Empat

403 48 23
                                    

Assalamualaikum
Welcome back
Pakeber?
Enjoy and happy reading all

(ᗒᗩᗕ)

Sasuke terbangun saat sinar matahari menyelinap melalui celah gorden hotel itu, ia ingat ia bermalam di hotel malam tadi. Ia meraba ke sisi kanan dan kirinya mencari orang yang kemarin malam bersamanya namun nihil tak ditemukan.

Ia bangun dan melangkah menuju kamar mandi, tak ada suara di sana. Ia membuka pintu kamar mandi itu dan ternyata tak dikunci, ia masuk dan tak melihat siapapun di dalam sana. Shitt!! apakah ia ditinggalkan oleh gadis opss wanita itu. Kalau dipikir-pikir harusnya ia yang meninggalkan bukan sebaliknya.

Sasuke menyibakkan selimut yang tadinya ia pakai, betapa terkejutnya ia melihat bercak darah di atas sprei itu. Jadi benar apa yang dikatakan oleh Sasori bahwa wanita kemarin bukanlah seorang wanita penghibur. Sasuke mengusap wajahnya frustasi, bagaimana bisa!!

Sasuke membersihkan dirinya yang terasa lengket dan asal kalian tau Sasuke sangat bau🤣
Setelah memakai pakaiannya kembali, Sasuke turun dan menghampiri resepsionis dan terkejut bahwa biaya kamar sudah dibayar oleh wanita kemarin, hei ia merasa dirinya ini seperti j*lng saja dan untungnya tak ada uang di atas nakas jika ada Sasuke tak segan membakar hotel ini dengan amaterasu.

Sedangkan di tempat lain, terlihat seorang gadis_wanita yang sedang sesegukkan dibawah shower yang menyala. Ia berdiri lalu mulai membersihkan dirinya yang ia rasa sangat kotor sekali_kotor dalam artian yang bukan sebenarnya. Ia menggosok keras permukaan kulit yang penuh dengan ruam menjijikkan yang ditinggalkan oleh pria brengs*k malam itu. Padahal ia berniat menolong, namun apa yang ia dapat?

Hinata keluar dari kamar mandi setelah satu jam mengguyur diri di bawah shower, tubuhnya menggigil kedinginan. Ia pergi ke dapur untuk mengisi perutnya setelah rapi dengan pakaian santainya. Ia berniat izin dari semua kegiatan hari ini karena masih takut untuk keluar, ia takut ketemu kembali dengan pria malam tadi.

Hinata menghela nafas ketika melihat bahwa di dalam kulkasnya tak tersisa satupun bahan makanan, bahkan telur pun tak ada. Ia belum berbelanja karena sibuk dengan sekolah dan kerja part time nya.

Ia memutuskan untuk pergi ke swalayan yang berada di dekat rumahnya, ia mengendap saat di jalan_macam maling saja. Ia menunduk, kepalanya ditutupi dengan kupluk dari jaket yang ia kenakan, rambutnya ia gerai ke depan agar ruamnya tak terlihat.

Sampai di swalayan, Hinata segera mengambil apa-apa saja yang ia butuhkan, sebenarnya ia ingin berhemat tapi apa daya segala keperluan di rumahnya habis tak tersisa, jadi sepertinya ia akan kehilangan banyak uang hari ini.

Sasuke memasuki sebuah swalayan yang pemegangnya adalah seorang anak buah Uchiha, ia akan menyeduh mi ramen di sana. Tak di rumah tak di luar rumah tetap saja ramen yang ia makan, perutnya sudah keroncongan jadi hanya mi ramen yang bisa segera menghentikan kegaduhan yang dibuat oleh cacing-cacing di perutnya itu.

Hinata menunduk saat ia melihat rambut yang serupa dengan pria kemarin, kenapa ekor unggas itu ada di daerah sini padahal di sini bukan tempat tinggalnya orang kaya. Dilihat dari penampilannya saja Hinata sudah tahu bahwa pria itu orang kaya, bahkan ia yakin bahwa harga jam tangannya itu lebih dari cukup untuk membayar sekitar setengah dari hutang ayahnya, jika ia orang jahat mungkin saat pulang ia akan mencuri jam tersebut dan menjualnya, tapi mana mungkin.

Hinata buru-buru keluar setelah membayar semuanya, bersamaan dengan itu Sasuke juga selesai dengan isian daei perutnya.

Mata Sasuke menyipit melihat siluet orang yang sedang ia cari, tak banyak orang dengan tubuh mungil seperti itu jika bukan anak sekolah dasar, dan tak banyak orang yang memiliki warna rambut indigo. Sasuke ingat semua bagian dari tubuh gadis itu.

"Hei nona tunggu!"
Hinata kaget dengan suara berat yang terdengar familiar itu. Ia segera berlari menghindari orang yang memanggilnya, Sasuke segera mengejarnya, bagaimana pun ia harus berbicara dengan wanita itu.

Sasuke celingukan, ia tak melihat lagi wanita yang entah siapa namanya itu. Hinata bergetar, ia bersembunyi di balik tong sampah besar di dekat Sasuke berdiri, ia berusaha agar tak membuat suara sedikitpun sampai Sasuke menyerah dan pergi dari tempat itu, ia akan menyuruh Shikamaru dan anak buahnya untuk mencari wanita kemarin.

Hinata bernafas lega dan kembali berjalan menuju rumahnya, hari ini ia akan sedikit bersantai karena mendapat izin tidak masuk dari sekolah dan dari tempat kerjanya dengan alasan tak enak badan.

Ó╭╮Ò

Sasuke duduk di tempat kerjanya, setelah mengganti pakaiannya ia langsung meluncur ke tempat kerjanya karena ada rapat penting dengan para pemegang saham.

"Shika tolong cari orang ini untukku!"
Sasuke memberi perintah kepada detektif andalan Uchiha sekaligus sekertaris nya di kantor. Shikamaru mendengus, mengapa ia mau saja menjadi pesuruh orang yang arogan ini.

Foto seorang perempuan, 'kheh apa yang tersembunyi di balik hal ini?' Shikamaru bertanya pasalnya sahabat sekaligus bosnya ini tak pernah tertarik dengan segala hal tentang wanita termasuk tentang istrinya sendiri. Shikamaru telah mengetahui kehidupan Sasuke semenjak kecil karena mereka hidup di lingkungan yang sama. Kalau kalian ingin tahu, maka belilah di tukang ketoprak_nggak deng, Sasuke mendapatkan foto tersebut dari cctv swalayan itu, kheh pandai bukan! Dan beberapa dari Sasori, tentu saja pria itu akan memberikan ini kepada Sasuke karena takut akan amarahnya seorang Uchiha.

Shikamaru menelpon anak buahnya dan menyuruh mereka mencari wanita itu dan dimana ia tinggal. Sasuke jadi ingat perkataan Sasori tentang wanita itu

Flashback

Sasuke kembali ke bar milik Sasori sebelum ia pergi ke kantornya, ia akan menanyakan mengenai wanita kemarin.

"Aku ingin bertanya kepada mu?"
Sasuke to the poin

"Tentang wanita kemarin bukan?"
Bagaimana si setan merah ini tahu, bahkan ia belum berkata kepadanya

"Aku tau, kemarin anak buah ku melihatmu dengannya pergi ke sebuah hotel di dekat jalan raya bukan! Sasuke sudah ku beritahu kemarin bahwa dia itu bukan seperti wanita lainnya di bar ini bukan?"

"Hn"
Sasori menggerilkan matanya mendengar jawaban menjengkelkan itu.

"Ia bekerja paruh waktu di sini untuk membiayai hidupnya dan untuk menabung agar bisa membayar hutang milik ayahnya yang pergi entah ke mana, mengapa aku tahu? Saat aku bertanya mengapa aku harus menerimanya bekerja di sini dia menceritakan hal tersebut, entah alasan apa."
Kan lu tanya ege!!

"Hutang?"

"Hmm, katanya ayahnya pergi meninggalkan hutang bekas biaya hidup mereka. Bahkan Hinata sudah menjual salah satu rumah namun tak bisa menutupi hutang tersebut, jadilah ia harus bekerja dan bukan di sini saja ia juga bekerja di toko roti sebrang sana saat siang hari dana akan ke sini saat sudah sore."
Sasuke mengangguk, haruskah ia membantu wanita itu dengan hutangnya dengan alasan merasa bersalah dan ingin bertanggung jawab, bukan tapi ia hanya iba.

"Kau harus tanggung jawab sobat"

"Apa maksudmu!"
Sasuke menyeringit bingung, memangnya ia membuat kesalahan apa? Sasori menyeringai, saatnya mengerjai temannya yang menyebalkan ini.

"Siapa tau sebentar lagi gadis itu datang kepada mu dengan kabar gembira, misalnya kalian akan mendapatkan anak"
Sasuke berfikir keras, benar juga kemarin ia kebablasan sepertinya, ia meremas rambutnya kuat dan Sasori tertawa puas melihat Sasuke yang frustasi.

Flashback off

Sasuke menggelengkan kepalanya, ia harus segera menemukan wanita itu ya harus!!

(*❛‿❛)→

Tbc
Hoihoui vote dung hehe😁
Gk basa basi jadi
Jaa nee
Wassalamu'alaikum

Our Happiness Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang