Kau bak cahaya yang datang saat kegelapan tiba, tapi kau begitu jauh sehingga aku tak bisa menggapaimu untuk kumiliki seutuhnya.Happy Reading
Dirumah kediaman El tepatnya di ruang tamu kini el bersama keluarganya tengah berkumpul sembari berbincang ringan.
"El" panggil sang papa yang bernama Joshua Liam Melviano.
"Kenapa pa?" jawab el dengan tangan yang masih sibuk mengutak-atik ponsel.
"Kamu jadinya kuliah dimana?" mendengar pertanyaan sang papa el terdiam, dulu papa sempat menanyakan hal itu dan berujung memintanya kuliah di kanada dengan alasan el harus mengurus perusahaan yang berada disana.
"Kamu tau apa yang papa mau, perusahaan yang berada di kanada bisa hancur jika tidak ada yang meneruskan, papa juga tidak mungkin harus pulang pergi. Papa harap kamu mengerti"
"Tapi el ngga mau"
"Why?"
"Pah el juga pengen wujudtin mimpi el, selama ini el selalu nurut sama papah tapi untuk kali ini nggak akan"
"Ini buat kebaikan kamu, setelah kamu lulus papa akan mengurus keberangkatan kamu ke kanada"
El memejamkan mata berusaha untuk tidak meluapkan emosinya sekarang.
"Oh iya ghea akan tiba minggu depan, papa harap kamu bisa menjaga dia karena ini amanat dari om Fran"
"Ck, awas aja kalo dia bikin masalah" ujar el geram, saat teringat kelakuan temannya itu yang membuatnya hampir kehilangan sahabat terbaik dalam hidupnya.
"EL, DIA NGGA SENGAJA!!"tegur sang papa dengan nada agak tinggi.
"Papa ngga tau apa yg terjadi makanya papa bilang gitu!"
"Udah stopp" lerai mommy lena yang sudah lelah dengan ayah dan anak itu yang selalu bertengkar setiap kali bertemu.
Angel yang sedari tadi hanya diam berinisiatif mengajak abangnya untuk menjauh dari sana jika tidak hawa di rumah itu pasti akan terasa tidak enak.
"Bang temenin gw ke supermarket bentar yok" ajaknya lalu menarik tangan el untuk keluar, el yang ditarik hanya diam dengan wajah datar.
'Gw harap lu ngga bikin bang el sedih lagi ghea'
'Kak zizi dimana sekarang? angel kangen main bareng kak zizi'
Flashback
Seorang gadis remaja berusia 9 tahun itu tengah menangis tersedu sedu menceritakan segala keluh kesahnya pada teman laki-lakinya.
"Hiks, kak adnan tadi nampar aku hiks padahal aku ngga tau apa-apa" ujarnya sembari memegang pipi yang terlihat sedikit memerah seperti habis ditampar.
"Hustt udah jangan nangis hm, nanti kakak yang urus adnan kamu tenangin diri kamu dulu" pemuda itu berusaha menenangkan teman yang sudah dianggap seperti adeknya itu, tapi mendengar cerita tadi hatinya merasa ragu tidak mungkin sahabatnya melakukan hal itu.
'Kalo sampe bener adnan udah keterlaluan'
Dilain tempat
"Eh xel lu ngapain kesini, tumben" tanya adnan ramah dengan tersenyum dan tangan yang merangkul sahabatnya itu.
"Lu kenapa nampar ghea?"
"Hah? kapan gw nampar ghea, ketemu aja ngga" ucap adnan terheran heran lalu ia baru mengingat sesuatu yang penting
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigrasi si bar-bar [Hiatus]
Ficção AdolescentePertamanya memang membosankan tapi jika terbiasa pasti nyaman, uhukk "Pasti otaknya ikut kegeser gara-gara kena bola tadi" "Bangsul. E-eh tunggu apa tadi, bola?" - DON'T COPY MY STORY ⚠️Warning -Banyak kata-kata kasar disini. -Cerita ini murni dar...