Play List : Happier Than Ever - Kelly Clarkson
🌸🌸🌸
"Bibirmu sangat seksi." Archer membelai bibir wanita pirang berparas seksi di depannya. Wanita itu tersipu malu, dengan kedua pipi bersemu merah.
Melihat aksi merayu Archer tersebut, kedua temannya, Raya dan Marvin,- teman Archer semasa Primary School, memutar bola matanya jengah. Ya, mereka tengah janji temu untuk makan siang bersama di salah satu restoran. Dan wanita yang bersama Archer adalah rekan kerja dari Raya. Wanita itu memperkenalkan keduanya, dan ini merupakan pertemuan kedua antara Archer dan rekan kerjanya itu, Lindy Delvey.
Masih muda, berusia 25 tahun. Selain berparas cantik dan seksi, wanita pirang itu juga memiliki body sintal yang bisa membuat para pria tergiur dan para wanita bisa iri dibuatnya.
Of course, dipertemuan mereka kedua Archer berhasil mendapatkan Lindy. Terbukti sejoli itu tengah berciuman tanpa sungkan. Archer benar-benar tidak bisa menjaga sikap, seperti lupa jika ia adalah seorang Pangeran Haggen, ya meskipun sekarang sang casanova menetap di New York.
"What?!" protes Archer begitu merasakan senggolan sikut dari Marvin.
"Duo plastic!" seru Raya memberitahu, dengan isyarat dari kerlingan matanya.
Pun Archer segera menarik diri dari rapatnya tubuh empuk milik Lindy. Melirikkan matanya ke arah isyarat yang diberikan oleh Raya. Di mana terdapat dua wanita tengah berjalan ke arah mereka. Salah satunya berambut pirang, mengenakan kacamata hitam yang menghiasi wajahnya. Satunya lagi berambut brunette dengan topi baret berwarna merah yang melingkari kepalanya. Salah satunya menoleh tidak suka ke arahnya, satunya lagi bersikap acuh tak acuh dengan pandangan lurus dan kepala tegak mendongak angkuh.
Chelie De Ferro dan Daisy Izackson. Mantan teman mereka ketika di Primary School.
Sesaat, mata elang Archer mengikuti langkah kedua wanita itu 'asing' itu. Asing, karena mereka sudah tidak pernah bertegur sapa, setelah insiden 'mengerikan' saat di primary school. Dua gadis pembully bak monster, sehingga salah satunya secara tidak langsung telah 'membuat' seseorang tidak berdosa meninggal. Dan kedua gadis itu, terutama si tersangka utama tidak pernah menampilkan rasa penyesalan atau dengan gamblang menyatakan permintaan maaf dengan apa yang dilakukannya di masa lalu.
Archer memerhatikan ke arah si wanita bertopi baret mencolok itu, saat melintasinya ketika memilih tempat duduk. Daisy Izackson.
Daisy dan Chelie memilih tempat duduk beberapa meter di depannya. Chelie duduk membelakanginya, sedangkan Daisy duduk menghadap ke arah meja Archer. Apa si topi merah itu sedang mencari perhatian kepadanya?
"Sangat tidak penting sama sekali!" gumam Archer kemudian kepada teman-temannya seraya merangkul bahu Lindy. Meraih gelas sampanye, untuk disesapnya.
"Kau mengenalnya?" tanya Lindy sembari menyandarkan kepalanya di dada bidang milik Archer.
"Kami semua mengenalnya." tukas Raya.
"Oh ya?! Siapa mereka? Sepertinya kalian sangat tertarik pada mereka."
"Bukan sangat tertarik tapi sangat muak." ralat Raya, selalu paling antusias jika membahas Daisy dan Chelie. "Awalnya kami semua berteman baik, tapi disaat akhir semester kelas 1 primary school, kami sudah tidak lagi berteman."
KAMU SEDANG MEMBACA
UNTOUCHABLE (Skyggen Series)
RomansCerita anak kedua dari Miya & Anders (SKYGGEN) - Archer John Poulsen ✨ dan Daisy Izackson (Putri dari Moren Izackson dicerita Skyggen & Miracle) *** "Loving someone doesn't need a reason. If you can explain why you love someone, it's not called 'L...