08 - Di Jam 16:30

38 3 1
                                    

Masih terkejut Eksha terdiam, dengan keadaan mulut yang masih ternganga. Ia sedang berfikir lelaki mana lagi yang kena sial dibuatnya.

Telapak tangan kanan gadis itu memegang tepat di dada lelaki yang sedang mendekapnya. Sang pemilik otot besar didada, sehingga tak sadar gadis itu sedikit meremasnya. Entah apa yang sedang ada di otaknya itu, karena sentuhan Eksha, reflek lelaki itu segera menurunkannya kemudian menyingkirkan buku yang jatuh tepat di kepalanya. Sehingga membuat wajah lelaki itu terlihat jelas.

Alex.... Batin  Eksha masih tak percaya. "Sorry..!" katanya, dengan tertunduk malu.

Alex hanya terdiam tidak memberikan jawaban apapun. Ia segera mengambil buku dengan acak yang akan dipinjamya, kemudian ia keluar dari perpustakaan itu. Entah apa tujuan Alex yang sebenarnya, sehingga ia begitu tertarik mengikuti Eksha Sampai perpustakaan.

Bodoh bodoh! kesal gadis itu menyalahkan dirinya sendiri sembari menepuk-nepuk dahinya, mengingat kejadian baru saja yang telah ia alami.

Lelaki itu berjalan keluar dari gedung perpustakaan. Langkahnya terhenti ketika mendengar seseorang memanggilnya.

"Alex...tunggu!" teriak seorang gadis berlari menghampirinya. Namun, Alex hanya menoleh kemudian kembali melanjutkan langkahnya. Gadis itu tak menyerah ia tetap berjalan di samping Alex.

"Pulang bareng yu, pake mobil, gue" Ajak Amel.

"Maksud, lo?" tanya Alex memberhentikan langkah kakinya kemudian menatap kedua netra gadis itu.

"Hari ini supir yang biasa jemput gue lagi pulang kampung. Jadi gue bawa mobil sendiri." Alibi, Amel. "Tiffany lagi latihan taekwondo, kan? lo pulang bareng gue aja gimana?" imbuhnya.

"Sorry, Mel, gue ga langsung pulang. Gue ketempat gym dulu." Lelaki itu beralasan ingin ketempat gym meski di rumah besarnya sudah tersedia ruangan gym.

"Gue ikut!" Amel memelas.

"Hah...?" Alex terkejut dibuatnya "Lo yakin mau ikut, ngapain?"

"Mau nge-gym juga lah. Gue bawa baju ganti kok. Lo ngeremehin gue ya, lex? Gini-gini gue juga hobi olahraga." katanya meyakinkan.

Alex yang tak tau harus berbuat apa, ditambah ia masih punya hutang budi. Jadi mau tidak mau ia harus menuruti gadis itu.

"Oke. Mana mobil, lo?" tanya Alex seperti menyetujui.

"Tunggu sini, oke!" Amel yang senang dibuatnya segera ia berlari menuju parkiran mobil.

Tidak dirasa Eksha sedari tadi telah mengamati mereka berdua. "Mau kemana sih mereka, makin kesini makin terlihat sangat dekat." Bermonolog, Eksha.

Seketika mobil Amel berhenti didepan Alex. Kemudian mereka berdua melaju dengan posisi Amel yang menyetir.

Damn! umpat, Eksha. Kali ini gadis itu benar-benar dibuat cemburu. Karena, Eksha tidak membawa mobil akhirnya ia mencari taxi untuk mengikuti kemana mobil, Amel.

***

Tiba ditempat dimana mobil Amel berhenti terparkir di depan Celebrity Fitness Gandaria City.

"Nge-gym? mereka berdua?" geram Eksha yang baru saja turun dari taxi.

Alex berjalan memasuki tempat gym diikuti Amel dari belakang. Alex menuju ruang ganti pria, begitupun dengan Amel menuju ruang ganti wanita karena keduanya sedang memakai seragam sekolah. Kona, peot, Daniel termasuk Abi sedang berada di tempat yang sama. Seketika berhenti dari aktivitasnya ketika melihat Alex dan Amel berada ditempat yang sama.

"Mereka jadian?" Tanya Daniel tak percaya seorang Alexander bisa diluluhkan.

***
Alex yang sedang melakukan Butterfly Machine. Memakai kaos singlet berwarna hitam dengan celana training panjang. Memperlihatkan jelas otot besar dilengannya itu.  Tentu saja Amel yang sedang menggunakan Treadmill disamping Alex membuatnya tak berkedip dengan beberapa kali memamerkan senyumannya.

The Queen LosesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang