Transmigrasi si bar-bar [Hiatus]

38.

HAPPY READING 🪐
.
.
.

Di sebuah gubuk ditengah hutan  didalamnya terdapat dua makhluk sejenis dengan kondisi yang bisa dibilang berbeda jauh.

"Lepasin gw!"

"Nanti gw lepasin sekalian nyawa lo" jawab keenan lalu menyeringai.

Brakkk

"BANGSUL!"

Pintu didobrak dengan keras sehingga menampilkan seorang pemuda dibaliknya, dengan tatapan tajam dan muka tanpa dosanya.

"Ngapain kesini lo?" sungut keenan saat melihat el yang kini melihat kearahnya.

"Ck, gw cuma mau lihat orang yang berani nyelakain cewek gw"

"Sejak kapan adek gw jadi cewek lo hah?" jawab keenan ngegas, enak aja dia mengklaim adeknya.

"Ekhmm, saya gimana ya kak? apakah saya tidak terlihat?" sela seseorang yang sedari tadi menatap kedua human itu, dia tak nampak aku ke babi? batinnya.

-
Dilain sisi kini zyva tengah dibuat pusing oleh dua manusia didepannya, sedangkan teman-teman el kini tengah sibuk dengan gamenya masing-masing.

"Biar gw yang nyuapin"

"Gw aja!"

"Gw adeknya"

"Gw calon adek iparnya"

Jika kalian menebak itu adalah angel dan clara maka kalian benar, ditengah keributan raka dan clara tiba-tiba saja gadis itu muncul. Dan kini keduanya tengah berebut untuk menyuapi zyva dengan tangan yang saling menarik mangkok berisi bubur, bukan apa tapi jika bubur itu tumpah yang kena adalah zyva.

"UDAH WOYY" pekik zyva yang langsung dibalas dengan tatapan tajam dari keduanya.

"Apa hah, mau marah? kalo kek gini yang ada makin sakit gw"

"Rakaa!" panggilannya pada raka yang tengah fokus dengan gamenya.

"Apa?" jawab raka tanpa menoleh sedikitpun membuat zyva tambah jengah.

"Ck, gw aduin ke el kalo kek gini" raka yang mendengar hal itupun membulatkan mata, bisa habis dia sama el.

"JANGANN!!, eh hehe jadi lo mau apa?"

"Suapin!"

-

"Jadi apa alasan lo ngelukain adek gw hah?"

"Sebenernya yang nyelakain vlora itu murni rencana ghea, gw juga sempat marah karena dia nyakitin vlora tapi setelah dipikir dengan itu gw bisa bawa vlora pergi jauh dari kal-"

Bughh

"Bangsat" bukan bukan keenan yang memukulnya tapi el, sedari tadi tangannya sangat gatal ingin membogem orang didepannya itu.

"Ck, jangan bilang lo kayak gini karena hal itu" ucap keenan dengan nada rendah terkesan dingin, matanya tak berhenti menatap tajam orang itu.

"Huh? asal lo tau gw udah sayang sama adek lo dari kita kecil. Tapi bokap lo- ck" gumam orang itu namun masih terdengar oleh keenan dan el.

"Kita ngelakuin itu juga ada alasannya Emilio Harish Ivander"

"Alasan?, alasan apa hah alasan karena dulu gw miskin iya? atau karena bokap lo masih sayang sama mommy gw heh?" ucap vander dengan nada sedikit mengejek di akhir.

"Maksud lo apa hah?"

Emilio Harish Ivander adalah anak tiri dari tuan Ivander, dirinya adalah saksi bagaimana menderitanya sang ibu dulu sebelum menikah dengan tuan Ivander. Mendapatkan kekerasan sudah seperti makan sehari-hari, baginya sampai pada titik dirinya ingin menyerah namun tuhan mengirimkan sosok gadis kecil yang kembali menariknya dari jurang kegelapan.

Dia adalah Freya Xyva Xaviera  yang biasa memanggil dirinya sebagai Feya, gadis penuh keceriaan itu berhasil membuatnya tersenyum kembali. Namun senyuman itu kembali direnggut saat dirinya mendapatkan kabar bahwa Feya telah dibawa keluar negeri, sejak saat itu dirinya selalu menunggu kedatangan gadis itu kembali sampai pada saat dirinya menginjak jenjang SMA dan bertemu dengan vlora.

Senyuman itu tanpa sadar telah kembali, melihat gadis itu sangat mengingatkannya pada gadis kecilnya Feya dan betapa terkejutnya saat dia mengetahui sebuah fakta bahwa vlora merupakan salah satu anak dari keluarga Xavier yang hilang. Obsesi yang sudah diluar batas membuatnya akan melakukan apapun agar vlora dapat bersamanya.

-

Haii assalamualaikum, mohon doa dari kalian yaa gw mau ngelamar kerja, semoga dapet pekerjaan yang sesuai dengan apa yg gw harapin😄

Jangan bosen2 buat baca cerita ini ya, walaupun menurut kalian ga menarik tapi buat mikir alur di cerita ini gw sampe pusing karena emng otak udah buntu tapi dipaksain😭 tau ga si gw sampe takut kalo ada alur yg sama kaya cerita² punya author lain:)