SELESAI makan siang, aku terus saja membantu membersihkan sisanya. Saat aku lagi sibuk menyuci gelas-gelas kotor, Nyonya Ratree menghampiriku.
" Sudah, Po. Biarkan saja semuanya di situ. Mari kita kumpul di depan. Masih ada hal penting yang ingin mama bicarakan!"
Mau mengelak tapi itu tidak mungkin saat Nyonya Ratree sendiri terus saja menarik-narik tanganku walau gelas dan piring kotornya masih tersisa. Pantas saja aku membersihkan tanganku sebelum akhirnya mengikuti langkah wanita itu.
" Bagaimana jika kita mengadakan pesta penyambutan menantu seminggu setelah kalian resmi menikah?" Nyonya Ratree memulakan perbicaraan dengan sebuah pertanyaan sebaik saja duduk di sofa ruang tamu rumah itu bersama yang lainnya.
" Terserah mama saja! Aku tidak masalah jika ingin mama mengadakan pestanya atau tidak." Itu kata putus dari Mile dan aku juga sama sepertinya. Tidak terlalu peduli jika pestanya ada atau tidak.
" Menurut Apo sendiri bagaimana?" kali ini semua mata terarah padaku.
Berada di tengah-tengah keluarga alpha ini sungguh suatu hal yang baru bagiku hingga aku tidak mampu untuk meluahkan apa yang ada di pikiranku. Akhirnya, hanya kata iya saja yang bisa aku keluarkan.
" Mama kalian ini, terlihat sekali jika dia tidak sabar untuk mengenalkan menantunya pada teman-teman arisannya!" Usil Tuan Pakorn pada istrinya.
" Tentu saja! Aku harus membanggakan menantu pertama di Keluarga Romsaithong pada teman-temanku. Biar mereka bisa melihat betapa manis dan tampannya omega pertama yang menyandang marga Romsaithong ini!" Nyonya Ratree melirik ke arahku dengan senyumannya dan aku hanya menunduk memandang pada lantai yang di hiasi permadani indah.
" Oh iya, ini kado dari mama dan Mile. Kamu lihat dulu isinya, jika kamu tidak menyukainya nanti mama akan menukarnya dengan yang lain."
Aku memandang pada Mile beberapa waktu sebelum kembali memandang pada Nyonya Ratree dan akhirnya, pada kado yang saat ini di sodorkan padaku. Perlahan tanganku menyambut kado itu. Membukanya dengan sebuah perasaan tidak enak. Aku terdiam untuk beberapa waktu sebelum kembali memandang pada Nyonya Ratree.
" Ini..."
" Bagaimana? Kamu menyukainya kan?" suara Mile kedengaran.
Sungguh! aku tidak pernah sekali pun membayangkan diriku akan menerima set perhiasan khusus pria omega seperti ini. Set perhiasan yang sangat di idamkan oleh para omega yang kesusahan menekan feromon mereka sendiri. Omega yang terlalu bergantung pada obat-obatan dan feromon alpha mereka. Omega pada umumnya akan sangat menghargai jika diri mereka di hadiahkan kado perhiasan seperti ini. Selain bentukannya yang sangat elegen dan mewah, harganya juga mungkin sudah setara dengan sebuah rumah mewah atau mungkin lebih!
Dan aku, pria omega yang tidak terlalu menonjol, yang terkadang disalah nilaikan sebagai alpha atau beta oleh orang-orang malah menerima kado seperti ini. Aneh saja rasanya tapi jika mengingat waktu kedepannya aku bakal tinggal di rumah yang hanya di penuhi oleh alpha saja membuat ku merasa wajar jika mereka memberikan kado seperti ini padaku.
" Kamu tidak menyukainya, kita tukar saja dengan yang lain." Ujar Mile dengan raut wajah khawatir.
Aku menggeleng. " Bukan. Aku menyukainya. Cantik tapi aku tidak bisa menerimanya."
" Kenapa?" tanya Mile tidak sabar.
" Aku tidak bisa menerimanya. Aku tidak merasa cocok untuk ini." Ujarku pelan. Penuh dengan berhati-hati. Tidak ingin membuat mana pihak mana pun berkecil hati dengan penolakanku.
" Terus kamu mau apa sebagai kado pernikahan kalian nanti Po?" Nada suara Nyonya Ratree terdengar gelisah.
" Seadanya saja. Sebentuk cincin juga sudah cukup untukku." Kataku mengatakan keinginanku. " Tapi tolong yang biasa saja. Jangan yang dibuat khusus untuk omega seperti ini. Itu terlalu mahal."
KAMU SEDANG MEMBACA
1. Between Us [ MileApo ] ☑
FanfictionBook 1 : Fakta bahwa kisah diantara kita harus terhenti disini tanpa sebuah titik terang adalah sebuah kenyataan yang paling pahit untukku telan sendiri.