47.Lentera yang padam

210 43 4
                                    

‼️NO SILENT READERS‼️

💕Happy Reading💕

Semenjak ia kehilangan sang suami, puan Seo selalu berdiam diri ditempat dimana semua lentera kehidupan keluarga Seo berada. Menatap kedua lentera yang berisi energi air kakak dan juga putranya, rasa ketakutan itu selalu ia rasakan, takut tanpa ia sadari lentera itu akan padam.

Tubuhnya yang lemah itu terduduk bersandar dikursi, matanya yang sayu menatap kedua lentera yang masih menyala dengan lamat. Matanya yang sayu itu perlahan berkaca kaca, hingga perlahan cairan bening itu luruh membasahi pipi. Bibirnya ia gigit berusaha menahan isakan yang mendesak ingin keluar, tubuhnya bergetar hebat dengan tangisan yang pecah.

Lentera itu padam, yang menandakan tidak ada lagi kehidupan.

-------------------

Pasukan yang berangkat ke Seoho akhirnya sampai di Daeho, Daeho terlihat baik baik saja meski keadaan disana sangatlah sepi karna larangan kerajaan yang meminta para rakyatnya untuk tetap berada didalam rumah.

"Semua terlihat baik baik saja." Ujar Dang-gu melihat sekeliling

"Ini terlalu baik baik saja untuk kota yang menjadi target musuh." Tuan Sang-ho mengernyit dengan perasaan yang mulai waspada

Benar. Danggu jadi bertanya tanya apa yang sedang terjadi sebenarnya, terlalu tenang untuk kota yang sudah dipastikan akan terjadi peperangan.

"Lebih baik kita kembali ke Songrim, banyak prajurit yang harus disembuhkan." Titah Dang-gu yang langsung disetujui

Semua pasukan memang kembali, 150 pasukan yang dikirim itu kembali dengan tubuh yang utuh. Namun, dengan 8 orang yang kehilangan nyawanya dalam tubuh. Dan sebagian besarnya yang mengalami luka yang cukup parah.

Lagi, Daeho kembali kehilangan rakyatnya.

--------------

Seo yul tidak tahu seberapa banyak kehancuran yang harus ia lihat, gambaran hancurnya Seoho tak pernah terbayang akan ia lihat kembali di Songrim. Apa yang terjadi?, dirinya hanya pergi sebentar, tapi rasanya banyak sekali yang sudah terjadi disini.

Padahal Daeho terlihat baik baik saja, tapi mengapa Songrim begitu berantakan?. Pertanyaan itu hinggap dikepalanya.

Memasuki Songrim lebih dalam, keningnya mengernyit pelan saat mendengar suara tangisan. Kepalanya mendongak melihat keatas, terdapat kepulan asap yang berterbangan menyatu dengan awan.

Menatap lurus pintu didepannya yang tidak sepenuhnya tertutup rapat, perasaan takut tiba tiba menghampirinya. Seo yul takut akan apa yang terjadi dibalik pintu itu, pintu yang akan memperlihatkan keadaan yang terjadi dihalaman Songrim.

Hatinya enggan mengetahui apa yang terjadi dibalik pintu, namun otaknya mendesak Seo yul untuk segera masuk dan melihat apa yang terjadi.

Tangannya mengepal dengan kuat, dengan perlahan kakinya melangkah pelan, Seo yul ragu, namun otaknya terus berbisik agar ia segera masuk.

Suara pintu yang didorong hingga menimbulkan suara decitan yang cukup membuat semua orang yang berada didalam menoleh kearah pintu, hingga figur tubuh Seo yul terlihat diiringi isak tangis yang terdengar semakin pilu.

Seo yul masih belum mencerna keadaan yang terjadi didepannya, matanya menelisik satu persatu wajah semua orang yang menangis.

Matanya beralih melihat kearah tempat asap itu muncul, tubuhnya mematung melihat asal yang menjadi alasan adanya asap. Sebuah proses kremasi yang baru saja berlangsung.

The Secret Of Fate (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang