S E M A K I N M E M B U R U K

6.2K 356 0
                                    

Tyas POV

Aku menatap lemah kak sean . Aku sama sekali tidak mengerti dengan sikapnya. Mengapa kak sean menjadi berbeda,? Seakan aku tidak mengenalnya seperti yang dulu.

Aku melihat kak sean dengan tingkahnya sendiri. Ia seperti memikirkan sesuatu.

Aku berjalan menghampirinya dan menanyakan semuanya. Mengapa sikapnya berubah dan apa yang sebenarnya sudah terjadi antara kak sean dengan fariz

"Kak sean -- kenapa kakak bersikap seperti itu kepada fariz ?!"tanya ku dengan lemah.

"Kakak bersikap seperti itu karena kakak sudah tau semuanya. Kau dan fariz hanya berpura-pura tunangan kan dulu? Jujur saja tyas . Kakak menyesal apayang telah kakak lakukan. Kakak yang salah"katanya dengan lemah.

"Kakak tidak perlu merasa bersalah. Fariz memang tidak suka dengan tyas hanya karena aku meninggalkannya tanpa sebab. Aku yang sudah membuat ia membenciku"ujarku dengan berusaha menahan air mata ini.

"Kenapa kau baru mengatakannya sekarang? Sudah tiga bulan kau menutupi semua ini? Apakah kau tidak merasa sakit, tyas ? Kakak hanya tidak---"

"Udahlah kak, lagian tyas kan udah gak sama fariz lagi. Dia sudah membatalkan semua dan orang tuanya malah menyuruh jordan untuk mendekatiku. Kakak yakin kan? Kalau tyas akan baik-baik saja?"jelasku dengan tertawa. Ada rasa sakit dihatiku, jika harus berpura-pura seperti ini.

"Kau bahagia dengan putra ?"tanya nya dengan memegang pundakku.

"Untuk saat ini, tyas belum bisa mengatakannya. Yang jelas ia adalah lelaki yang sangat baik. Dia sangat tulus menyayangiku kak. Terkadang dia juga menyebalkan sekali karena selalu saja membuatku kesal"kataku dengan ceria.

Kak sean kemudian memelukku dengan erat. Aku sangat nyaman ketika selalu berada di pelukannya. Aku memikirkan jauh kedepan. Apakah obat itu akan membantuku? Semakin hari semakin banyak obat yang aku konsumsi.

Apakah jika itu aku akan segera sembuh? Aku menghela nafas dan menghapus air mataku ini. Aku sangat bahagia memiliki kakak seperti kak sean yang selalu saja ada disampingku dan menyayangiku.

Sebuah kertas rumah sakit jatuh dari kantong kak sean . Aku mencoba meraihnya. Aku membaca satu persatu kalimat didalam surat itu. Aku menitihkan airmataku.

"Kak.--kak sean "lirihku dengan lemah. Tanganku masih mengenggam kertas surat ini. Surat yang berisi hasil laporan ku kemarin.

Aku memanggil kak sean , namun ia hanyandiam saja seolah aku akan baik-baik saja.

"Kak sean .. Kenapa kakk selalu menyatakan kalau aku akan sembuh!"sahutku dengan keras. Aku tidak percaya dengan semua ini.

"Kakak hanya ingin kau---"

"Kakak ingin aku sembuh? Tapi dikenyataannya? Aku tidak sesehat itu. Bahkn jika aku sembuh rasanya begitu itu akan mustahil"kataku dengan menangis.

"Kakakk hnya tidak ingin membuatmu menjadi kepikiran. Bahkan kau takut jika melihay kalender bukan? Ini akan menjdi bebanmu sendiri. Kakak akan selalu ada untukmu"ujar kak sean yang berusaha akan menghiburku. Aku menatap wajahnya yang masih seakan menyembunyikannsesuatu.

Kak sean mengambilkan aku sebuah surat. Entah itubdarimana aku juga tidak mengetahuinya. Aku membukanya perlahan dan isinya dari Mamaku. Mamaku sebelum pergi ke bandara menyuruh untuk mengisi buku ini. Hehe

"Jika nantinya aku tiada, apa yang akan kakak lakukan?"tanyaku dengan lemah.

"Kakak tidak bisa menjawabnya karena itu tidak akan terjadi, kakak ingin kamu selamanya ada disamping kakak. Karena kmu yang hanya kakak miliki saat ini"

"Mengapa kakak bilang seperti itu? Aku sudah bjsa menebaknya. Aku juga bingung dekat diriki sendiri."

"Kau tidak usah percaya dengan hasil tes itu, karena kakak yakin semua itu adalah salah. Kau jangan mengotori pikiranmu dengan hasil tes itu"kata kak sean .

"Kak boleh aku minta satu hal?"tanyaku lemah

"Apa?"

"Aku minta kakak jangan menyalahkan fariz "kataku singkat. "Karena dia selalu bersikap baik kepadamu akhir-akhir ini"





A/n

Oke ini absurd bnget hehe

The Beating Of Love   [selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang