Chapter 50 : Please

6K 850 372
                                    

Play list : Please, Please, Please - Sabrina Carpenter

HAI HAIII BERABAD2 AKU HIBERNASI DARI DUNIA PENULISAN, AKHIRNYA BANG ILHAM SADARIN JUGA WKWKKW

Semoga masih ada yang ingat ada cerita ini ya 😭😭🙏

Selamat membaca....

🌸🌸🌸

"Kau lebih cantik..." tandas pria itu.

"Perayu."

"Memang!"

Keduanya saling melempar senyum manis, sebelum Daisy dan Archer saling mendekatkan wajah, sampai bibir mereka saling bertemu. Pun keduanya saling berciuman dibawah indahnya tenggelamnya sang mentari.

*****

"Jangan terlalu dipikirkan,-" Archer mencium punggung tangan Daisy, Daisy yang tengah memerhatikan bahu jalan melalui kaca jendela mobilnya, menoleh. "Semua kesalahpahaman pasti akan segera  selesai dan nama baikmu akan segera kembali." lagi, Archer mencium punggung tangan Daisy. Daisy memerhatikan datar tingkah pria yang tengah menyetir itu.

"Si bajingan Kit akan segera mempertanggung jawabkan perbuatannya yang sudah berani menyeret namamu ke dalam perselingkuhannya." tegas Archer seraya memutar kepalanya lagi ke depan. Raut pria itu berubah keras dan serius. Tangannya meremas cukup kuat tangan Daisy yang masih berada di genggamannya.

Daisy menipiskan kecil bibirnya, "sebaiknya kita ke rumah sakit. Kau belum terlalu sehat." seraya membalas remasan dari tangan mantan teman masa kecilnya itu.

"Bagaimana kalau aku dirawat di apartemenmu saja? Di sana aku pasti lebih cepat sehat." Archer menoleh, mengedipkan  satu matanya. Daisy menaikan kedua alisnya, Archer menampilkan senyum menggodanya, Daisy memutar bola matanya. Archer tertawa, lalu satu tangannya menarik leher Daisy, sampai bibir keduanya bertemu, dan pria itu memagutnya tepat mobil berhenti di lampu merah.

Pun keduanya kembali berciuman mesra dan intens... Tapi kemudian pagutan keduanya terjeda oleh suara ponsel milik Daisy.

Daisy merogoh ponselnya, sementara tangan Archer bergerak, mengusap-usap puncak kepala Daisy sembari menunggu lampu merah berganti hijau.

"Siapa?" tanya pria itu dengan kedua mata lurus menatap ke depan.

"Chelie." singkat Daisy setelah melihat tulisan dilayar ponselnya. Archer meringkan kepalanya ke arah ponsel Daisy untuk memastikan. Daisy mendelik tajam akan sikap posesif pria itu yang tiba-tiba muncul. Archer tersenyum simpul, mencium pipi Daisy menggunakan hidungnya sebelum menarik kepalanya lagi untuk menegak kembali bersama badannya.

Sedangkan tangan Archer yang masih berada di atas kepalanya, bergerak turun, melingkari lehernya, dan membelai lembut pipi Daisy menggunakan ibu jarinya.

"Semoga sahabatmu tidak merusak moment." komentarnya sedikit menyindir. Kembali, Daisy mendelik kecil, namun pria itu bersikap acuh tidak acuh dengan menggerakkan tangannya ke bibir Daisy, mengusapnya lembut dengan jempol besarnya.

UNTOUCHABLE (Skyggen Series)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang