Salah emot 34

404 23 1
                                    

Gasura sudah selesai dengan kelasnya berniat ingin menyamperi kesayangannya difakultas kedokteran namun, ternyata dosennya baru masuk kelas jika menunggu pasti lama jadi dia memilih ke kantin saja.

Netranya melihat Ardi dari arah berlawanan.

"Woy bro." sapa Gasura.

"Oit, lah dah kelar kelas lu?"

"Udah dong otak gue always nyampe."

"Yeuuu sok, gua abis dari kelas Novia ternyata baru mulai."

"Lah sama mending ke kantin gas."

"Ayo lah gas."

Sampai dikantin mereka melihat Deva sedang memesan bakso langsung saja mereka Ikut memesan juga.

"Tolong bawain ya mbak cantik." goda Gasura membuat mbaknya memasang wajah julid.

"Buset julid bet mukanya." gibah Ardi.
"Tipenya lu itu." ledek deva dibalas pelototan Ardi.

"Sembarangan lu."

Sampai bakso mereka pun tiba.

"Nyam nyam uwenak anjwir." komen Gasura.

PLUK

"Abisin dulu baru ngomong pe'a." tegur Ardi.

"Tau nih." Gasura beralih minum.

"Kampret lo Di nih kuah gue masih panas. Jan ampe gue guyur muka lo."

"Guyur sini meh meh."

"Berisik woy diliatin mbak bakso tuh"

Langsung saja Gasura dan Ardi membungkukan badannya.

"Hehe sorry mbak teman saya emang rada hehe."

Ingin rasanya Gasura tampol si Ardi tetapi dia tahan sebab dikantin lagipula baksonya belum habis jadi dia tunda dulu.

Usai makan Ardi mengadu kesakitan pantatnya dia elus karena ditepok dan disentil berkali-kali oleh Gasura yang gemas dengan tingkahnya tadi dimeja kantin.

"Babi lu." Gasura menjulurkan lidahnya.

"Vaska kemana?" Tanya Ardi.

"Sebentar lagi keluar." jawab Deva dan benar Alvaska baru keluar dari kelasnya berjalan ke arah Deva.

"Widihh pawangnya udah kelar pelajaran." masa bodo dengan dua sejoli dihadapannya. Kini, Gasura melihat Arjel turun dari tangga langsung saja dia mengangkat badan si manis dan memutarnya.

"AAAAAAA AKU FUJO DAN INI LUCU BANGETTTT."

"HUWAAAA MAMAK! I GEMESSSS."

"GILA GILA PASANGAN SEJOLI ROMANTIS BANGET."

Begitulah teriakan para ciwi dari fakultas lain melihat tindakan Gasura tadi.

"Pipi kamu merah yank haha aduh iya awhh—sakit." Arjel tidak membiarkan Gasura kabur dari cubitannya. Sungguh dia malu karena dilihat anak fakultas lain.

"Via sayanggg ayo pulang." Ardi dengan senang hati membiarkan Novia masuk ke pelukannya.

"Yok pulang yok." ajak Alvaska diangguki para kawannya.

ΔΔΔ

"Papaaaa! Mamaaaaa!" girang Garea masuk rumah tanpa buka sepatu.

"Hei! Lepas dulu sepatunya." tegur Gauri tidak digubris Garea.

"Ma Rea menang ma!"

"Menang apa itu?"

"Ju-a-ra sa-tu ka-ra-te an-tar da-e-rah." eja Yadi diangguki Garea langsung saja Gauri memeluknya.

Salah emot {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang