Salah emot 1

5.5K 169 17
                                    

Seorang pelajar satu diantara mereka bertiga yang berada ditengah melompat girang sampai rambutnya naik turun. Saking girangnya saat ada portal pembatas jalan menuju sekolah dia mencoba salto.

"hiji, dua, telu ciattttt... Adohh anjing!" keluhnya bukannya salto melainkan roll depan yang membuat kepalanya terjedot aspal.

"Hahahahahaha mampus lo Ra banyak tingkah sih lo." tawa Ardi dan Deva yang sudah biasa melihat kelakuan absurd temannya yang satu itu... Yap, Gasura Prayadi.

"Bisa benjol njink bantuin kek." Ardi dan Deva hanya menggelengkan kepala lalu oleh Ardi mulai menarik tangan Gasura untuk bangun daripada didiamkan seperti gembel.

"Hp lu bunyi tuh angkat dulu." Gasura mengangkat ponselnya sembari berjalan lalu dibelakangnya ada Ardi dan Deva bersiap siaga apabila Gasura siap membelahbumikan hpnya jika benda berbentuk pipih itu mendadak lemot dan dilempar sembarang ke belakang tidak peduli akan rusak atau tidak.

"Anjing! Ini gimana gue mau angkat sat! Malah ngeblank ga jelas kayak hubungan lo pada." kesalnya.

"Santai bro santai diamin dulu oke." Gasura ingin melempar ponselnya tetapi ditahan oleh Ardi dan sampai dikelas hpnya masih saja ngeblank tidak mau diapain juga, dimatikan pun tidak mau.

"Jual aja sih kata gue mah bro." itu Deva yang habis dari tempat duduknya usai menaruh tas langsung pergi ke tempat duduk kosong disebelahnya Gasura.

"Lo yang ngomong enak yee. Ogah gue jual, sayang anjir." Gasura masih berusaha sabar menunggu ada pergerakan dari hpnya sampai ketua kelas alias Arjelio Bagaskara menyuruh murid kelas 12 IPS untuk duduk ditempatnya masing-masing sebab datangnya wali kelas mereka yang cantik nan muda bernama bu Sinta mulai memasuki kelas.

"Selamat pagi anak-anak." sapanya sambil tersenyum manis.

"Selamat pagi juga bu." balas para murid kecuali Gasura yang masih anteng menatap benda mati diatas mejanya yang masih menyala.

"Psst absen njerr." bisik Deva atensi Gasura dialihkan dengan bu Sinta yang mengabsen namanya.

"Gasura Prayadi, saya sudah memanggil kamu 7x tetapi kamu malah natap ponsel bukannya keluarin buku dipelajaran saya hm." yang disebut namanya hanya cengegesan saja. Tangannya memasukkan hp ke dalam kolong meja beralih mengambil buku pelajaran bu Sinta dari dalam tas nya sembari membuat rencana kabur di pelajaran pertama.

"Anjing...ssshh." bisik Gasura didengar Novia si sekretaris langganan toxic yang duduk didepannya.

"Lo ngapa babi?" tangan Gasura nunjuk-nunjuk perutnya tetapi mukanya meyakinkan sebuah kesesatan.

"Ohhh hp lo?" Gasura mengangguk lalu dia dibantu Novia untuk dapat jalan keluar dari kelas.

Satu kelas sudah tahu bagaimana kewarasan Gasura hilang karena hpnya yang kelewat lemot, lebih lemot daripada otaknya.

Sekarang si ganteng Gasura berjalan menuju markas kesayangan kalau sedang bersama Ardi dan Deva yaitu rooftop sekolah. Sebelum sampai dia bertemu pada 2 adik kelas yang satu cewek yang satu cowok sepertinya adik kakak karena mukanya kembar.

"Pagi adek cantik adek ganteng." sapanya membuat 2 bocah itu membalas.

"Pagi juga kak." siapapun yang Gasura sapa pasti hasilnya positif tidak seperti Ardi sapa orang tetapi ngegas.

"Woy pagi!" bukannya dibalas tetapi mendapat sinisan dari orang yang disapa.

Dasarnya Gasura anak yang gaul dan nyeleneh kadang saat dikantin Gasura membeli bubur lalu dia campurkan dengan nasi yang dibawa dari rumah jadi anak itu memakan bubur campur nasi.

Salah emot {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang