S E D I N G I N I T U K A H ?

7.4K 452 5
                                    

Aku memasak untuk aku bawakan kepada fariz . Aku sangat ingin memberikannya sarapan karena hari ini ia akan tanding dengan kampus lain. Aku menyusun nasi itu dengan rapi di kotak bekal dengan berbentuk bentuk hati.

Aku tersenyum disaat kak sean meledekku kalau aku akan memberikan bekalku untuk fariz . Sepertinya kakakku bisa membaca pikiranku dengan baik. Aku berpamitan kepadanya karena fariz akan menjemputku. Dia sudah memberitahuku semalam.

Aku menunggunya diteras rumahku, tak lama kemudian ia datang dengan sikap angkuhnya. Dia menyuruhku untuk memasuki mobil.

"Fariz aku buatkan kau makanan ini. Aku tau kau belum sarapan kan?"sapaku dengan ramah namun ia sama sekali tidak menanggapiku.

"Aku taro saja disini ya?"tanyaku kembali.

"Fariz aku seneng banget bisa berangkat bareng kamu. Aku jadi--"

"LO BISA DIEM GAK SIH!!! BERISIK TAU GAK! KEPAKSA GUE JEMPUT LO!"sahut fariz dengan kasar.

Aku terdiam sejenak. Benar apa yang ali katakan barusan. Aku hanya terpaksa di jemput olehnya. Bukan kemauan fariz . Ini adalah kemauan mamanya. Seharusnya aku tidak perlu kepedean seperti ini.

Aku menatap jalan raya yang sangat ramai ini. Tiba-tiba saja ia menghentikan mobilnya. Aku yang heran menatap matanya mencari jawaban.

"Kenapa berhenti? Bukankah belum sampai dikampus?"tanyaku dengan heran.

"Iya-lo turun disini gue mau jemput cewek gue! Cepetan gak ada kata bantahan"bentaknya kepadaku.

"Tapi riz kamu kan ..."

"Turun dengan baik atau gue paksa untuk turun! "Bentaknya dengan kasar.

"Tapi fariz -"

Bruk! Aku didorong begitu saja olehnya. Tubuhku terjatuh dari mobil. Aku bangun dan bermaksud ingin mengambil tasku namun pintu mobil sudah tertutup. Dan aku sangat ceroboh. Tanganku terjepit oleh pintu mobil,

"Fariz -fariz buka pintunya!"sahutku berusaha agar ia membukakan pintunya. Namun sama sekali ia tidak menghiraukanku.

"Fariz --buka pintunya! Tanganku terjepit!"lirihku menahan rasa sakit ditanganku.

"Fariz --tanganku terjepit!"trriakku semakin kerasnya.

***

Aku sampai dikampus dengan telat. Dompetku ketinggalan dan aku harus berjalan hingga kampus. Untung saja jaraknya tidak terlalu jauh. Jadi aku bisa sampai di kampus tidak begitu capek.

Aku menatap tanganku yang memerah. Rasa sakit ini semakin perih jika terkena air, aku mengambil beberapa plester yang selalu ada ditasku. Aku menutupi lukaku dengan rapi. Sudah cukup aku merasakan sakit karena jantungku. Kini tanganku juga terasa sakit.

"Hey tyas ! Tangan lo kenapa?"tanya wenny yang khawatir kepadaku.

"Tidak aku hanya terjepit pintu mobil"jawabku dengan tertawa,

"Pintu mobil? Kok bisa?"

"Aku tidak hati-hati. Udhlah sebentar lagi juga akan sembuh"kataku dengan tersenyum.

Wenny membantuku untuk memplester semua lukaku. Sempat aku merasakan perih. Aku sangat senang ada orang yang mau menemaniku disaat seperti ini. Aku hanya memiliki putra dan wenny dikampus ini.

Aku berjalan memperhatikan semuanya. Sibuk dengan handphone mereka sendiri. Aku dan gritte duduk dibangku taman kampus. Memandangi bunga serta taman yang sangat indah. Ya sempat ini sangat aku sukai.

"Tyas .. Kau tau? Fariz sudah ditunangkan. Katanya wanita itu sangat ia benci. Kau tau siapa?"tanya wenny dengan penasaran,

"Aku--aku..."

"Kau kenapa? Kau tau siapa? "

"Dia adalah aku. Aku yang ditunangkan bersama fariz .."jawbaku dengan lisan.

"Kau bersama fariz ? Mengapa bisa?"tanya nya kembali.

"Entahlah.. Yang jelas ia sangat membenciku dan aku tidak tahu kapan semuanya akan berakhir"kataku

The Beating Of Love   [selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang