Tujuh

344 39 1
                                    

Benter benter....tes tes hana.. nii.. three
Curhat dong himee...iya dong!💃💃

Apa cuma hime yg pernah suka ama guru sekolah terus gurunya kek tau trus dia bilang gini ps udh belajar... Ekhem!
"Kalo belajar, suka in dulu pengajarnya nah pembelajaranya juga bakal kalian suka, walaupun pengajarnya udh punya pacar. Jangan jadi benci"
Huweee😭 suka yg kita tau dlm artian beda pk, tulung bat tulung malu himee sampe pengen bakar bumi pake amaterashuu!
Pen tilem seketika😭 ngode punya pacar boleh lh pak tapi kagak gitu juga😌 ya walaupun gk tau dia bilang gitu karena apa tapi ttp aja malooo! Yunow malo!


🧚

Hinata memegangi kepalanya yang terasa sedikit pening, ia mengarahkan pandangannya ke sekeliling dan menyadari bahwa ia tak lagi berada di rumahnya, ia juga baru menyadari bahwa selang infus bertengger di tangannya. Hinata mendudukkan dirinya dan mencoba mengingat kembali apa yang terjadi sebelum ia masuk ke rumah sakit ini.

Hinata mengarahkan pandangannya ke arah kanan dan terkejut melihat seorang pria tengah tertidur dengan rambut panjangnya yang menutupi sebagian wajahnya, ia menjadi sedikit was-was dan ingat bahwa ia pingsan beberapa saat setelah ia melihat pria itu.

Raut pria itu seperti kelelahan, mungkinkah selama ia pingsan pria itu merawat dirinya? Hinata menjadi sedikit merasa bersalah jika benar seperti itu adanya.

🦋🦋

Sedangkan di tempat lain, sudah 3 hari ini Sasuke tinggal di rumah orangtuanya. Ia tak ingin pulang maupun masuk kantor dengan alasan sakit, ya memang dari kemarin badannya sedikit tidak enak di rasa juga ia sering mual di pagi hari sama seperti pagi ini.

Baru saja Sasuke keluar dari kamar mandi setelah memuntahkan makan malamnya yang belum tercerna sepenuhnya, badannya lemas dan kepalanya sedikit pening. Ibunya_ Mikoto Uchiha sedang menyiapkan sup hangat untuk anak bungsunya itu, padahal Sasuke sudah menikah tapi dia masih saja seperti anak kecil bagi Mikoto.

"Sasu ibu sudah membuatkan sup hangat, turun dan makanlah. Jika memang belum sembuh kau tak perlu ke kantor lagi hari ini."
Sasuke turun setelah selesai dengan acara mual nya, ibunya sampai bingung karena dari kecil walaupun sakit Sasuke tak pernah mual-mual

"Ayah dan Aniki mana?"
Tanya Sasuke saat melihat meja yang kosong ralat kursi

"Ayah dan Aniki mu pergi perjalanan dinas kemarin saat kau masih tertidur karena pusing Sasu. Mereka ke Desa Kiri, katanya  ada sedikit masalah lagi di sana dan Itachi ingin membantu."
Jelas sang ibu sembari menyajikan sup hangat kepada anaknya.

"Alasan, sebenarnya Aniki hanya ingin mencari wanita itu."
Sasuke mendecih karena ia yakin bahwa Aniki nya itu tak benar-benar ingin membantu ayahnya. Sasuke mulai menyantap sarapannya, hari ini tak seperti kemarin yang ia tak ingin sekali memakan apapun.

"Apa benar katamu itu Sasu, Tachi sudah memiliki anak?!"
Sasuke menatap wajah ibunya sebentar lalu berdehem sembari mengangguk.

"Kau tau mereka di mana?"
Sasuke mengangguk tanpa membuka suara lagi.

"Mou Sasu, ayo ceritakan seperti apa mereka dan kenapa kau tak memberi tahu Aniki mu jika kau tau mereka di mana"
Mikoto hanyalah Mikoto yang ingin segera memiliki cucu

"Alasan mengapa aku tak memberi tahu Aniki adalah karena ingin Aniki berusaha sendiri dan membuktikan keseriusannya kepada wanita itu. Mereka ada di Kiri dan aku tau rumahnya dari Shikamaru, ah cucu ibu adalah perempuan."
Mata Mikoto berbinar mendengar penuturan anak bungsunya, bagaimanapun ia sangat ingin bertemu dengan pujaan hati anak sulung dan cucunya segera. Dalam hati ia bersorak senang mendengar bahwa cucunya adalah perempuan. Kalian tahu, hidup dipenuhi laki-laki suram itu sangat membosankan.

Our Happiness Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang