Play List : I Lay My Love On You - Westlife
Btw sebelum membaca cerita, mungkin kalian merasa aneh dengan disetiap chapternya lebih ditonjolin dari POV Archer. Secara kacamata kesannya, Archer ini kurang lakik haha...
Tapi disini sifat si ceweknya tertutup. Yang aku sesalin disetiap part, seharusnya aku gak tonjolin pov Daisy ya 🙂 Trs agak sesal lagi, kenapa Daisy harus punya sakit mental, cukup jadi pribadi yang tertutup harusnya 😅
Tapi gas aja lah ya, yang udah mah udah... 🙂
Kan gak mungkin penyakit mental Daisy tiba-tiba diilangin Wkwk
Kalo jadi buku, kayaknya rombak habis2an cerita ini sih😌
Selamat membaca 🌸
*****
"Morning."
Daisy yang sedang menunggu lift terbuka, menoleh pada Archer yang berdiri di belakangnya. Manik keduanya saling beradu dengan senyum secerah mentari yang disuguhkan pria itu. Daisy hanya menipiskan bibirnya.
"Morning, Sir."
Archer langsung menoleh ke sumber suara milik Tan yang berdiri sejajar dengannya. Sedikit mendelik, karena bukan balasan sapaan dari asisten gemulai itu yang diharapkannya. Daisy meluruskan tatapannya lagi ke depan dengan garis bibir yang masih melengkung tipis, menghiasi wajah cantiknya.
"Kau tidak membalas sapaanku?" gumam Archer sedikit berbisik di belakang telinga Daisy. Daisy memiringkan wajah kearahnya,
"Good morning, Sir."
Senyum langsung melebar kembali di bibir Archer, mendengar sapaan merdu dari teman masa kecilnya itu. Berdeham, sembari menarik setengah badannya yang mencondong ke depan, menegap kembali.
Pintu lift terbuka.
"Silakan." ucap Daisy sebagai tatakrama pada Archer selaku bosnya.
"Ladies first." balas Archer mempersilakan terlebih dahulu, menggunakan tangan.
Daisy mengangguk kecil, lantas melangkahkan kakinya masuk ke lift.
"Ladies!" tegas Archer menahan dada Tan menggunakan punggung tangan, yang akan menyusul Daisy masuk ke dalam lift.
Dengan raut cemberut, Tan menghentikan langkahnya, mempersilakan Archer masuk terlebih dahulu. Begitu masuk ke lift, Archer langsung menekan tombol pintu agar segera menutup. Daisy hanya menoleh melihat tingkahnya itu tapi tidak berkata apapun, Archer menipiskan lebar bibirnya dengan innocent. Sementara Tan yang melihat pintu lift tiba-tiba akan menutup, segera berlari, masuk, dan berdiri diantara Archer dan Daisy.
"Ya ampun, aku hampir saja tertinggal." keluh pria berambut perak itu sambil memegangi dadanya. "Kenapa anda menutup pintu liftnya? saya hampir tertinggal, Sir." menoleh ke arah Archer yang menatap lurus tanpa dosa.
"Aku tidak melihatmu." jawab Archer sekenanya.
"Apa?" protes Tan, matanya setengah melotot, protes. Jelas-jelas ia terlihat, bahkan bosnya itu bisa menyentuhnya, tapi kenapa tiba-tiba bilang ia tidak terlihat bak hantu. Namun bukan klarifikasi yang didapatnya, Archer mendorong dada Tan menggunakan punggung tangannya agar mundur.
KAMU SEDANG MEMBACA
UNTOUCHABLE (Skyggen Series)
Roman d'amourCerita anak kedua dari Miya & Anders (SKYGGEN) - Archer John Poulsen ✨ dan Daisy Izackson (Putri dari Moren Izackson dicerita Skyggen & Miracle) *** "Loving someone doesn't need a reason. If you can explain why you love someone, it's not called 'L...