23 - Di Jam 16:30

37 3 1
                                    

Ekhsa tertegun ketika mendengar pernyataan sesungguhnya dari keluarga itu, ia mendengar begitu jelas. Eksha, segera berlari menuruni anak tangga. Bayangannya terlihat jelas oleh Tiffany yang juga berada didalam kamar Ratih. Ia yakin jika Eksha telah mendengar semuanya, segeralah ia berlari mengejarnya diikuti Ratih dan juga Karin.

"Eksha, tunggu!" Kecepatan mengejar Tiffany berhasil menghentikannya.

"Gue pulang, Fan. Jangan lagi kejar gue, begitu juga dengan Alex gue mohon berhenti kejar gue!" .

"Ngga sha, pliss Lo jangan -"

"TIFFANY" suara lantang wanita paruh baya itu mampu membuat Alex dan juga Danuarta menghampirinya. Alex terhenyak ketika melihat Eksha dalam keadaan yang bisa ia tebak jika gadis itu usai menangis. Sesuatu telah terjadi! batinnya

"BIARKAN GADIS ITU PERGI!"

"Dan untuk mu, Alex," Langkah Alex untuk menghampiri Eksha terhenti ketika Ratih menyebut mamanya.

"Jauhi gadis itu, eyang tidak merestui kalian."

"Ibu, hentikan!" sela Danuarta.

"Biarkan ibu yang berbicara, Danu. Biarkan gadis ini memahami arti tentang keluarga, apalagi Alex dari keluarga utama. Keluarga Atmadeva keluarga terpandang, bagaimana mungkin ibu membiarkan keluarga ini menjalin hubungan tanpa adanya ikatan antar keluarga yang jelas.

"Cukup, Eyang! Alex mohon untuk kali ini saja biarkan Alex memilih untuk kehidupan Alex sendiri, setelahnya terserah kalian semua ingin Alex bagaimana. Namun, izinkan Alex untuk memilih siapa yang akan jadi teman hidup, Alex." lelaki itu memohon pada Ratih dengan air mata yang bergulir membasahi kedua pipinya.

Dirasa tidak cukup, Alex hendak bersujud dibawah kaki wanita paruh baya itu, namun dengan sigap Ratih mundur satu langkah sehingga mengenai Pigura foto bersama keluarga Admadeva yang tak sengaja ia senggol kemudian terjatuh hingga retak.

Lantas, Eksha menghampiri Alex yang tengah bersujud, "Bangun,Lex." gadis itu  membantunya untuk berdiri.

"Kau tidak pantas bersujud demi diriku. Kita berbeda, kamu harus tau itu. Aku tersadar dan tahu diri setelah mengetahui jika ada peraturan semacam ini. Tolong biarkan aku pergi!"

"Dan untukmu, nenek, Hati-Hati," Gadis itu mendekati Ratih kemudian meraih pigura yang terjatuh, kemudian ia kembalikan pada tempat asalnya dan berkata,

"Foto keluarga itu mahal, tidak semua dinding rumah memilikinya."

Ucapannya tentu membuat Ratih tertegun. sungguh Eksha menahan dirinya agar terlihat baik-baik saja di depan keluarga itu. Kemudian ia berlari menuju pintu keluar hendak Alex mengejarnya namun tiba-tiba Ratih jatuh pingsan.

"Ibu.."

"Lex, lo kejar Eksha. Biar nenek gue yang ngurus!" ucap Tiffany.

Entah dimana gadis itu, Alex tidak menemukan keberadaannya. Tidak mungkin dengan secepat itu Eksha berhasil keluar dari kediaman Admadeva, secara halaman itu begitu luasanya. Alex kembali mencari Eksha, ia yakin jika gadisnya tak jauh dari sekitarnya.

"Maaf mbk, kenapa harus begini?" tanya pak Agus yang tengah berada didalam mobil yang sama.

"Saya mohon pak, biarkan saya bersembunyi disini sementara." katanya seraya mengusapi kedua matanya yang tak henti di guyur. Membuat supir dari keluarga Admadeva itu merasa iba. Pria itu mengerti apa yang telah terjadi, namun ia memilih diam karena tidak ingin ikut campur.

"Mbk, biar saya antar pulang, ya?"

Belum sempat gadis itu menjawab, tiba-tiba seorang lelaki memasuki mobil belakang, membuat gadis itu terkejut.

The Queen LosesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang