It's always been him, she smiled. Our souls just dance the same.
Atticus, 64.
.
"Rosie?"
Aku tersadar dari lamunanku dan menemukan James menatapku dengan bingung. Aku baru menyadari bahwa aku masih diantara dinding untuk menyembunyikan diriku. Aku keluar dari dinding dengan gugup.
"Hai," Aku memaksakan diriku untuk tersenyum.
"Apa yang kau lakukan disini? Aku mencarimu dari tadi," Ucap James. Ia menolehkan kepalanya mencari-cari siapapun yang berpotensi untuk kukuping pembicaraannya. Tentu saja ia tak menemukan siapapun. Draco Malfoy dan Mum sudah berlalu dari tadi.
"Tidak ada, aku hanya mencari udara," Ucapku—meniru kata-kata Mum.
James mengikutiku beranjak dari dinding, "Kau ingin pulang? Kurasa pesta sudah akan berakhir?"
Aku sebenarnya masih rikuh dengan orang lain, karena aku baru saja menyadari jika tindakanku dan Scorpius tadi sepertinya cukup tidak bertanggung jawab dan kekanakan.
"Bisakah?" Aku menatap James.
"Tentu saja, mari kita pulang," Ucap James sambil tersenyum. Ia melepas jasnya dan menyampirkannya ke bahuku. Sepertinya James tahu tubuhku sedikit kedinginan.
"Perlukah kita memberitahu yang lain?"
"Tidak perlu Rosie, aku akan mengantarmu," Kami segera menuju jaringan floo dan keluar di perapian rumahku.
"Terima kasih James," Ucapku sambil mencium pipi James.
"Anytime Rosie," James mengacak puncak kepalaku dan pulang ke rumahnya sendiri.
Gelap. Sepertinya semua orang belum pulang.
Aku sudah akan memasuki kamarku ketika aku melewati kamar Mum dan Dad yang pintunya terbuka sedikit. Aku mengintip dan melihat Mum yang sedang duduk menghadap jendela hanya diterangi oleh cahaya bulan.
Ia hanya duduk diam, gaun pestanya masih melekat. Aku terlalu shock tadi sehingga tidak memperhatikan Mum yang menuju jaringan floo terdekat. Aku mengira ia kembali masuk ke dalam pesta.
"Mum," Aku mengetuk pintu kamarnya pelan. Mum sedikit terkejut dan mengusap pipinya—apakah ia menangis?
"Come, Rosie,"
"Apakah kau baik-baik saja Mum?" Ucapku sambil mengusap sisa-sisa air mata di pipinya.
"Tentu saja," Mum memaksakan seulas senyuman.
Aku menangkup pipi Mum dan memaksanya menatapku "Aku tahu kau berbohong Mum. Ada apa dengan jangan pernah ada rahasia diantara kita Rosie?"
Mum terkekeh pelan sebelum menatapku dengan serius, Mum memegang pipiku "Baiklah, aku hanya merasa gagal melindungimu."
"Oh Mum! Tak ada yang tahu itu akan terjadi. Lagipula aku baik-baik saja." Aku memeluk Mum dan mencoba menenangkannya.
"Tetap saja, aku tak bisa melihatmu terluka Rosie. Berjanjilah pada Mum untuk lebih berhati-hati,"
"Aku berjanji Mum."
"Dan—dan bisakah kau menjauhi Scorpius?" Mum melepaskan pelukanku dan menatapku dengan gugup.
Aku berjengit dan ada sengatan rasa sakit ketika nama Scorpius disebut serta ingatan Astoria Malfoy yang melayangkan mantra ke arah kami, "Mum, jangan membahas itu sekarang, okay?" Aku berseru pelan sambil memijat pelipisku.
![](https://img.wattpad.com/cover/348354847-288-k837018.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Destiny (Dramione & Scorose Fanfiction)
FanficRose Weasley mencintai Scorpius Malfoy tanpa pernah meragukannya sedikitpun. Di tengah paksaan Scorpius tentang menikah yang membuat Rose jengah dan kedekatannya dengan James Potter semakin meningkat, Rose tiba-tiba menemukan fakta bahwa Ibunya, Her...