Only 24

1.1K 50 3
                                    

24. Butterfly (2)🦋

Malam ini salma dan paul sudah berada di rumah. Dengan sedikit drama di rumah salma sebelumnya, raffa yang memaksa salma dan paul untuk tinggal disana saja. Sampai ia berjanji untuk tidak mengganggu mereka nantinya, asalkan salma tidak pindah ke rumah paul.

Namun dengan permintaan dan sedikit ucapan dari salma yang akhirnya mau tak mau raffa merelakan salma untuk tinggal bersama paul.

Paul dan salma yang sedari tadi tengah membereskan barang-barang salma ke tempatnya. Paul sudah mempersiapkan penuh tempat khusus barang-barang istrinya, seperti walk in closet, meja rias, dan lain sebagainya.

Salma terharu dibuatnya, suaminya benar-benar mempersiapkan segalanya.
"sayang, udah gih sana kamu istirahat aja. Sisanya biar aku yang beresin" ujar paul menghampiri salma yang tengah membereskan sepatu dan sendal nya.

"gak apa-apa sayang bentar lagi beres ko ini. Abis ini udah"

"bener ya udah. Jangan pegang yang lain lagi".

"emang masih ada yang belum diberesin?" paul mengangguk dan tersenyum pada salma.

"astaga banyak banget ternyata barang aku. Yaudah kalo gitu nanti aku beresin yang belum".

"eeh engga engga. Tadi kan udah bilang abis ini istirahat".

"tapi kan masih ada barang yang belum di beresin mas". Paul mengusap lembut kepala salma dengan rambut yg terurai dihiasi sedikit jepitan agar tak menghalangi wajahnya.

"udah gak apa. Itu nanti aku yang beresin, kamu istirahat aja. Atau gak tunggu aku di bawah".

"beneran?". Paul mengangguk mengiyakan. Ia tidak mau salma nanti nya kelelahan.

Setelah salma menyusun barang nya. Ia pamit untuk ke bawah duluan. Salma menuruni anak tangga satu persatu, melangkah ke arah kolam renang yang ia tuju. Tak lupa dengan secangkir coklat hangat yang sebelumnya ia buat.

Salma mendudukkan dirinya di pinggir kolam, sesekali menyeruput minuman hangat miliknya dengan memandangi langit yang berhias bintang.

Selang beberapa menit paul menghampiri salma dengan menyelimuti istri nya dengan selimut yang paul bawa.

"sayang ko duduk nya disini. Dingin, pindah yuk ke kursi" ajak paul, namun salma menggeleng enggan untuk berpindah tempat. Ia sudah PW ditempatnya.

"disini aja mas, gak dingin ko" dan akhirnya paul mendudukkan dirinya disamping salma. Ia rangkul punggung salma, membuat sang empu menyadarkan dirinya di tubuh paul.

Salma memainkan jemari paul yang lebih besar dari nya. "aku bersyukur banget udah jadi istri kamu mas. Suami yang mungkin diidamkan semua perempuan. Suami yang pengertian. Yang apalagi ya, emm pokoknya kamu paket lengkap deh"

Paul​ sesekali menciumi kepala salma itu terkekeh mendengar penuturan salma. "aku juga bersyukur jadikan kamu istri aku. Beruntung aku punya kamu".

Salma mendongakkan kepala nya untuk menatap mata paul. "kamu beruntung apa nya punya aku. Yang beruntung itu aku, kamu dapet zonk nya".

Mendengar hal itu paul mengerutkan keningnya. "zonk? Zonk kenapa? Gada aku ngerasa zonk punya kamu sayang".

"aku kan penyakitan, gak sehat. Kamu bakal terus aku repotin nanti nya".

"eh ko ngomong nya gitu. Lea nya aul sehat ko, gak penyakitan. Udah ah jangan ngomong gitu lagi. Lagian nih ya, dengerin aku". Paul mengubah posisinya agar berhadapan dan menangkup wajah salma yang terlihat mengemaskan menurutnya.

"aul seneng ko, seneng banget malah kalo kamu yang sekarang jadi istrinya aku ini selalu repotin aku dalam hal apapun. Aku seneng kalo aku Selalu jadi orang yang pertama kamu inget saat membutuhkan sesuatu. Selalu libatin aku terus ya sayang" paul menggesekkan hidung mancung nya ke hidung salma.

Only YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang