Chapter 7 : Party

11.5K 1.4K 838
                                    

Play List : Creepin - The Weeknd

Habis part ini kita libur dulu dari cerita Archer Daisy karena aku mau lari lagi ke cerita abangnya 😊

Selamat membaca ✨

21+ ke atas

*****

"Apa ada yang salah dengan penampilan saya?" Hannah menyelipkan helaian rambutnya sebelah kiri ke telinga, memandang malu-malu kucing ke arah Archer yang tengah menatapnya intens, tanpa berkedip.

"You look so beautiful, baby." puji Archer. Meneguk sampanye ditangannya dengan masih fokus menatap ke arah wanita di depannya itu.

Hannah langsung menyuguhkan senyum tersipunya. "Thankyou, Sir. Saya senang penampilan saya tidak membuat anda malu."

Archer memiringkan senyumnya, tangannya bergerak, mengambil sebotol sampanye, menuangkannya ke gelas wanita itu. Mereka sedang makan malam di salah satu restoran terkenal di New York.

"Kenapa aku harus malu?"

"Anda seorang pengusaha sukses, dan seorang Pangeran di dunia nyata. Dikagumi banyak wanita, dan saya tidak menyangka jika saya salah satu wanita yang beruntung itu. Saya takut salah kostum, atau apa yang saya kenakan tidak bisa mengimbangi penampilan anda, Sir."

Archer tersenyum atas pengakuan polos wanita itu. Mendesah kecil,- apa ia akan selamanya dikelilingi wanita-wanita gampangan? Gampang terayu oleh paras tampan dan latar belakangnya yang mapan. Ternyata membosankan juga selalu berurusan dengan wanita yang tidak memiliki tantangan.

"Minumlah." Archer menyodorkan gelas berisi sampanyenya pada wanita berprofesi script writer itu.

"Terima kasih." dengan sikapnya yang masih malu-malu kucing, Hannah meneguk sedikit sampanyenya. Archer mengusap-ngusap kecil kelopak matanya, ia benar-benar risih dengan sikap wanita seperti itu. Terlalu palsu.

"Kau tidak suka minum alkohol atau sedang menjaga image di depanku?" Archer lebih menyukai wanita bar-bar daripada tipe wanita yang memuakkan di depannya. Sok imut. Tapi ia juga ilfeel dengan wanita yang terlalu bar-bar dan berani. Ia lebih suka wanita polos, tapi benar-benar polos, bukan polos yang dibuat-buat seperti wanita di depannya. Dan selama 20 tahun ini, ia belum mendapatkannya.

"Tidak kedua-duanya,- saya hanya tidak ingin anda malu, Pangeran."

Archer mengangguk-anggukkan kepalanya. "Makanlah. Kau harus kenyang dulu sebelum pada inti dari pertemuan kita." Archer mengedipkan satu matanya. Wanita itu semakin tersipu dengan hidung kembang kempis.

"So, berapa lama kau bekerja dengan Daisy?" Archer membuka percakapan lain sembari memotong steaknya.

"Sekitar 1 tahun yang lalu."

"Bagaimana pendapatmu tentangnya?"

Hannah mengerutkan kening, tampak heran oleh pertanyaan Archer yang mungkin di luar ekspektasinya. Mungkin yang dipikirannya adalah hal-hal romantis diantara mereka malam ini.

"Tegas,-"

"Apa ia sangat menyebalkan? Jangan sungkan, katakan saja. Aku juga perlu mengevaluasi karyawan-karyawan baruku." Archer kembali menatap wanita itu sembari memasukan potongan daging ke dalam mulutnya. Hannah berdeham,

UNTOUCHABLE (Skyggen Series)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang