Enambelas

195 31 6
                                    

Happy membaca semuaaa🤗

🌾🌾🌾

Suasana di ruangan mewah itu terasa mencekam, bukan karena hal berbau mistis namun karena tatapan tajam yang dilayangkan pria dengan rambut panjang bak iklan sampo kepada pria ber-netra legam di depannya.

Sasuke sadar dengan tatapan permusuhan dari Neji_mantan teman semasa kuliahnya kepada dirinya, Entah apa salahnya sampai-sampai aura permusuhan itu meng-guar dari Neji. Jika ini mengenai perusahaan tidak mungkin karena beberapa pekan lalu mereka bahkan sudah menandatangani kontrak bersama pembuatan restoran baru.

"Pergi.dari.sini!"
Neji menekan setiap katanya saat mengusir Sasuke, namun sang empu hanya memutar bola matanya malas. Ia datang ke sini untuk melihat keadaan ibu dari Keita, bukan malah dapat usir-an gratis dari mantan teman semasa kuliahnya.

"Aku datang ke sini untuk melihat keadaan ibu dari Keita, betul bukan?"
Tanya Sasuke pada Keita yang duduk manis di sebelahnya

"Iya paman, paman Neji tenang saja! paman Sasuke ini baik. Jadi aku membawanya untuk melihat Kaa-chan."
Neji melotot, mana boleh!

"Paman tidak mengizinkan, dia orang asing tak perlu menjenguk Kaa-chan mu Kei"

"Aku tak peduli, ayo paman Sasuke kita melihat Kaa-chan sekarang saatnya Kaa-chan untuk dipeliksa bibi Ten."
Sasuke dan Keita pergi ke ruang rawat sang Kaa-chan dengan santainya, menghiraukan teriakkan Neji yang menggema di penjuru rumah memanggil mereka berdua agar kembali ke hadapannya.

..

Mereka sampai di kamar bernuansa putih dengan bau yang membuat hidung Sasuke memerah karena tidak nyaman.

"Bibi Ten, bagaimana dengan Kaa-chan?"
Orang yang dipanggil bibi oleh Keita itu berbalik dan tersenyum kecil

"Kaa-chan mu masih tidur, tapi baiknya dia sudah tak lagi menolak obat yang masuk ke dalam tubuhnya."
Sasuke tersentak, menolah obat? Lantas apa yang menopang kehidupannya

"Kata bibi Kaa-chan menolak semua obat dari dulu sepelti tak ingin sembuh dan bangun kembali, ia hanya hidup karena alat-alat yang dipasang di tubuhnya. Hhh... a-aku ingin belmain dengan Kaa-chan, ta-pii Kaa-chan se-sepeltinya enggan dengan hal itu."
Bocah itu menahan tangisnya, Sasuke merengkuh tubuh mungil itu membawanya ke pelukan hangat yang dapat Sasuke berikan.

"Aku akan membawa dokter hebat untuk menyembuhkan Kaa-chan mu, jadi berhentilah menangis."
Sasuke membawa tubuh Keita di gendongannya meninggalkan ruangan rawat itu, mengurungkan niatnya untuk tau bagaimana rupa dari wanita yang melahirkan anak cerdas seperti Keita.

Tanpa diketahui siapa pun, Neji menatap sendu ke arah mereka berdua. Tak menyangka bisa melihat sisi lain dari seorang Uchiha yang tak mungkin pernah terpublikasi

...

Sasuke menggendong Keita sampai kembali ke ruang tamu dimana sekarang Neji sudah berada di sana.

"Neji aku akan membawa Keita bersamaku!"
Kata Sasuke dingin, lelaki dewasa itu tak memiliki alasan khusus kenapa ia ingin membawa anak dalam gendongannya pulang ke apartemennya.

"Tidak!!!"
Telak Neji, mana mungkin ia mengizinkan orang paling bahaya bagi Keita membawa anak itu pergi.

"Aku ingin ikut dengan paman Sasuke, paman. Aku mohon!!"
Melihat tatapan memelas dari bocah itu membuat Neji menghela nafas dalam.

"Walaupun tanpa izin dari mu aku akan tetap membawa Keita, lagi pula ia ingin ikut denganku."
Neji mendelik, sejak dulu Sasuke memang seenaknya.

***

Keita dan Sasuke sampai di apartemen milik pria itu, mata bulat milik anak itu berbinar melihat apartemen Sasuke yang luas padahal mansion Hyuuga lebih luas berkali-kali lipat

"Sasu kau sudah pulang nak"
Sasuke terkejut, bagaimana bisa ibunya ada di apartemen miliknya dan apalagi ini, mereka bisa masuk!

"Ibu kenapa...

"Ah Kaa-chan tau dari Tachi, Tou-chan mu juga ada di dalam kamar tamu."
Sasuke menghela nafas panjang, Itachi memang menyebalkan

Mikoto melihat tangan mungil yang bergerak di belakang kaki putranya, ia melangkah mendekat dan betapa terkejutnya saat melihat seorang anak kecil persis seperti putranya masih kecil, hanya saja mata anak itu lebih bulat dari Sasuke.

"Sasu, dia siapa nak?"
Sasuke lupa sejenak bahwa dirinya membawa Keita ke apartemennya. Hahh masalah baru...
Keita menyembunyikan wajahnya di belakang kaki Sasuke, entah malu atau takut dengan wanita tua yang menatap intens ke arahnya.

"Aa itu, aku sempat menolong anak ini dan dia ingin ikut denganku bu."
Mikoto mengangguk kecil, walaupun ia sedikit terkejut dengan penuturan putranya yang sedikit mustahil.

"Hei anak manis, bisakah Baa-chan berkenalan dengan mu?"
Mikoto berjongkok menyamakan tingginya dengan anak kecil itu.

"Hallo Baa-chan aku Keita Hyuuga."
Anak kecil itu membungkukkan badannya memberi hormat kepada yang lebih tua.

Mikoto menyeringit heran, Hyuuga? Jika dilihat dari mana pun anak ini lebih terlihat seperti Uchiha hanya matanya saja yang lebih bulat.

"Dia benar Hyuuga?"
Bisik Mikoto kepada Sasuke dan dibalas deheman singkat dari lelaki itu.

Mereka masuk ke ruang tengah dimana ada Fugaku yang sibuk dengan MacBook-nya di tonton oleh televisi di depannya.

"Ananta, lihat cucu baru kita."
Panggilan Mikoto mengalihkan atensi Fugaku pada istrinya. Mikoto menggandeng Keita dan anak itu mengikuti Baa-chan nya ke arah orang tua yang sedikit ekhem menyeramkan menurutnya.

"Lihat, dia anak Sasuke ananta"
Fugaku menatap lekat bocah itu

"Berarti paman, Tou-chan?"
Keita berkata sembari menatap ke arah Sasuke. Sasuke tersentak dengan penuturan anak itu, sedangkan dua orang lainnya sibuk dengan pikiran masing-masing.

🌾🌾🌾

Hueheheh..am'bakkk
Assalamualaikum semuaaa
Apakabareee??

Emm jangan lupa vote pokonya mh, biar semanget lanjutinya!!!

Jaga ibadah nya yauuu!!

Jaa nee
Wassalamu'alaikum 🤍

Our Happiness Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang