69.

1.6K 129 10
                                    

Kasih judul sendiri


"Udah dong nangis nya, cengeng." (Name).

"Diem, siapa coba yang nangis?" Jihan mengusap air mata nya.

"Wuuu, cengeng banget." Ejek (Name).

"Kak jichang...." Jihan mengadu.

"(Name), jangan mengejek jihan kayak gitu, kan dia emang cengeng." Jichang mengelus surai (name).

"Emang nya gapapa (name), kita tinggal disini?" Jibeom.

"Gapapa, kan ini punya (name)." (Name) tersenyum.

"Kau orang kaya, kenapa pengen jadi adik kita yang berkecukupan sih?" Jihan heran.

"Gapapa, pengen aja punya kakak." (Name).

"Asisten mu nyenyak banget ya tidur nya?" Jihan.

(Name) menatap ke arah hima yang sedang tidur di paha nya. Tangan gadis itu mengusap lembut surai hitam Hima.

"Gapapa, (name) merasa bersalah sama hima. (Name) senang dia bisa tidur nyenyak kayak gini." (Name).

"Ngomong ngomong, emang gapapa kalo ngusir mereka? Kasian loh, mereka senang padahal saat tahu kamu masih hidup." Jichang.

"Ga masalah, lagian besok malam ada pesta besar besar an." (Name).

"(Name), bukan nya besok ulang tahun mu?" Jibeom.

"Eh? Ulang tahun ku?" (Name) bingung.

"Sebenarnya bukan sih, itu identitas palsu yang saya buat untuk nona muda." Hima bangun.

"Lalu? Ulang tahun (name) kapan?" Jihan.

"Gatau, aku gapernah ngerayain ulang tahun ku sejak kecil." (Name).

"Beneran? Terus besok itu hari apa?" Jibeom.

"Hari pertama kalinya aku ketemu sama hima, udah lama juga ya..." (Name) menatap ke arah hima.

"Iya, sudah sangat lama ya... Nona..." Hima tersenyum sayu.

"Hima, aku tak pernah mendengar mu memanggil ku nama ku." (Name).

"Itu adalah bentuk penghormatan saya, saya tak berani memanggil anda dengan nama, terlalu lantang." Hima.

"Kau masih saja kaku padaku." (Name) cemberut.

"Kalau gitu, kita tetapkan saja besok sebagai hari ulang tahun mu (name), besok akan terjadi pesta besar." Jibeom.

"Terimakasih kak, (name) menantikan nya." (Name) tersenyum.

"Apa yang kau inginkan (name)?" Tanya jichang.

"Apa saja, (name) akan menerima semua nya." (Name).

"Saya pergi dulu, anda tidur saja dengan kakak anda. Saya pasti sudah merepotkan anda karena tidur di paha anda." Hima pergi.

"Hima terlalu kaku, aku tak suka." Gumam (name).

LOOKISM X READERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang