45. Keadaan yang sama

216 44 20
                                    


GUYS INI KURANG JELAS YA? niatnya aku mau ngasih ending kyk gini aja udh selesai gitu, udh gak ada kelanjutannya selesai woy😭

Tapi kenapa malah minta lanjut🥲 aku jadi bingung pdhl niat aku ceritanya berakhir di part kemarin.

Tapi yaudah, mungkin masih ada beberapa yg emng belum terima ceritanya selesai, jadi aku lanjutin aja.

Okey Happy Reading!

--------

Pemandangan langit yang biru tanpa awan bagaikan lukisan antik yang dibuat seapik mungkin, pemandangan tersebut tersaji didepan mata Bu-yeon dengan nyata tanpa cacat.

Tangannya mengelus perutnya yang terdapat calon bayi, perut yang tidak lagi terlihat rata itu mampu menarik sudut bibirnya membentuk seulas senyum lembut diwajah cantiknya yang sekarang terlihat pucat.

Bayangan bayi itu lahir dan ia yang menjadi seorang ibu menghantarkan perasaan hangat dihati yang sempat gundah tak tenang, matanya yang jernih tersebut perlahan beralih menatap tangan yang sedari tadi mengelus perutnya.

"Aku akan melindungimu dengan tanganku sendiri." Bisikan halus bagaikan angin itu mengudara

Bu yeon menarik nafas dalam, dengan kondisinya yang sedang mengandung juga keadaan Daeho yang tak bisa dikatakan aman bukan situasi yang membuatnya tak khawatir. Bu yeon sangat khawatir, banyak orang yang harus dilindungi, bayinya, adik dan kedua keponakannya, bibinya yang juga sedang mengandung juga masyarakat yang berada di Daeho.

Membayangkan kondisi semua orang membuat Bu yeon merasa semakin resah, bukan karna tak percaya bahwa suaminya tak bisa melindunginya, tapi menyadari bukan hanya Bu yeon yang harus dilindungi membuat ia tak tenang. Terlebih kenyataan bahwa ia tak bisa melakukan apapun membuat Bu yeon semakin merasa kecewa pada dirinya sendiri.

"Istriku." Panggilan itu membuyarkan semua lamunan Bu yeon

Bu yeon menoleh, melihat Jang uk yang berjalan mendekat dengan pedang yang setia ada dalam genggamannya. Bu yeon memandangi pedang itu dengan lamat, pedang miliknya saat menjadi sosok Naksu yang sekarang menjadi milik suaminya.

"Kau ingin menyentuhnya" Jang uk menyodorkan pedang itu lebih dekat kearah Bu yeon menyadari tatapan istrinya

Kepalanya mendongak, menatap Jang uk yang memberinya tatapan mengizinkan. Tangannya terangkat dengan ragu memegang pedang yang sudah lama tak pernah berayun lagi ditangannya.

Cahaya biru perlahan keluar dari pedangnya yang mendapatkan sentuhan tangan Bu yeon, senyum haru tersemat dibibirnya menyadari bahwa pedang yang dulu menjadi kembanggaannya masih sangat mengenalinya sebagai pemilik.

"Kau masih menjadi pemiliknya." Ujar Jang uk tersenyum

Kepala yang masih menunduk melihat pedang itu perlahan mengangguk kecil, "Dia masih mengenaliku." Bisiknya yang masih mampu didengar oleh Jang uk

"Apa sudah ada kabar lain dari Seoho?" Tanyanya setelah menarik tangannya dari pedang

"Aku kemari untuk memanggilmu." Jawab Jang uk dengan tangan yang terangkat merangkul pundak Bu yeon dan menggiringnya untuk berjalan

"Semua orang diminta untuk berkumpul di Aula oleh guru Lee, dia akan menyampaikan kabar dari Seoho."

"Guru Lee?, apa dia sempat pergi ke Seoho?, bagaimana dia tahu?."

"Entahlah, kita akan tahu setelah sampai disana." Sahutnya membalas pertanyaan beruntun istrinya

-----------------

Aula songrim terisi orang orang penting yang berkumpul, tuan Jin dan Puan Jin, tuan Heo yeom, puan Jin Ho Gyeong, Jin Cho yeong, nona Yun ok, bahkan Raja pun turut hadir untuk mendengar kabar dari salah satu kotanya yang sedang tak baik baik saja.

The Secret Of Fate (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang