Only 13

773 40 1
                                    

Dengan tergesa dua orang yang baru saja datang di rumah sakit, masih dengan koper yang dibawa nya. Mencari tempat dimana anaknya ditangani.

Nabila melihat orang tua nya sudah datang, langsung berhambur ke dalam pelukan sang ibu.

"mama ade takut" lirihnya dibarengi isakan yang sedari tadi tidak ia keluarkan.

"tenang ya sayang. Kita doain aja semoga operasi abang lancar gak ada kendala" ucap mamah yati menenangkan anaknya.

"Iya dek, doain abang nya. Jangan nangis, kalo abang tau kamu nangis nanti dia marah loh" kata papa vano ikut menenangkan. Nabila melepas pelukannya dan menghapus jejak air mata di wajahnya.

"iya pah mah. Adek juga udah janji ke abang buat gak nangis".

Nabila menyalimi orang tua nya satu persatu. "mah ada kak caca".

Mamah yati melihat ke arah gadis yang sedari tadi sudah berdiri dari kejauhan dengan senyum nya yang selalu ia tampilkan.

Mamah rony menghampiri salma dengan wajah yang sulit di artikan. Membuat gadis itu menunduk alih-alih takut kalau ia di marahi. Namun fakta nya berbanding balik dengan apa yang salma fikirkan. Mamah yati memeluk salma dengan erat, sedikit isakan yang keluar dari mulutnya. Membuat salma sedikit terkejut, ia membalas pelukannya dan mengusap punggung wanita paruh baya itu.

"Caca sayang, kemana aja? Mamah kangen ca. Kangen banget ke anak mamah yang cantik ini. Rumah sepi banget udah lama gak di kunjungi sama kamu nak" ucapnya sambil menangkup wajah salma. Membuat gadis itu menitikkan air mata yang jatuh tanpa izin.

Ia sangat tidak menyangka, sesayang itu wanita paruh baya dihadapannya ke salma. Ia pikir tidak akan ada lagi kasih sayang dari mamah yati yang ia anggap menjadi ibu setelah mami nya.

Dulu, dua wanita itu sangat akrab. Bahkan rony saja merasa terasingkan jika salma sudah main ke rumahnya. Tetapi itu membuat rony bahagia, mamah nya bisa sedekat itu dengan gadis yang ia cintai. Sudah di anggap anggota keluarga dalam keluarga alaska.

Mamah yati tidak pernah melupakan salma, ia selalu ingat jika kemanapun pasti 'pah belikan satu untuk anak gadis pertama mamah yang cantik' dengan ujungnya pasti ia menangis karena disadarkan oleh suaminya bahwa salma sudah tidak lagi ke rumah nya.

"Caca juga kangen sama mamah, kangen pelukan mamah. Caca kangen mah kangen banget" ujar salma yang kembali memeluk sang ibu.

Momen itu disaksikan oleh nabila dan papahnya yang kini merangkul nabila. Mereka terharu melihat mamah yati yang sudah lama ingin bertemu dengan salma. Namun di halang oleh rony dan nabila yang sudah tau keadaan salma bagaimana.

"ah mamah kalo udah ada kak caca pasti aku dilupain" celetuk nabila membuat orang yang ada disana tertawa.

"adek ko gak bilang kalo sama caca".

"surprise dong".

"pasti abang kalo liat ini ngomong gini, 'ih mamah kan ony yang sakit, ko ony jadi di lupain gini sih'". Lanjut nabila dengan impersonet abang nya, membuat tawa yang kembali mereka tampilkan.

"kamu gimana kuliahnya? Lancar nak? Udah kuliah kan pasti nya?" tanya yati yang kini sudah duduk dengan yang lainnya.

"satu-satu mah jawab nya. Kasian kak caca" nabila mengingatkan.

"haha gak apa-apa dek. Iya mah aku kuliah di jurusan yang aku mau. Alhamdulillah juga kuliah lancar. Cuma nanti aku ngulang semester mungkin" ujar salma.

"loh kenapa?"

"mamah kepo ih". Bukan salma yang menjawab, tapi nabila lah.

"adek udah kamu diem aja. Biar mamah kamu kangen-kangenan sama anak nya yang udah lama terpisahkan itu" gurau vano.

Only YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang