“Tidak, Papa! Aku cinta sama Romeo. Papa nggak bisa menghalangi kebahagiaan aku!”Suara ala drama yang terdengar melengking dan sedikit agak “lebay” mengundang tawa kecil di bibir Leta. Leta memandang Mara dengan gemas. Anak asuhnya itu sedang berlatih drama dengan Elio. Mereka duduk berdampingan di kursi meja makan dan saling berhadapan. Wajah Elio tampak memerah menahan tawa sedangkan Mara asik melatih dialog yang akan digunakannya untuk seleksi menjadi Juliette. Leta semakin tertawa melihat kondisi Elio. Pria itu sedang di bawah terkanan. Kalau Elio meloloskan tawa sedikit saja, Mara akan cemberut, melotot, dan memarahi pria itu sampai Elio diam dan menurut.
Leta bersyukur dia masih bisa tertawa. Soalnya, dia sedang bertugas menyiapkan mi instan. Membayangkan harus ikut berlatih bersama Mara sedangkan wajah dan ekspresi anak itu menggemaskan, Leta pasti sudah dimarahi Mara habis-habisan karena tidak bisa menahan tawa.
***
Hiiii bab 19 aku publish di Karyakarsa, ya... Isinya gemes gemesan, nggak ngaruh ke alur cerita. Mau dibaca atau dilewat juga gapapa (*^.^*)
Oiya, aku bagi-bagi voucher potongan harga untuk bab ini. Silakan cek Instagram @0ursun_ ya. Siapa cepat dia dapat 😍
Happy reading, ♡
-upa
KAMU SEDANG MEMBACA
The Fake-Date Proposal [END]
Romanzi rosa / ChickLit#Vitamin 2 Patah hati dan jadi pengangguran, Leta memutuskan melamar pekerjaan sebagai baby sitter untuk membayar utang pernikahannya yang gagal. Namun, Mara, sang anak asuhnya itu susah diatur apalagi diurus. Mara nakal, jail, manja, rewel, dan bik...