Sebelum Eksha benar-benar pergi dari kediaman shandaya tentu saja gadis itu merasa sedih bercampur emosi, sehingga saat melewati taman outdoor, Eksha sempat asal nyomot segelas minuman lalu meneguknya. Tanpa ia sadari jika yang ia minum telah tercampur obat tidur dari ketiga pemuda berengsek tadi.
"Sialan, kepala gue sakit banget!" katanya, sembari berjalan terbentur kesegala arah tembok.
"Kena Lo sekarang!" lelaki itu tersenyum smirk ketika melihat Eksha yang tengah terkapar di lantai dekat taman.
Sebelum ada orang yang melihat, Lantas lelaki yang bernama Orion segera mematikan puntung rokoknya kemudian ia mendekati Ekhsa, menggendongnya menuju lantai atas, memasuki ruangan yang memang tersedia untuk kamar tamu. Siapa lagi jika bukan Blue yang memberinya akses masuk.
....
Kini, jam dinding menunjukkan pukul sebelas malam. Keluarga Atmadeva baru saja sampai di kediamannya setelah mengikuti acara ulang tahun putri rekan bisnisnya hingga selesai. Terlihat Alex yang sedang berdiam diri didekat jendela kamarnya. Ia terlihat seperti sedang ragu akan sesuatu, berulang kali melihat ponselnya seperti ingin menghubungi seseorang namun dirinya tidak cukup memiliki keberanian.
"Alex, kenapa belum tidur?" tanya Karin yang baru saja memasuki kamar putranya. Karena Alex tidak menjawab, akhirnya Karin Kembali menanyakan sesuatu akan semua kejadian yang masih membenahi pikirannya.
"Gadis yang kamu tolong tadi siapa, Lex?" Wanita itu berjalan mendekat "Teman sekolah kamu?"
Alex hanya mengangguk.
"Kelihatannya gadis itu tidak begitu akur dengan, Amel? Apa karena kamu?" Pertanyaan Karin semakin menjalar, membuat Alex yang enggan berbicara merasa penat dibuatnya.
"Alex hanya membantunya, ma!" ucap Alex, ia berharap jika jawabannya cukup untuk membuat Karin mengerti.
"Tapi, Alex menyukainya, kan? Mama perhatiin kok, kalau Alex sering memperhatikan gadis itu. Siapa namanya? Asha?"
"Eksha...!" jawab Alex pelan.
Sedari tadi Alex hanya menjawab pertanyaan Karin dengan singkat dan kurang lengkap. Karin rasa jika putranya memang sengaja melewatkan beberapa pertanyaan darinya.
"Kemaren lusa mama menemukan bunga mawar putih di jok belakang mobil kamu. Apa itu milik, Eksha?" sungguh wanita itu mengumpulkan keberanian untuk menanyakan secara langsung pada putranya. Ia takut Alex akan tersinggung jika mamanya ikut campur prihal bunga mawar itu, tapi ia sangat penasaran.
"He'em" jawab Alex dengan satu kali anggukan.
"Apa ini juga milik, Ekhsa?" seraya memperlihatkan sesuatu yang berada di genggamannya. Namun, Kali ini pertanyaan Karin membuat Alex menoleh sekaligus terkejut. Bagaimana tidak, Karin tangah memegang satu anting yang berbentuk bulan sabit.
Tanpa ragu alex merampasnya dari genggaman Karin dengan soroton kedua matanya memberi fokus penuh pada anting itu.
"Ma-maafin mama, Alex. Mama baru memberinya sekarang."
"Mama menemukannya dimana?" Alex bertanya denga serius, membuat Karin semakin gugup.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Queen Loses
Teen FictionAda Apa Di Jam Setengah Lima ? Kalian cari apa? Meskipun dikata Jam setengah lima. Namun, disini ngga ada kata-kata senja! ????????