Salah emot 45

287 13 0
                                    

Arjel tersenyum membiarkan perutnya dielus oleh Renaya sesekali dengan Garea. Kilas senyum terdapat diwajah mereka.

"Jaga kehamilan kamu sayang dan kamu Gasura awas pas lahiran ga datang lagi." sahut Renaya.

"Datang kok ma janji serius Gasura datang demi Arjel sama dede bayi." Renaya memutar bola matanya malas.

"Jangan omdo aja bang nanti kita liat bang Gasur benar datang apa ga." ledek Garea dibalas dengusannya.

"Datang ga datang ga apa kok. Gampang cari pengganti lain." enteng Arjel mengelus perutnya.

"Yank apa sih ngomongnya begitu akh." Arjel terkekeh.

"Bercanda doang kok hehe beliin aku batagor dong daddy." pintanya memasang wajah imut.

"Ngidam?" tanya Renaya.

Arjel mengangguk.

"Antara ngidam sama kemauan sendiri itu mah." balas Gasura.

"Ishh ya udah kalo ga boleh." pundung Arjel.

"Iya yank boleh kok yank." seketika senyum Arjel mengembang.

Arjel menunggu Gasura yang ke kamar untuk mengambil kunci mobil dan jaket untuknya didalam mobil.

"Ma, Arjel izin sebentar mau ketemu Arjunathan ya." pinta Arjel pelan-pelan.

Takut kena semprot tiba-tiba.

"Mau ngapain? Rujuk? Ga ada!" jawab Renaya menatap anaknya horor.

"G-ga rujuk ma. Arjel juga ga mau rujuk sama dia."

"Terus mau ngapain hah?"

"Psst pelan-pelan tanyanya Naya." bela Zaidan membuat Arjel sedikit tidak tegang dan ragu.

"Mau ketemu buat ngasih tahu anaknya sedang Arjel kandung dirahim Arjel."

"Terus? Gitu doang? Minta Gasura antar ke sana? Udah lah ga usah ke sana. Mama minta anak Arjunathan itu sekarang milik kalian berdua."

"Ga bisa ma. Anak ini milik Arjunathan bukan Gasura."

"Terus apa bedanya? Mama curiga kamu masih suka sama Arjunathan."

"Ga ma ga, jujur Arjel ke sana hanya mau beritahu aja." Renaya mendengus menatap arah lain.

"Papa kasih izin Arjel ke sana dengan satu syarat kalau udah ga ada kepentingan lain langsung keluar dari sana. Gasura pasti mau antar kamu bertemu Arjunathan sebentar."

"Kamu apaan sih?!" tanya Renaya ngegas.

"Psst udah biarin aja. Arjel aman sama Gasura." bela Zaidan.

"Bukan amannya! Tch." Renaya tidak bisa berkata-kata.

Zaidan mengangguk pada Arjel sebagai tanda dirinya mengizinkannya pergi lalu Yaze akan dirumah bersama Garea dan Dwija agar anteng selagi Gasura dan Arjel sedang pergi.

Tanpa sepengtahuan mereka Gasura mendengar percakapan barusan dari tangga.

Dimobil Gasura hanya diam. Yang biasanya godain Arjel hingga anak itu kesal setengah mati. Karena kadang rambutnya dibuat berantakan oleh Gasura, memasang musik dj angkot sampai suara bazznya kedengaran keluar, dan masih banyak lagi.

Tetapi kenapa sekarang Gasura tidak mengeluarkan sifat jahilnya? Arjel jadi bingung sendiri.

"Sebelum beli batagor ke kantor polisi dulu ya." pinta Arjel.

"Ketemu Arjunathan?" balasnya dingin.

"Iya sebentar aja." jawabnya tidak sadar kalau Gasura lebih awal tahu tujuan Arjel ke kantor polisi ada alasan dibaliknya.

Salah emot {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang