44. Always you

219 50 14
                                    

Sesuai janjiku ya.

Happy Reading
......

Seperti yang kita tahu, bahwa negeri Daeho terbentuk oleh sebuah kekuatan besar yang terdapat dari Danau Gyeongcheondaeho. Untuk sampai di Daeho, semua orang, siapapun itu harus melewati danau tersebut, sama halnya dengan Hae kyo yang juga harus melewati Danau Gyeongcheondaeho untuk sampai di ibu kota Daeho.

Disebuah kapal besar yang sudah berisi para pasukan kerajaan dan juga para penyihir, atas keputusan Seo yul dan Dang-gu semua orang sepakat untuk kembali ke Daeho. Begitupun Hae kyo yang ikut serta meski dengan perasaan yang tak tenang.

Mata yang terpejam menikmati sejuknya angin yang menerpa wajah dan menerbangkan helai helai rambutnya itu perlahan terbuka menampilkan iris mata violet yang sayangnya terlihat redup, pemandangan indah berupa gunung yang hijau dengan pohon yang menjulang tinggi juga beningnya air danau tak mampu membuat Hae kyo terpukau.

Perasaannya yang gundah juga pikirannya yang kusut tak membuat pemandangan didepannya membuat ia tenang, namun sejuknya angin cukup membuat Hae kyo sedikit merasa nyaman.

Tatapan matanya yang melihat pemandangan mulai beralih melihat pemuda yang juga menikmati pemandangan dengan posisi membelakanginya, figur punggung Seo yul yang terlihat begitu sempurna dilihat dari belakang. Meski Hae kyo akui bahwa Seo yul memang sempurna dari segala sudut manapun ia memandang.

Meski sangat disayangkan bahwa kesempurnaan itu yang membuat Hae kyo tak bisa menggapainya.

Fikirannya buyar seketika saat instingnya dengan cepat menangkap hal yang mencurigakan, tangannya perlahan menarik pedang, matanya juga mulai was was menatap sekitar.

Suara lesatan anak panah mulai terdengar dari segala arah membuat Hae kyo dengan sigap membuat barier pelindung, orang orang yang sebelumnya bersantai mulai panik dan memasang siaga atas penyerangan yang baru saja terjadi.

Hae kyo melirik sekilas pada Seo yul yang juga ikut siaga dengan kedua pedang ditangannya, para pasukan dan penyihir perlahan memundurkan langkah saat orang orang dengan pakaian serba hitam juga kain yang menutupi wajah mereka mulai berdatangan.

Orang yang sama yang melakukan penyerangan di Seoho, meski sudah menebak bahwa kembalinya mereka ke Daeho tidak akan mudah. Hae kyo tak mengira bahwa orang yang berusaha mencegah mereka akan sebanyak ini.

"Bukankah kalian semua terlalu mudah." Suara perempuan terdengar berasal dari belakang orang orang berpakaian hitam yang berjajar

Kerumunan orang orang tersebut perlahan membelah hingga memperlihatkan seorang wanita yang berdiri begitu angkuhnya, dapat Hae kyo tebak dari pakaiannya bahwa wanita itu adalah orang yang meniru Bu yeon sebagai naksu yang saat itu sempat membuat kekacauan di songrim.

"Mudah dibodohi, mudah tertipu, mudah terjebak." Ryu Ji-Hye tersenyum culas menatap semua orang meremehkan

"Kalian pikir akan semudah itu untuk kembali?"

Menggelengkan kepala dengan senyum menghina, "Tentu saja tidak, sangat sulit mengirim kalian kemari, tentu kami tidak akan membiarkannya begitu saja, ah aku salah. Kalian memang tidak akan pernah kembali." Ujarnya dengan senyum merekah yang terlihat begitu menjijikkan dimata Hae kyo

"Cukup aku akui bahwa kalian memang sangat cerdas karna berhasil mengetahui rencana kami dengan cepat, terlebih kau."

Hae kyo membalas tatapan wanita tersebut yang menatapnya dengan iris matanya yang berkilat tajam, tak ada ekspresi apapun yang tergambar diwajahnya. Tangannya terlipat kebelakang dengan satu tangan yang memegang erat pedangnya.

The Secret Of Fate (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang