Tiba dirumah keluarga, Amor. Rumah yang tak kalah mewahnya dari rumah Eksha.
"Sha, kita udah nyampe." lelaki itu menoleh kebelakang dengan satu tangan memegang setir sedangkan tangan kirinya membangunkan gadis itu dengan menepuk-nepuk pahanya, pelan.
"Emmmm...mmmm" Eksha menggeliat diatas motor dengan mata masi terpejam.
"Bangun, Sha. Lu mau tidur diatas Awan kek gini?"
Seketika gadis itu membuka matanya. "Hah dimana, kita dimana, apa kita beneran terbang?"
"TERBANG DARI KENYATAAN!" lelaki itu terkekeh dibuatnya, kemudian Eksha pun turun dari motor Abi.
"Ajaib...Rumah lo Segede ini tapi cuman lo yang tinggal sendiri."
"Kiitaaa," jawab Abi dengan pelan.
"Ha, apa? Kuping gue budeg kemasukan air hujan kali, yak" bertingkah menepuk- nepuk kedua kupingnya.
"Udah lupain. Lagian lo kek baru pertama kali aja kesini." senggol Abi mengenai lengan gadis itu.
"Emang gue pernah kesini ya, Bi?" mata gadis itu menelisik, sembari mengingat-ngingat.
"Yah, kaga inget, dulu siapa yang sering kerumah minta makan?"
"Kurang ngajar! Lo kira gue apaan," Gadis itu mejewer kuping, Abi. "Beneran udah lama gue ga kesini, btw Kuda lo masih ada ngga?"
"Ada dong!"
"Liat dong, Bi "
"Besok aja, Sha. Sekarang lo mandi cepet, udah kek gembel, lo."
Jawaban Abiyya membuat Eskpresi gadis itu memelas.
"Kenapa lagi? mau gue mandiin?
"Enak aja lo," Eksha menginjak kaki lelaki itu. "Gue ga punya baju, Bi" sambungnya.
"Pake baju gue, Sha. Udah sana mandi." Abi mendorong gadis itu memasuki rumahnya.
***
Abiyya tengah duduk di sofa kamarnya dengan kaki menyilang, terlihat sibuk membolak balik lembaran majalah yang ia baca, seraya menunggu Ekhsa yang tengah mandi."Ebuset apaan nih," Eksha menemukan benda asing di dalam kamar mandi lelaki itu, yang bertuliskan; "Pupuk lengkap mantap bisa membuat panjang segala macam batang."
"Woe...apa-apaan nih sabun pada bolong semua," Eksha mengeraskan suaranya.
"Sekali lagi lo fitnah, gue. Gue susul juga lo kesitu," Abi yang tak kalah mengeraskan suaranya.
"Apaaa.. ha, apa Bi. Gue ga denger. Didalem rame ada Sound System nya."
Ebuset lo kira gue lagi hajatan. Batinnya.
Tak lama kemudian gadis itu keluar dengan memakai kemeja berwarna putih milik, Abi. Terlihat begitu kebesaran hingga selutut.
"Gede banget baju, lo. Terbang bisa kali ya." Eksha membuat gerakan seperti sayap burung yang akan terbang.
"Sayap saaaaaaayap pelindungmu." kata, Abi dengan pelan.
"HAHAHAHAA" keduanya tertawa dengan keras. Dimalam itu seorang Abiyya benar- benar membuat Eksha tertawa setelah gadis itu menangis.
"Woe Stop!" Abi menghentikan tawanya. "Sekarang saatnya kita makan..."
"Apa itu, Bi?" tanya Eksha dengan polos
"Ini? ini mobil ! Lagian udah tau spaghetti Masi nanya lagi, buruan makan. Dari tadi lo belum makan, kan?"
"Ngga kan, kan Lo tau sendiri kan dari tadi gue habis dari mana kan. Ya gue beneran belum makan, kan?"
![](https://img.wattpad.com/cover/347897208-288-k270922.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
The Queen Loses
Novela JuvenilAda Apa Di Jam Setengah Lima ? Kalian cari apa? Meskipun dikata Jam setengah lima. Namun, disini ngga ada kata-kata senja! ????????