Beberapa bulan yang lalu..
Djeandra Arfauza. Nama yang cukup populer di sekolahnya karena kepiawaiannya bermain basket serta menjabat sebagai seorang ketua osis. Selain itu ia juga penggemar serial kartun. Salah satunya anime, banyak yang berkata cowok itu hobi sekali menonton serial kartun dari negara matahari terbit itu di kala waktu senggangnya.
Cowok 18 tahun itu, selalu beralasan menonton anime juga merupakan kebebasan. Ya, kebebasan gaya hidup yang ia jalani sekarang. Tak ada batas dalam berimajinasi dan tuntutan. Karena kelebihannya itu juga, ia banyak di gandrungi oleh cewek-cewek di sekolahnya. Namun, cowok itu terlihat acuh bahkan terlihat lebih cool yang membuat para kaum hawa menjadi semkin menggilainya.
Itu juga yang membuat seorang Ruka merasa tak sanggup jika harus bersaing dengan banyak kaum hawa yang lebih cantik dan seksi. Sedangkan Ruka, cukup tahu diri untuk mengharap lebih dari seorang Jean. Jangankan menjadi kekasihnya, di lirik sekilas saja rasanya sangat mustahil untuk Ruka yang notabenenya gadis pendiam.
Ya, Ruka diam-diam menaruh hati pada kapten klub basket itu.
Namun, suatu hari kelas Ruka mendapat kelas tambahan dari wali kelasnya. Saat itu kelas selesai di sore hari sekitar pukul 4. Biasanya Ruka pulang bersama Asa di jemput oleh Jislyn, namun karena Asa sudah selesai kelasnya sedari 1 jam yang lalu membuat gadis itu harus kembali ke rumah dengan menunggu angkutan umum di halte depan sekolahnya.
Sembari menunggu bus ia memainkan ponselnya. Namun gerakannya terhenti saat ia mendengar suara yang familiar di antara para cowok yang ia yakini dari klub basket kini bergerombol di samping halte.
Ruka memberanikan menoleh sekilas dan jantungnya berdebar saat netranya menangkap Jean di antara para cowok itu. Segera Ruka memalingkan wajah, dan mengatur nafas.
"ELRUKA!".
Gadis itu menoleh.
Salah satu cowok dari gerombolan itu memanggilnya. "Nah kan bener".
Ruka mengerutkan dahinya bingung, pasalnya ia tidak mengenal cowok yang memanggilnya itu. Ia hanya tau Jean.
"Tau gue nggak?".
Ruka menggeleng, yang mampu mengundang tawa dari teman-temannya.
"Kalau Jean tau gak?". Cowok yang lain menyahut bertanya pada Ruka.
Ruka kembali menggeleng sebagai jawaban, lalu gadis itu menatap lurus ke depan. Rasanya ingin kabur saja dari sana. Tidak tahan dengan ledekan seperti ini.
Masih terdengar bisik-bisik di antara mereka entah apa yang di bicarakannya Ruka tidak mau tahu. Tapi, jantung Ruka kembali berdetak kencang saat Jean berjalan dan duduk di samping Ruka.
"Mau gue anterin balik gak? Nunggu bus masih setengah jam lagi".
Ruka speechless menoleh dengan tatapan tak percaya. Tapi segera terbuyarkan dengan riuhan heboh dari temannya.
"Ng..ngak usah. Gue bisa sendiri kok". Ucap Ruka terbata-bata karena gugup.
Ruka merutuk dalam hati. Bukankah ini kesempatannya untuk dekat dengan Jean?. Tapi, Ruka juga punya gengsi dia tidak mau di cap cewek gampangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
SHINING (Kawai Ruka)
Fanfiction"Setidaknya ada kala, aku untuk bersinar" - Ruka