Chapter 8 : Bad Situation

12K 1.6K 1.4K
                                    

Play List : Minefields - John legend ft Faouzia


Aku kasih bonus 1 chapter lagi sebelum bener2 lari ke cerita kakaknya.  Hadiahnya, koment di setiap paragraf oke???  Wkwkkw

AWASSS KALO CUMA NEXT DOANG!!  😑

Selamat membaca 😘

*****

"Baiklah, aku juga harus menemui para kolegaku yang lain,-" kata Marius, menoleh kearah Daisy. "Temani Opa." pintanya pada wanita itu.

Daisy mengangguk. Tanpa membantah, mendekati Marius, melingkarkan tangannya pada lengan kakek itu, lalu pergi bersama menuju salah satu kerumunan yang berisi para orang tua hampir seumuran Marius.

"Padahal aku adalah cucunya, ck ck ck," Archer menggeleng-gelengkan kepalanya. Declan tertawa kecil sambil menepuk-nepuk bahu Archer. Sedangkan Lindy, rautnya sudah sangat masam atas sambutan kurang hangat dari Marius terhadapnya. Apalagi Marius lebih menganggap keberadaan Daisy ketimbang dirinya.

*****

"Bergabung dengan kami?" ajak Archer pada Declan setelah kepergian Daisy dan kakeknya. Sembari merangkul bahu Lindy, Lindy yang mendapatkan perlakuan manis seperti itu langsung melingkarkan kedua tangannya pada pinggang Archer.

Archer melakukan itu hanya untuk mengembalikan suasana hati dari Lindy. Anggap saja sebagai ungkapan terima kasih karena sudah mencerahkan malamnya.

"Tidak, kalian bersenang-senang saja. Aku tidak ingin menjadi nyamuk." kekeh Declan. Archer tertawa seraya memberikan anggukkan kecil.

"Carilah teman wanita, agar kau lebih bisa menikmati pestanya." seloroh Archer sedikit bercanda. Kali ini Declan yang tertawa.

"Semoga ada yang cocok." Menggelengkan kecil kepalanya, sudah sangat paham dengan sifat Archer yang seperti tidak bisa hidup tanpa wanita. Selalu ditemani dan dikelilingi wanita cantik dan seksi disetiap kesempatan.

"Kalau begitu aku tinggal. Aku ingin mengajak nona seksi ini ke lantai dansa."

Pun Declan mempersilakan, menggunakan tangannya seraya menerbitkan senyum tipis penuh pengertiannya.

Setelah berpamitan pada temannya itu, Archer menuntun Lindy ke lantai dansa. Membimbing kedua tangan wanita itu agar melingkari lehernya. Menurunkan tangannya ke pinggang wanita itu, menariknya agar lebih merapat ke tubuhnya, sebelum melingkarkan kedua tangannya pada pinggang wanita itu.

"Kau masih cemberut? Apa yang kau pikirkan, hmm?"

Lindy menghela napas berat, "sepertinya kakekmu tidak menyukaiku."

"Ia tidak pernah menyukai wanita manapun yang dekat denganku. Ia akan sedikit mempertimbangkan jika wanita itu memiliki darah Haggen,- tanah kelahirannya. Well, ia sudah tua, jadi pemikirannya memang sedikit kolot."

Sebenarnya lebih dari itu. Marius sangatlah selektif. Bahkan Archer sendiri selalu dibuat muak olehnya, jika terus membahas masalah latar belakang dan status para wanitanya yang tidak pernah dianggapnya pantas masuk kriteria keluarga Poulsen. Dan ya, bisa dikatakan Marius bisa bersikap 'ramah' hanya kepada Daisy padahal mereka baru saja dipertemukan kembali setelah sekian lama. Bahkan kepada kakak iparnya saja, sikap Marius sedikit tidak acuh dan hanya berinteraksi seperlunya.

UNTOUCHABLE (Skyggen Series)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang