Sembilan

291 40 5
                                    

Ada semut lagi makan
Himee imutt, iya dong🤣
Assalamu'alaikum
Selamat senja
Happy reading all

Vote!!!

🥺🥺🥺

Kini keluarga Uchiha sedang berkumpul di ruang tengah dengan alasan Itachi yang ingin meminta penjelasan mengenai apa yang dikatakan oleh adiknya, sedangkan Naruto tidak ikut ia lebih memilih menyelinap ke kamar si Teme dan bermain PS di sana.

"Sebelum aku bertanya kepada Tou-chan, ototo coba jelaskan yang kau katakan tadi."
Sasuke menyeringai melihat ekspresi ayah yang hanya ia yang dapat membacanya.

"Keh, sudah ku katakan bukan kelahiran mu dan tanggal pernikahan Kaa-chan Tou-chan hanya berpaut 5 bulan. Aku mengetahui ini dari Ji-san. Kau tau Aniki cerita pengantar tidur ku bukan tentang pangeran yang menyelamatkan putri, tapi tentang pangeran yang menyelinap ke kamar putri karena mengetahui sang putri akan dijodohkan."
Fugaku membuang muka ke arah kanan, sedangkan Mikoto menunduk dengan warna merah samar yang bertengger di pipinya.

"Tapi dalam akta perkawinan jelas bahwa Kaa-chan Tou-chan menikah satu tahun sebelumnya, kau punya bukti."

"Dasar Baka-Aniki, dengar di dalam kertas itu bisa dimanipulasi sedangkan kenyataan itu tidak bisa."

"Ekhem, sudahlah topik ini tidak penting."
Sasuke terkekeh mendengar perkataan ayahnya

"Berarti itu benarkan Tou-chan, pangeran yang menyelinap ke kamar sang putri."
Sasuke mencoba menggoda sang ayah yang masih bertahan pada raut datarnya.

"Tou-chan dan Kaa-chan mu akan tidur duluan, kalian selesaikan saja berdua."
Fugaku mencoba menggenggam tangan istrinya namun Mikito menyembunyikan tangannya.

"Sebenarnya Ananta, aku akan menginap di rumah Obito hari ini."
Cicit Mikoto membuat Fugaku melotot sesaat, lalu terpampang seringai seram di wajah yang masih terlihat mulus itu.

"Kyaaa....
Fugaku menggendong Mikoto tiba-tiba lalu melangkah menuju kamar mereka tanpa menghiraukan kedua anaknya yang cengo melihat adegan itu

'tidak bisa sayang, kau ingat aku akan mengurung mu sampai besok'
Bisik Fugaku yang hanya bisa didengar oleh Mikoto.
....

"Sudahlah Aniki, nanti saja kau tanyakan kebenarannya pada Ji-san. Aku mengantuk, aku duluan."
Sasuke pergi menyisakan Itachi yang terlihat frustasi

Sasuke membuka pintu kamarnya dan terlihat si kuning yang sudah terlelap di kasur miliknya dengan gaya yang tak bisa dibilang kalem alias berantakan. Telpon milik si Dobe itu berbunyi keras namun tak mengganggunya sama sekali. Biar Sasuke tebak, pasti bibi Kushina.

Sasuke meninggalkan si kuning menuju kamar tamu, mana mau ia tidur dengan orang rusuh seperti Naruto.

.
.
.

Di belakang mansion Uchiha tepatnya di rumah Hinata. Terlihat sang pemilik rumah yang masih grasak-grusuk di tempat tidurnya, ia sedikit tidak nyaman dengan kehadiran Neji. Bukan karena tidak suka tapi  sepulang dari rumah sakit, semua hal dilakukan oleh laki-laki itu. Hinata merasa tidak enak

Tok tok
"Hime kau sudah tidur? Nii-san membuatkan susu untukmu."
Hinata kaget mendengar suara Neji, ia turun dari ranjangnya dan segera membukakan pintu untuk Neji.

"Susu apa Ni Nii-san?"
Sejak tadi ia diharuskan memanggil Neji dengan sebutan Nii-san dan tak boleh membantah juga meminta alasan, jadi Hinata manut saja daripada di marahi.

"Oh tadi Nii-san ke supermarket dan membeli susu khusus ibu hamil, aku ingin calon keponakan ku sehat Hinata. Tapi aku tidak tahu ini akan cocok atau tidak untukmu, ini salah satu rekomendasi teman ku yang sudah menikah."
Hinata tersipu malu, ia bahkan lupa dengan hal penting itu. Selain itu ia juga belum punya uang untuk membelinya.

"Minumlah Himee."
Hinata mengangguk lalu meminum susu itu sampai tandas.

"Apakah kau tidak bisa tidur?"
Hinata mengangguk kecil, sebenarnya Neji merasa sedikit kesal karena Hinata jarang sekali menjawab dengan suaranya.

"Mau ikut dengan Nii-san?"
Sebelum mendapatkan jawaban, Hinata sudah ditarik ke luar oleh Neji entah hendak ke mana.

Mereka berjalan cukup jauh sampai mereka berada di sebuah danau yang indah. Di langit banyak sekali bintang yang bersinar dan dipantulkan oleh air danau terciptalah duplikat yang sama-sama indah.

Neji memandang langit dan melihat beberapa bintang yang bersinar begitu terang, ia tersenyum kecil. Sedangkan Hinata menatap Neji heran, laki-laki itu seperti menyembunyikan sebuah kesedihan itulah perkiraan Hinata.

...

Sasuke menatap langit dari balkon kamarnya, desa Konoha itu tak seperti Tokyo yang masih ramai walaupun sudah tengah malam. Suasananya begitu tenang cocok untuk orang seperti Sasuke.

Ia menatap jalanan yang hanya mendapat penerangan dari lampu jalanan yang tak begitu terang. Sasuke menyipitkan matanya saat melihat surai indigo yang bejalan di bawah lampu itu. Ngomong-ngomong soal indigo ia jadi ingat gadis ralat wanita yang waktu itu, kemarin Shikamaru bilang bahwa ia belum menemukan jejaknya setelah saat di pemakaman itu.

Tunggu, mungkinkah?
Sasuke turun tergesa dan mencoba mengejar indigo tadi. Saat membuka gerbang mansion ia segera berlari menuju arah ke mana wanita itu pergi, nihil Sasuke tak menemukan siapa pun setelah berjalan cukup jauh.

Ia meremat rambutnya kuat, lagi-lagi ia kehilangan wanita itu. Ada hal yang harus Sasuke pastikan dan itu menyangkut masa depan ia dan juga hubungannya dengan wanita itu dan dengan Sakura.

Sasuke kembali ke mansion dengan langkah gontay, sedangkan dari balik tembok salah satu rumah keluarlah dua orang yang menampilkan ekspresi berbeda, yang satu merasa lega sedangkan yang satu merasa heran.

"Kau mengenal orang tadi hime?"

"A-ano dia adalah salah satu rentenir yang sering menagih ke rumah ku dulu Nii-san."
Hinata berbohong, mana mungkin ia jujur bahwa laki-laki tadi adalah ayah dari janin yang ia kandung, bisa bahaya.

Neji menyeringit bingung, perasaan rentenir suruhan dirinya tak ada yang memiliki rupa yang ya sedikit tampan walaupun masih tampan dirinya. Apakah si tua itu memiliki hutang selain kepada keluarganya.

"Yasudah ayo kita pulang, hari semakin malam dan suhunya begitu dingin hime."
Mereka kembali meninggalkan tempat persembunyian, Hinata lega karena Neji terlihat percaya dengan apa yang ia katakan ya walaupun ia sedikit was-was kalau Neji akan mengintrograsinya lebih lanjut lagi.

___

Tbceee

Vote ya vote biar hime semangat lagi
Jaga kesehatan dan ibadahnya
Jaa nee👋
Wassalamu'alaikum

Our Happiness Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang