MASIH ITAAYA😁

123 19 0
                                    

Happy reading 🤍

🍑🍑🍑

Keesokan harinya Itachi datang ke kediaman Uchiha dengan sang pujaan hati dan calon ayah mertuanya. Mereka disambut dengan tangan terbuka, pikiran Ayame tentang keluarga Uchiha yang memandang status sosial terhapus sudah.

"Teuchi lama tidak bertemu? Bagaimana kabarmu?"
Fugaku dan Teuchi adalah teman semasa kuliah, walaupun berbeda jurusan tapi mereka berteman sampai wisuda dan pada akhirnya Teuchi memutus kontak karena masalah anaknya.

"Haha...seperti yang kau lihat, aku tak menyangkan kita akan bertemu lagi dengan keadaan yang seperti ini."
Melihat dua orang itu akrab membuat yang lainnya terheran.

"Ya harusnya Minato juga ada agar kita bisa seperti dulu lagi."
Obrolan mereka berlanjut lama membuat acara yang sudah diatur dengan matang oleh Itachi tertunda.

Ekhemm
Deheman Itachi membuat kedua orang tua yang asik mengobrol terdiam seribu bahasa, pertemuan mereka memang membawa sisi lain Fugaku yang banyak bicara ya walaupun masih tergolong sedikit.

"Kita berkumpul di sini untuk membahas pernikahan bukan reuni teman lama"
Fugaku mendelik tajam ke arah Itachi, dasar anak tak tahu sopan santun

"Kapan kalian akan menikah?"
Sang ratu di wilayah itu bertanya, ia tak sabar karena setelah ini ia takkan menjadi satu-satunya lagi perempuan yang tinggal di mansion dan semoga saja Itachi tak membawa istrinya pindah ke mana pun.

"Minggu depan"
Jawab Itachi mantap, mana bisa ia menunggu lagi

"A-apa tidak terlalu cepat Itachi-nii?"
Tanya Ayame, pasalnya baru kemarin ia bertemu masa mau langsung menikah saja

"Tentu tidak dan Ayame-chan ingat jangan panggil aku seperti itu lagi."

"Baiklah Ita-kun."
Ayame merasa wajahnya panas dan pasti memerah, bagaimana pun tak pernah terlintas ia akan memanggil senpainya seperti itu.

"Semua persiapan sudah ku atur. Pemberkatan akan dilaksanakan di gereja besar Konoha dan pesta akan dilaksanakan di Hotel Uchiha."

"Kenapa di hotel Uchiha Ita-kun. Kenapa tidak di tempat yang lebih mewah saja."
Sang ibu bertanya sedangkan sang ayah menatap istrinya tak percaya, memangnya hotel yang ia bangun itu tidak mewah

"Selain lebih dekat budgetnya juga lebih sedikit alias gratis."
Heh ternyata orang kaya juga masih memikirkan kegratisan ya.

"Baiklah kami setuju. Sekarang mari kita makan malam terlebih dahulu."
Acara makan dilaksanakan
.

Setelah acara makan malam, Itachi membawa Ayame ke kamarnya bukan hendak apa-apa dia hanya ingin berduaan dengan calon istrinya mumpung Aiko memilih tidur dengan ibunya.

"Ini sudah malam, ayo tidur bersama. Aku ingin memelukmu semalam."
Ayame tersipu dan menyembunyikan wajahnya di dada bidang Itachi, ia tak menyangka bahwa cintanya terbalas.

🤸🤸🤸

Alur gass!!!
Karena ini hanya selingan dari cerita sebenarnya

Seminggu kemudian pernikahan Itachi terlaksana, Sasuke menatap ke arah dua pengantin yang tengah mengucap janji sehidup semati itu. Dulu ia juga pernah ada di posisi itu namun bedanya tak ada kebahagiaan yang menghampiri dirinya juga Sakura.

Anikinya tersenyum bahagia, akhirnya perjalanan lelaki itu selesai dan ia menemukan apa yang ia cari selama lima tahun ini, Sasuke hanya berharap tuhan selalu melimpahkan kebahagiaan kepada hidup mereka dan dirinya tentunya.

.
.

Malam tiba, Itachi merasa tubuhnya remuk sana sini. Ia tak menyangka bahwa pesta pernikahan itu memakan tenaga yang begitu banyak.

Itachi duduk di ranjang hotel melihat ke arah istrinya yang tengah membersihkan make up yang tersisa di wajah cantiknya. Ia bangkit dan menghampiri istrinya yang berada di depan cermin besar itu, memeluknya dari belakang.

"Sebenarnya aku ingin tahu mengapa dirimu menerimaku dan tak marah kepada lelaki brengs*k seperti ku Ayame."
Ayame tersenyum kecil

"Ahh tak perlu menjawab karena ku yakin jawabannya adalah kau mencintaiku bukan?"
Ita hi terkekeh melihat wajah Ayame yang sudah memerah.

"Ita-kun ingin mendengar cerita? Awalnya aku memang marah tapi saat Aiko berumur satu tahun Sasuke datang kepadaku dan ia bilang jika Ita-kun mencari ku. Aku menyuruh Sasuke agar tak memberitahu Ita-kun dimana diriku berada karena aku takut jika Ita-kun akan membenci Aiko. Pada hari dimana Ita-kun melamar ku sebenarnya aku terkejut karena Ita-kun datang ke kedai ayah. Saat Aiko meminta izin untuk mengobrol bersama denganmu aku membiarkannya karena aku ingin Aiko merasakan rasanya mengobrol dengan ayahnya walau ia tak tahu kalau Ita-kun adalah ayahnya, aku bahagia karena Aiko bisa melihat ayahnya walaupun dalam pikirku hanya sekali saja."
Itachi memeluk Ayame dengan erat, ia menyesal karena terlambat menemukan mereka dan ia terus menerus meng-gumam kan kata maaf di telinga Ayame.

Setelah obrolan panjang mereka mengenai pertumbuhan Aiko mereka pun tertidur dengan pulas sambil berpelukan saling menyalurkan kehangatan satu sama lain.

.

Ayam berkokok membangunkan dua sejoli itu, andai saja berlatar Indonesia. Cahaya masuk dari pentilasi udara yang ada di kamar itu. Kedua sejoli itu bangun dan membersihkan diri, mereka masih berada di hotel begitu juga dengan para keluarga.

Mereka berdua turun untuk melaksanakan sarapan, di meja sudah terkumpul semua orang membuat mereka merasa canggung karena telat bangun.

"Kalian lama sekali, lihat Aiko sudah tak sabar untuk makan dan hampir ngiler melihat ini semua."
Aiko menatap pamannya sembari cengengesan

"Ji-san apakan orang yang rambutnya lebih panjang dari Tou-chan itu pamanku juga?"

Uhuk uhuk..

"Minumlah kopi mu dengan perlahan Tou-chan."
Fugaku memperingatkan sang ayah

"Ai orang tua itu kakek buyut mu, dia itu sudah tua."
Obito menjawab pertanyaan Aiko, sebenarnya Aiko berkata perlahan pada Sasuke tapi pada dasarnya pendengaran para Uchiha terlalu tajam

"Ekhem.. apakah kau cemburu karena ayahmu masih terlihat muda dan Itachi sudah keriput."
Itachi mendelik kenapa jadi dirinya yang tua di sini, sedangkan Ayame sudah tertawa kecil melihat raut wajah Itachi yang berbeda dari biasanya, datar

"Ini tanda lahir jika kakek lupa."
Dasar kakek tua yang tak pernah terlihat tua. Keberadaan Aiko membuat suasana Uchiha yang tadinya begitu suram menjadi sedikit mencair, Mikoto bersyukur dalam hatinya. Jadi dirinya tak perlu lagi berhadapan dengan para Uchiha yang kaku, karena dengan adanya Aiko mereka jadi terlihat lebih hidup alias gak kayak mayat lagi.

🍑🍑🍑

Tbce

Kalian kebayang gak sih hidup sama orang yang minim ekspresi kayak Uchiha🤭
Btw apa kabar kalian hari ini??? Sehat selalu yaww

Sengaja dipendekin biar gk panjang

Gulir lagi bestiee🤸🤸

Vote nya ditunggu loh hehe
Jaga kesehatan dan ibadahnya ya

Jaa nee
Wassalamu'alaikum 🤍

Our Happiness Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang