Chapter 48 : Campbell Studio

8.6K 955 348
                                    

Play List : Imposible - Shontelle

*****

Daisy membuka matanya lamat-lamat. Menutup mulutnya yang menguap, mengerjap-ngerjap kembali untuk mendapatkan kesadaran penuh. Dan setelah mendapatkannya, ia menoleh ke belakang, di mana, mendapatkan wajah terlelap milik Archer. Tidak hanya itu, Daisy juga merasakan lingkaran hangat dari pria itu di perutnya.

Ya, setelah keduanya tiba di rumah sakit kembali, Daisy dan Archer memutuskan tidur bersama di satu ranjang. Tentu itu semua atas paksaan pria itu, dan Daisy dengan bodohnya iya iya saja.

Daisy membalikkan badan, membuat wajah keduanya sejajar dengan jarak yang sangat dekat sampai ujung hidung mereka saling bersentuhan. Daisy mengangkat tangannya, menyentuh wajah teman masa kecilnya itu. Dulu Archer yang berwajah tampan dan imut, berubah mejadi tampan dan gagah. Beruntung sekali, mereka yang bisa melihat perubahan dari teman masa kecilnya...

Daisy membelai pipi pria yang kini dibaluti kulit tan maskulin itu, sebelum menaruh tangannya di atas kening. Ia bernapas cukup lega, ketika mendapati suhu badan dari Archer mulai turun. Ya, semalam pria itu mengalami demam yang cukup tinggi.

Daisy menarik tangannya dari kening Archer, lalu mengecup ujung hidungnya, dan mengusap-usap puncak kepala pria itu, sebelum beranjak secara perlahan dari tempat tidur menuju toilet.

Setelah menggosok gigi dan mencuci muka, Daisy duduk di sofa ruang tengah,- mengupas apel, memotong stroberi dan kiwi, serta mengupas jeruk, yang disiapkannya di sebuah piring untuk sarapan Archer ketika bangun nanti.

Ia juga memesan salad dan bubur jagung yang menjadi favorit mantan temannya itu. Untuk minuman, Daisy juga menyiapkan jus stroberi yang menjadi salah satu jus favorit dari keluarga Archer.

Setelah menyiapkan semuanya dan menaruhnya di troli makanan di samping tempat tidur Archer,- Daisy menghampiri Archer yang masih terlelap pulas. Menaikan selimut pria itu sampai ke dada. Mengusap-usap pelan puncak kepalanya, sebelum beranjak dari sana. Ia harus kembali ke apartemen untuk bersiap berangkat ke kantor. Tapi tentu saja, sebelum itu ia juga menitipkan Archer kepada dokter dan suster yang merawatnya.

***

"Terima kasih untuk bubur jagungnya. Aku pikir kau sangat membenci makanan itu. Dan membenci melihatku memakannya."

Daisy tersenyum kecil, "tapi bukan berarti aku melarangmu memakannya. Apalagi itu favoritmu dan Mickayla. Tidak etis rasanya aku masih membencinya hanya karena itu..."

Archer terkekeh kecil. "Aku senang kau benar-benar bisa berdamai dengan masa lalu."

Daisy menipiskan bibirnya. Sebenarnya belum sepenuhnya ia bisa berdamai. Ia masih merasa trust issue terhadap seorang pria. Yang ia lakukan bersama Archer,- anggap saja sebagai percobaan. Daisy tidak ingin terlalu berharap...

Daisy menarik laci meja kerjanya, mengambil sebuah pigura foto yang terbalik. Dan setelah dibalik, itu adalah foto pernikahan Karina dan Moren...

"Kau masih memiliki 2 kencan denganku. Kapan kau akan melunasinya?"

Perkataan Archer segera membuyarkan pemikirannya.

"Bagaimana jika besok kita pergi,- aku ingin mengajakmu ke suatu tempat,-"

UNTOUCHABLE (Skyggen Series)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang