03.

462 10 0
                                    


Annyeong..
.
.
Janlup votenya ya
.
.
Happy reading 😼

(ini sebelum jiwa zyva masuk ke tubuh vlora ya)

Vlora pov

Hari ini adalah hari yang cerah, aku berharap hari ini tidak ada air mata lagi yang mengalir (jika bisa).

"Haha miris" ucapku lirih dengan senyuman kecut menghiasi bibir pucatku.

Tok tok tok

"Non bangun non udah pagi" suara itu itu suara bi asih, beliau yang selama ini selalu sayang dan peduli padaku sudah seperti ibu kandungku sendiri beda dengan keluargaku.

"Iya bi, lora udah bangun kok"

Seperti biasa hal pertama yang kulihat dimeja makan adalah wajah datar dari papah, tatapan kebencian dari mamah dan Revaz kakak keduaku.

"Wih anak PUNGUT udah bangun nih" ucap seorang pemuda yang duduk dikursi paling kanan dengan menekankan kata pungut.

Dia kakak keduaku Revaz Wasey Enver bisa dibilang dia yang paling membeciku disini.

Disebelahnya ada  adikku dia beda 2 tahun denganku namanya Kevin Wasey Enver , aku tidak tau dia membenciku atau tidak karena selama ini dia hanya diam.

Didepan bang Revaz ada perempuan cantik dengan rambut hitam yang tergerai indah dia Liana Maudy Enver, biasa kupanggil 'mamah lili' namun sayang dia juga membeciku tanpa alasan.

Dan disamping mamah ada lelaki paruh baya dengan muka tegas, datar yang selalu tanpa kasihan memukul atau bahkan menamparku karena fitnah dari bang Revaz. Dia Emran Wasey Enver

Sebisa mungkin aku menghiraukan suara itu, sakit? sangat bahkan aku sudah hampir setiap hari mendengar kalimat itu. Tapi mau bagaimana lagi aku harus kuat.

Aku berjalan kearah dapur dengan menunduk menahan air mataku yang hampir saja jatuh.  Jangan bertanya kenapa aku menuju dapur , tentu saja karena aku tidak diperbolehkan makan bersama mereka. Jikapun boleh itu hanya ketika oma dan opa datang berkunjung kesini.

Setelah sampai di dapur aku melihat bi asih yang masih berkutat dengan piring kotor, aku berniat membantunya tapi pasti dilarang entah karena kotorlah, nanti terlambatlah.

"Hufttt"

Dengan lunglai aku menuju kearah meja kecil dekat dengan pintu kaca yang mengarah ke taman belakang, menyantap makananku dengan lahap lalu bergegas menuju sekolah menggunakan angkot.

-

Sesampainya di sekolah terlihat beberapa siswi menatapku dengan pandangan remeh? jijik? mengejek?

Sehina dan seburuk itukah aku sampai-sampai keluarga dan teman-temanku membeciku?

Aku berusaha untuk tetap tenang dan melanjutkan langkahku menuju ke kelas, kebetulan kelasku agak jauh dan berada di paling ujung. Selama berjalan di koridor tak jarang ada siswa ataupun siswi yang terang-terangan menghina atau bahkan menertawakanku entah karena apa aku pun tak tau.
-
Tak terasa jam begitu cepat berlalu kini para murid berhamburan keluar kelas untuk istirahat.

Aku? oh aku biasanya menyendiri dibangku kecil dekat kantin ditemani dengan buku novel ditanganku.

Entah kenapa hari ini aku ingin menonton latihan basket di indoor, sesampainya di indoor entah darimana bola tiba-tiba menghantam bagian samping kepalaku.

"Pusing, sakit"

Pov End

-

"Ini kelasnya dimana sih?" gerutunya karena tak tau harus pergi kemana Zyva a.k.a vlora sudah berjalan kesana kemari tanpa tau arah tujuan.

Brukk

-

Apa yang terjadi?
Entahlah hanya gw yang tau mwehehe

For you: Semangat yaa jangan lupa senyum untuk hari ini, kamu hebat fighting 💪🏻

Transmigrasi si bar-bar [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang