Empatbelas

210 27 1
                                    

Hai hai pakabar kleaaan???
Nungguin yaa!🤣
Happy reading all🤍

🍁🍁🍁

Hari-hari yang begitu cepat, di bulan ke 7 ini Sasuke belum juga menemukan pujaan hatinya, apakah ini karma karena dulu ia menyembunyikan Ayame-nee dari Itachi_ yang ingin kan wanita itu, kenapa jadi dirinya yang mendapat karmaa!!

"Sasuke apa kau serius dengan ucapan mu tempo hari tentang Kizashi itu?"
Fugaku sekarang berada di kantor anaknya, saat anaknya pulang dengan koper besar dan mengatakan bahwa ia bercerai dengan Sakura ia begitu syok dengan alasannya dibaliknya. Selain karena Sakura sudah mempunyai anak dengan lelaki lain dan membutuhkan sosok ibu, juga tentang Kizashi yang sudah menipu mereka.

"Ya, saat ayah memberikan bantuan saham pada mereka ternyata saham mereka baik-baik saja dan saham dari ayah dijual oleh orang tua itu untuk 'simpanannya'. Bibi Mebuki ternyata orang yang kuat, suaminya selingkuh ia malah bertahan dengan rasa sakit."
Wahh Uchiha Sasuke ternyata bisa berucap panjang juga

"Lalu apa yang akan kau lakukan?"
Fugaku menatap anaknya serius ya walaupun setiap saat juga seperti itu

"Sebenarnya aku sedang bermain ayah, jadi kita tinggal tunggu saja finalnya."
Fugaku mengangguk percaya dengan apa yang dilakukan anaknya. Sebenarnya ia sudah menyabot perusahaan Haruno dan mungkin sekarang sudah sedikit berantakan. Ia menyuruh salah satu anak buah Shikamaru untuk mengutak-atik perusahaan itu, haha selamat diambang kematian Haruno_ batin Sasuke sarkas. Ingat, jangan bermain-main dengan Uchiha.

Anak dan ayah itu mengobrol banyak dan tentunya tak jauh dari pekerjaan kantor. Terlalu larut dalam pembicaraan membuat mereka lupa bahwa hari semakin petang dan nantikan amarah Mikoto yang tak pernah mengizinkan mereka lembur di kantor, dengan kata lain jika masih ada pekerjaan bawalah ke rumah.

Mereka pulang jam 8 malam, bayangkan saja wajah marah Mikoto dengan centong di tangannya dan masih mengenakan celemek. Jangan lupakan 1001 kata yang akan keluar dari mulut mungilnya.

"Tadaima"
Ayah dan anak itu bersama

"Okaeri Fuga-kun,Sasu"
Mereka cengo, tak ada omelan panjang dan mereka malah disambut dengan senyuman? Apakah dunia akan segera tamat!?

"Kaa-san di mana kopinya?"
Suara lembut itu, ah mungkin karena keberadaan Ayame membuat mood Mikoto jadi lebih baik? Sasuke dan Fugaku menghela nafas lega. Bagaimana pun jika sudah mengomel maka akan memakan banyak waktu

"Ada di lemari nak"
Jawab Mikoto, dirinya sedang menyambut suaminya seperti biasa. Mengambil jas dan tas kantornya lalu menyimpannya di kamar mereka, memang seorang istri idaman.

"Lain kali kalian harus pulang saat makan malam masih setengah jadi, bukan saat makanan sudah dingin seperti sekarang. Lihat Itachi, bahkan dia membantu kami memasak."
Sasuke memutar bola matanya malas, padahal alasan Itachi semangat pulang adalah karena kakak iparnya bukan takut dengan ancaman ibunya. Padahal sebelum menikah Itachi lebih sering tidur di kantor dan tak pulang membuat Mikoto marah besar.

.

Lain dengan kediaman Uchiha lain pula di kediaman Hyuuga. Hinata menatap langit malam yang berhamburan bintang, ia tak menyangka akan diterima begitu baiknya oleh keluarga Hyuuga yang notabenenya bukan siapa-siapa, dirinya hanya seorang gadis yang pernah ditolong oleh kakek tua dan dianggap cucu sendiri, hanya itu.

Ia mengelus perutnya yang sudah membesar, sudah 7 bulan berlalu dan Hinata bersyukur karena dirinya serta bayi dalam perutnya baik-baik saja, juga bersyukur karena ia tak pernah melihat kembali orang yang sangat ia benci, ayah dari anaknya.

Our Happiness Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang