Pertamanya memang membosankan tapi jika terbiasa pasti nyaman, uhukk
"Pasti otaknya ikut kegeser gara-gara kena bola tadi"
"Bangsul. E-eh tunggu apa tadi, bola?"
-
DON'T COPY MY STORY
⚠️Warning
-Banyak kata-kata kasar disini.
-Cerita ini murni dar...
Vlora terus saja menarik tangan el dengan lembut namun terkesan memaksa, el yang masih setia dengan muka datarnya itu mulai bertanya tanya kemana gadis itu akan membawanya.
'Untung cewek' batin el saat menatap vlora dengan penuh arti, disatu sisi ia ingin menghindari gadis itu tapi disisi lainnya ia juga rindu ocehan dari mulut kecil itu.
Bolehkah ia meminta agar vlora hanya bisa menjadi miliknya? bolehkah jika ia egois untuk kali ini, ia ingin menjadikan gadis itu sebagai perempuan ketiga setelah bunda dan adiknya yang berada didalam hatinya.
El yang notabene tidak mudah luluh pada lawan jenis entah kenapa itu tidak berlaku bagi vlora, di pertemuan pertama saja dia sudah dibuat jatuh cinta oleh gadis itu.
Flashback
"Aduhh gimana nih, bisa telat aku" gumamnya cemas pasalnya 15 menit lagi bel sekolah berbunyi, sedangkan ia masih harus menyapu rumah karena disuruh sang mamah tadi. Sudah dipastikan ia akan dihukum nanti, jam segini ia masih harus berlari menuju jalan depan menunggu angkot yang entah kapan akan tiba.
"Non, belum berangkat?" tanya bibi yang sedari tadi menatap sendu pada vlora, mau sekolah saja masih disuruh suruh.
"Eh bik, belum ini nyapunya masih kurang sedikit hehe"
"Non berangkat aja, biar bibi aja yang lanjutin"
"Tapi-"
"Udah non berangkat sana, hati-hati non"
"Makasih bik, assalamualaikum"
-
Sekitar 20 menit kemudian vlora baru sampai di sekolah dan sudah dipastikan gerbang sudah tertutup rapat.
"Yahh udah ditutup" lirihnya, ingin rasanya ia menangis, kenapa hidupnya begitu berbanding terbalik dengan kakak dan adiknya. Apakah dia ada dosa yang begitu besar sampai harus dihukum seperti ini?
"Vlo capek"
Sepertinya karena terlalu mengasihani dirinya sampai tidak sadar sedari tadi ada seorang pemuda yang menatapnya dengan begitu dalam.
'Jantung gw'
"Sesakit apa hati gadis itu, kenapa hati gw nyeri liatnya?"
Karena sudah tidak sanggup lagi ia memutuskan untuk menuju ke pos satpam yang kebetulan dekat dengan tempat ia berdiri sekarang.
"Permisi pak"
"Eh ada apa nak? ada yang bisa bapak bantu?"
"Pak bisa nggak tolong bukain gerbang buat gadis itu?"
"Lho ada orang ya bapak ngga nyadar, tapi dia telat itu udah konsekuensi"
"Tapi pak dia telat karena nolongin saya tadi, bapak tenang aja nanti pasti saya bawa dia ke guru bk buat dihukum" alibinya saat melihat raut curiga dari sang satpam.
"Hmm, yasudah kalo begitu"
"Makasih pak"
Senyuman tipis terukir dengan sangat indah dibibirnya, setidaknya dia dapat mengurangi kesedihan gadis itu walaupun nantinya gadis itu akan dihukum juga.
"Can we meet again, beautiful girl?"
Flashback end -
Sebuah taman kecil dibelakang sekolah disanalah dua manusia itu kini berada.
"Lo kenapa sih?" tanya vlora dengan nada sedikit kesal sungguh dirinya merasa tidak nyaman dengan sikap el yang seperti ini, hatinya sakit.
"Gw cemburu" gumam el pelan sangat pelan.
"Hah? lo ngomong apa?"
"GW SUKA SAMA LO DAN GW CEMBURU LIAT LO DIPELUK SAMA COWOK LAIN. PUAS?" ucap el dengan lantang dan cukup keras membuat vlora mematung ditempat, apa tadi ia salah dengar? el menyukainya?.
"E-el lo?"
"Kenapa kaget, gw ga maksa lo bales perasaan gw karena gw tau lo udah punya pacar" lirih el dengan senyum terpaksa, tak ingin berlama-lama el memilih untuk pergi meninggalkan tempat itu dengan vlora yang masih terdiam ditempatnya.
"TUNGGU!, GW JUGA SUKA SAMA LO DAN ASAL LO TAU YANG LO LIHAT ITU BUKAN PACAR GW. DIA CUMA TEMEN SEKELAS GW YANG BAHKAN NGGA GW PEDULIIN SAMA SEKALI"
Langkah el terhenti seketika badannya kaku senyuman tipis tak bisa dihapus dari bibirnya, namun ia berusaha tetap terlihat cool, kembali ke muka datarnya el berbalik badan lalu menghampiri vlora yang kini tengah menatapnya.
"Lo bohong?"
"Lo bisa potong lidah gw kalo gw bohong"
"Oke, mulai hari ini detik ini VLORA GUZELIM XYLIA menjadi milik AXELLE LIAM MELVIANO"
Plakk
Begitulah kira-kira suara saat cap lima jari tersemat di pipi seorang Axelle.
"Kok ditampar sih ay?"
"Enak aja milik lo, gw milik diri gw sendiri!"
'Menghancurkan suasana adalah hobimu, andai bukan gadisku sudah ku sleding palamu'
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Uhukk ada yang jadian nih" suara mengganggu itu berasal dari raka yang kini sedang berada diatas pohon dekat taman bersama kedua temannya, sedangkan yang satu sedang berdiri dibawah pohon dengan menatap heran ketiga sahabatnya itu, sontak hal itu pun berhasil mengalihkan atensi kedua manusia yang tengah dimabuk asmara.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Tukk
"Aduhh, ini pala ye bukan gendang yang bisa seenaknya lo pukul"
"Lo ganggu suasana!" ucap mahen dan alan serempak.
"Cieee barengg"
El yang melihat kelakuan sahabatnya itu hanya bisa menepuk hidung.
"Tuhan kenapa kau kirimkan tiga makhluk ajaib ini" gumamnya pasrah.
-
Haii maap ya up jam segini hehe, gimana chapter ini suka ngga? jangan lupa vote ya>v<
Oh iya penulisan kata lo yang awalnya lu sekarang gw ubah ya, takut kalian ngerasa aneh bacanya😭🙏.