Berulang kali Arjel menatap pintu kelas berharap orang yang ditunggu datang karena sebentar lagi pelajaran akan dimulai.
Berharap? Berharap orang yang ditunggu?
Lantas Arjel menggelengkan kepalanya. Rasa mau gumoh kalau ada Gasura duduk disampingnya.
Tetapi..
Hei, pak Marlo membuat ujian harian mendadak hari ini. Bagusnya Arjel belum diajak membolos.
Tetapi yang mengajak bolos malah bolos duluan.
Mungkin kebelet bolos tetapi tetap saja harus ikuti ujian daripada ujian sendiri diruang guru lagi.
"Psst Jel, bocah punya Tatul kemana?" bisik Novia. Biasanya Gasura selalu datang dengan Arjel tetapi hari ini Arjel datang sekolah sendiri.
"Ga tahu." jawabnya cuek beda lagi dengan hatinya yang mengatakan kalau ada sesuatu tidak mengenakkan pada ketua trio trouble makernya 12 IPS.
FLASHBACK ON
"Loh? Belum berangkat?" tanya Zaidan melihat anaknya berdiri dipintu menunggu Gasura.
Padahal bisa saja Arjel langsung pergi jalan kaki tetapi ingatlah kawan telinga Zaidan itu jeli.
Jadi datang atau tidak datangnya Gasura ke rumah. Zaidan kenal dengan suara knalpot motornya.
Mau didapur, kamar mandi atau disekitar rumah. Suara knalpotlah yang pertama Zaidan tangkap jika Gasura sudah sampai.
Makanya kalau Arjel pergi tanpa sepengtahuan Zaidan sudah dipastikan Gasura akan menerima akibatnya.
Toh tidak ada suara knalpot. Otomatis pikiran Zaidan anaknya pergi sendiri tanpa izinnya dan tanpa sepengtahuan Gasura.
"Kemana pacarmu itu?" pertanyaan yang membuat Arjel membulatkan matanya.
Zaidan beranggapan dirinya dan Gasura layaknya pacaran padahal nyatanya tidak ada ikatan suka dan cinta.
Beda lagi dengan jawaban hatinya.
"Belum datang pa."
"Hahh.. Pasti ini awal mau ngelanggar janji." Zaidan menarik tangan Arjel meninggalkan rumahnya menuju sekolah.
Tidak apa jalan kaki asalkan anaknya ada disampingnya hati Zaidan tenang.
FLASHBACK OFF
Mata Arjel menatap Ardi dan Deva masuk ke kelas tetapi dia tidak melihat Gasura.
"Apa tidak masuk?" tanyanya sendiri tetapi langsung sadar. Dia langsung menepis rasa penasarannya pada Gasura.
ΔΔΔ
Arjel sendiri di kantin. Sebelumnya dia membantu Novia membawa banyak buku untuk ditaruh diruang guru dan sekarang Arjel memakan makanannya sendiri tanpa Gasura.
"Ehh? Arjel? Sendirian aja." Novia bersama 4 teman ceweknya mau pesan makanan tetapi matanya menangkap Arjel makan sendiri.
"Iya lagi butuh sendiri aja." bohongnya padahal banyak pertanyaan mengenai kemanakah Gasura? kenapa Gasura tidak masuk sekolah? Janji semalam sepertinya dilanggar tetapi tidak membuat Arjel lengah.
Bisa saja Gasura hanya penasaran dengan embel-embel memberinya banyak perhatian agar dirinya luluh dan akan bernasib seperti hubungan dia dan Alvaska. Tentu Arjel tidak mau terulang kembali.
Dirinya dijadikan kacung padahal pacarnya sendiri.
Usai memesan Novia menemani Arjel makan agar tidak sendiri. Masa bodo denga sisa temannya. Dia tahu tanpa Gasura pasti Arjel merasa lebih sendiri jadi Novia inisiatif agar Arjel ada teman ngobrol sepanjang makan dikantin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Salah emot {END}
Historia CortaWARNING ⚠ ⚠ LAPAK BXB ga suka? minggat sj. Gasura Prayadi si anak gaul nan tengil harus berhadapan sama hp nya yang lemot juga keyboard yang ngetik sendiri karena kelemotannya sampai akhirnya emot yang harusnya tidak dia pilih malah kepilih sendiri...