4. Cinta Pertama Kembali🔞

145K 1.7K 9
                                    

Hari senin kamu harus datang ke apartemen Wira no 90, di sana kamu akan tidur dengan suami saya

Bellanca tersenyum puas saat ia berhasil mengirim pesan itu. Satu masalah dalam hidupnya terselesaikan. Wanita cantik itu langsung meletakkan hpnya di atas meja makan kemudian duduk dengan tenang sambil melirik ke arah tangga. Ia menunggu Caraka untuk sarapan.

Dan ketika ia mendengar suara langkah kaki, Bellanca segera berdiri dan tersenyum manis berjalan menghampiri Caraka.

Caraka keluar dengan jas hitam yang melekat pada tubuhnya, tampak maskulin dan tampan bersamaan. Melihat suaminya yang tampak gagah itu, Bellanca segera mengalungkan lengannya pada leher suaminya, menempelkan dadanya pada tubuh sang suami dan

Cup

Mengecup pelan bibir menggoda itu, "Selamat pagi Darl" sapanya manja dengan senyum manis yang berpoles lipstick mahal.

Seperti nya mood wanita ini sangat baik, melihat itu Caraka mengalungkan tangannya pada pinggang ramping istrinya itu, menariknya makin merapat dan balas mencium kembali.

Ciuman itu awalnya ringan hanya mencecap singkat, tapi kelamaan tangan Caraka mulai bergerak ke sana kemari. Lipstick yang terpoles rapi itu belepotan seketika, Caraka melumat kasar bibir bawah Bellanca, menariknya pelan.

Merasakan bahaya, Bellanca langsung mendorong pelan dada bidang suaminya, "Darl, aku ada syuting pagi ini, kamu tidak bisa mengotori pakaianku" bukannya melarang tapi Bellanca justru memberikan nada manja menggoda.

Caraka justru terkekeh melihat nada manja yang membuatnya makin terangsang itu. Sudah lama mereka tidak saling menghangatkan satu sama lain.

"Ayo kita sarapan, kamu harus berangkat ke kantor kan" ucapnya pura-pura mengalihkan perhatian Caraka. Ia mengajak sarapan tapi lengannya mengalung manja pada leher pria itu, bukannya ia sengaja menggoda saat ini?

Caraka menyeringai melihat itu, dengan kilat ia mengangkat pinggang ramping itu dan mendudukkannya di atas meja makan. Bahkan ia tak peduli dengan sarapan yang sudah membentang di sana. Tangannya langsung menarik keatas dress Bellanca hingga pinggang.

Bibir nya menempel pada leher mulus Bellanca, menghisapnya dan menjilati sepanjang garis leher jenjang yang terasa lembut. Lenguhan tak bisa Bellanca tahan, kepalanya mendongak kebelakang, membiarkan Caraka meninggalkan jejak semu merah di sepanjang lehernya ketika beberapa kali Caraka mulai menghisap kasar.

Tangannya menyelinap ke belakang punggungnya, menarik turun resleting dress itu. Dan dengan mulutnya Caraka menarik lengan dress itu hingga jatuh dari bahu. Mengekspos dada bulat Bellanca yang masih di tutupi bra.

Mata Caraka menggelap dengan kabut gairah, tangannya dengan gesit menarik pengait bra di punggung Bellanca dengan wajahnya yang sudah ia benamkan di dada istrinya itu. Sengaja, menghirup aroma parfum mahal Bellanca yang sejak dulu selalu menjadi ciri khas istrinya itu.

Matanya mendongak menatap wajah sayu Bellanca yang terbawa suasana, "Apa yang harus kita lakukan, pakaianmu mungkin akan kotor, Darl" godanya yang sudah melepas bra itu menggantinya dengan mulutnya untuk menutupi puncak payudara Bellanca.

"Ahh" desah Bellanca menggeliat keenakan. "Kalau gitu kamu harus melepas semuanya Darl, supaya nggak kotor" lenguh Bellanca genit yang membuat Caraka dengan sengaja menggigit payudara Bellanca, ia tau seberapa genitnya mulut istrinya itu. Tapi ia menyukainya

Dan ketika Caraka mengabulkan permintaan istrinya itu untuk melepaskan dress Bellanca.

Drrrrrt drrrrrtt drrrrt

Benda pipih di atas meja, berbunyi nyaring menghilangkan suasana syahdu itu, mencoba mengabaikan. Caraka terus melanjutkan permainannya mulai meremas payudara yang lain.

Drrrrt drrrrt drrttt

"Haaah" helaan napasnya panjang kala hp itu tak berhenti mengganggu.

Caraka melirik sejenak hp itu, "Hp kamu bunyi Darl, lihat dulu siapa tau penting" ucapnya jelas sekali menahan kesal. Keinginannya untuk menyentuh tubuh istrinya itu sirna bahkan di detik-detik kursial seperti itu.

Bellanca tau jika mood Caraka berubah hancur, tapi ia juga tak bisa menyalahkan benda mati itu. Dengan senyum manis Bellanca mengelus bahu suaminya pelan, "Aku liat bentar ya, setelah itu kita lanjutin lagi, oke?" singkatnya kembali meninggalkan kecupan di pipi Caraka.

Sedikit membaik Caraka mengangguk mendengar godaan itu. Setelah merasa suaminya ini tak terlalu kesal, Bellanca segera mengambil hpnya dan berjalan agak menjauh tak ingin mengganggu sarapan suaminya.

Ia menatap kesal hp itu, yang setiap pagi selalu mengganggu kemesraannya dengan Caraka. Padahal baru kemarin mereka bertengkar hebat, Bellanca sengaja ingin meluangkan waktu sarapan bersama Caraka, agar pria itu tak marah lagi.

Dengan kasar menyalakan layar hpnya, dahinya terlipat. Bellanca mengira jika itu telepon dari kantor agensinya, ternyata hanya nomor tak dikenal yang masuk. Melihat itu ia kembali kesal bukan main, benar-benar hal yang tak penting.

Merayu Caraka jauh lebih penting saat ini.

Lalu notif pesan langsung muncul

[+238118745xxxx]

[Cla, I Miss You]

[Bisa kita ketemu? Aku kembali baby]

Mata Bellanca langsung membola melihat pesan itu.

Panggilan ini, Cla. Hanya ada satu orang yang memanggilnya begitu. Ingin memastikan pikirannya, dengan bergetar Bellanca mengetik balasan untuk nomor tersebut.

[Yasa, ini kamu?]

Dan tak butuh lama hingga balasan datang

[+238118745xxxx]

[Yes baby, aku seneng ternyata kamu masih inget sama aku]

[Aku tunggu di Awbel Hotel malam ini]

Prang

Bellanca menjatuhkan hpnya, ini benar Yasa. Cinta pertamanya yang pernah menitipkan benihnya pada rahim Bellanca.

Hari ini aku upload banyak ya readers

Selamat membaca

Rahim 1 Miliar Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang