LOOKISM X READER

31.

Dewasa

"Sudah lama sekali tidak bertemu, kunoi." Ucap neko.

"Neko-san aku orang sibuk, jadi tidak bisa sering kesini." Balas (name).

(Name) pamit ke neko dan pergi meninggalkan nya. Di lorong, ia berpapasan dengan shiba inu.

"Kak sinwoo..." panggil (name).

"Hm? Bagaiman kau mengenalku?" Sinwoo melepas topeng nya, begitu pula dengan (name).

"Kakak tak ingat aku? Jahat sekali." (Name) cemberut.

Sinwoo merasa bingung, ia melihat dengan seksama wajah sang gadis.

"Mata biru itu..."

"Kau ingat tidak? Kalau tidak sih aku bakal sedih~"

"(Name)...? kau masih hidup?" Sinwoo berkaca kaca.

"Tentu, aku tidak akan mati semudah itu."

"Syukurlah kau masih hidup..." Sinwoo memeluk (name).

"Jangan panggil aku dengan nama kak, disini aku adalah kunoi." (Name) membalas pelukan sinwoo.

"Kenapa kau ada disini?"

"Di ajak yoojin."

"Bagaimana bisa kau kenal dengan yoojin?"

"Teman bisnis. Sudah ya kak, aku sedikit sibuk jadi aku pergi dulu."

(Name) meninggalkan sinwoo yang melihat kepergian nya.

(Name) sedang berkendara, dia dari casino ingin pulang. Terlihat keramaian di depan sebuah gedung dengan beberapa mobil polisi dan ambulan.

(Name) menghentikan motor nya dan berjalan menuju keramaian itu. Netra (name) menatap ke arah seorang yang di angkut mobil ambulans.

Dia melihat seok kecil yang ada di situ sambil menangis.

"Seok... Tadi itu hyungseok?" (Name) menghampiri seok kecil yang sedang membenturkan kepala nya ke jalan.

"(Name)... Hyungseok...." Lirih seok.

"Ayo, kita kerumah sakit." Ajak (name).

(Name) membonceng seok kecil dengan kecepatan tinggi menuju ke rumah sakit. Setelah sampai, ia duduk dengan seok kecil di samping hyungseok yang sedang terbaring koma.

"Untuk di operasi, kita butuh identitas dan izin dari wali nya." Ucap salah satu suster disana.

(Name) pamit sebentar ke kamar mandi, ia membuka ponsel nya dan menelpon seseorang.

"Pak buntung, aku butuh bantuan mu."
"Yang sopan kalau minta bantuan."
"Buatkan identitas palsu untuk hyungseok."
"Apa?"
"Dia butuh identitas, kau juga tahu sendiri bahwa hanya ada satu identitas hyungseok."
"Memangnya kenapa?"
"Badan kedua hyungseok sekarat."
"... Baiklah, akan saya buatkan tapi tak gratis."
"Kalau hyungseok besar sampai meninggal, kau sendiri yang susah tau."