Play Liat : How Long Will I Love You - Ellie Goulding ( lagu ini teh suka ngingetin ke Blue Heros, soalnya dijadiin salah satu playlist di cerita mereka)
Daisy menjatuhkan tubuhnya ke atas tubuh Archer. Lalu tiba-tiba wanita itu menangis... Ya, menangis tersedu setelah percintaan panas dan penuh gairah mereka...
"Menangislah, sayang... Menangis... Aku akan selalu ada di sini, untukmu..." Archer mencium pelipis wanita yang sangat dicintainya itu seraya melingkarkan kedua tangan besarnya ke punggung kecilnya. Memeluknya erat, mencoba memberi perlindungan...
Archer tau, Daisy mencoba melampiaskan segala kegundahannya, setelah merasa lelah, berpura-pura seolah tidak terjadi apa-apa...
*****
Archer memasuki studio pembuatan iklan Tiffany & Co. Ia berdiri di ambang pintu, memerhatikan Daisy yang tengah berdiskusi dengan seorang sutradara, sembari melihat serius ke layar monitor dengan kedua tangan melipat tegas di dada. Aura seorang alpha dan independent womannya sangatlah ketara.
Archer menipiskan bibirnya dengan bangga. Siapa sangka,- gadis kecil yang dulu diperlakukan sangat manja, dan menjadikan balet sebagai dunianya, malah menjadi sosok wanita kantoran yang sangat 'galak' dan berwibawa.
Archer menepuk tangannya sebanyak 3 kali, meminta perhatian. Pun semua orang menoleh ke arahnya, menjadikannya sebagai pusat perhatian, kecuali Daisy. Wanita itu hanya menatap sekilas sebelum fokus ke layar monitor kembali.
"Break. Sudah waktunya makan siang."
Kompak, semua kru menoleh ke arah Daisy. Archer memutar bola matanya. Ternyata mereka lebih takut pada wanita itu, sehingga perintah seorang CEO pun harus sesuai persetujuan wanita itu.
"Kalian tidak mendengar apa yang dikatakan bos kalian?" gumam Daisy sembari berjalan menuju salah satu meja, mengambil sebuah script.
Sontak, para kru langsung menoleh ke arah Archer sambil mengucapkan terima kasih.
Archer hanya menipiskan bibir, menatap sinis ke arah para anak buahnya yang sudah bersikap kurang ajar itu. Namun begitu ruangan kosong, Archer berjalan menghampiri Daisy. Memeluk wanita itu dari belakang.
"Kita juga harus makan siang." Archer menghirup halus aroma leher kekasihnya itu, sebelum memberikan kecupan kecil di sana.
"Kau ingin makan apa? Biar aku pesankan." kata Daisy tanpa menghilangkan fokusnya dari script di tangannya.
"Bagaimana kalau kita makan di luar, memang kau tidak sumpek berada di gedung ini seharian?" dengan jahil Archer menggigit leher wanita itu. Archer terkekeh kecil ketika lembaran script mendarat di wajahnya.
"Bagaimana jika kita makan siang di Vlinder Park?" Daisy menaruh script ke meja kembali, membalikkan badan seraya mengalungkan kedua tangannya ke belakang leher pria itu.
Archer bergeming. Tapi tidak bisa menyembunyikan sedikit keterkejutannya.
"Kau baru dari sana, kan?" todong Daisy kembali.
KAMU SEDANG MEMBACA
UNTOUCHABLE (Skyggen Series)
RomanceCerita anak kedua dari Miya & Anders (SKYGGEN) - Archer John Poulsen ✨ dan Daisy Izackson (Putri dari Moren Izackson dicerita Skyggen & Miracle) *** "Loving someone doesn't need a reason. If you can explain why you love someone, it's not called 'L...