LOOKISM X READER

66.

Hancur

Jari gadis itu sibuk dengan keyboard komputer yang tersedia di warnet. Pandangan nya tak beralih pada layar komputer di depan nya.

"Udah siap nih persiapan nya, tinggal nge hack semua saluran televisi trus masukin video bukti deh." (Name).

"Kalau aku ga selamat, gapapa lah." Lanjut (name).

Gadis itu terdiam sebentar memandangi layar komputer nya. Jari gadis itu kembali sibuk mengutak atik komputer itu.

'tap'

(Name) menekan salah satu tombol, dia membereskan peralatan nya beranjak pergi. Gadis itu mengendarai motor nya pergi menjauh dari warnet.

Sebuah layar besar memperlihatkan sebuah video pembunuhan yang menggunakan pistol. Terlihat choi dongsoo di layar itu, sedang menembak dua orang tanpa ampun menggunakan pistol.

Tak hanya layar besar, video itu tersebar di televisi, maupun situs internet di ponsel. Seluruh warga yang melihat itu pun terkejut bukan main, ceo yang mempunyai citra baik itu membunuh orang dengan keji.

"Pasti ini hanyalah rekayasa belaka."

"Ini pasti ulah orang yang tak suka dengan choi dongsoo."

"Kupikir choi dongsoo orang baik...."

"Aku tak menyangka..."

Pikiran orang orang telah berubah, ada yang percaya dan ada pula yang tak percaya.

•

"Cepat matikan. Kenapa kau membiarkan nya!??!!"

"Tidak bisa di matikan bos, layar nya tak bisa mati."

"Ceo choi sudah membayar kita mahal, kita harus bisa membuat video itu hilang dan mengembalikan citra ceo."

"Tapi ini tak bisa mati bos.... Video nya juga sudah tersebar di seluruh korea."

"Sialan. Kita harus bicara apa pada ceo choi."

Para penyiar yang mengatur seluruh siaran tv pun panik karena tak bisa melakukan apa apa.

"Kalau begitu, matikan listrik yang ada di seluruh korea."

"Tapi masih ada ponsel bos, video nya juga tersebar di seluruh media."

"Sial, sialan, matikan saja listrik nya."

•

"Gadis itu sudah bergerak ya." Choi dongsoo.

"Ceo choi bagaimana ini?"

"Jonggun dan jungoo tidak ada, mereka dimana sih." Dongsoo panik.

"Lacak keberadaan gadis itu, saya sendiri yang akan turun tangan." Dongsoo mengambil sebuah pistol.

"Video itu di sebarkan dari warnet, kami tak bisa melacak lebih dalam lagi."

"Licik juga dia, saya akan mencari nya. Kalau perusahaan saya hancur, dia juga harus hancur bersama." Dongsoo.

"Maaf ceo choi, banyak wartawan di depan perusahaan kita."