13 - Di Jam 16:30

25 3 0
                                    

Pagi ini kelas Eksha sedang pelajaran olahraga. Setelah turun dari angkot gadis itu berlari menuju gerbang sekolah. Ia khawatir jika dirinya akan telat lagi, hingga akhirnya gadis itu tepat waktu sebelum gerbang sekolah ditutup.

"Belum juga olahraga, udah mandi keringat." katanya, dengan nafas yang menderu tidak teratur.

"Hai Eksha..." Sapa seorang gadis yang sedang menyetir mobil melewatinya, dengan senyuman yang sedikit mengejek.

Blue? Eksha melebarkan matanya, ia tak percaya jika blue juga sekolah di tempat yang sama. Wanita sinting itu juga sekolah disini, sejak kapan? Monolog, Eksha

Alex yang baru saja keluar dari dalam mobil setelah baru saja ia memarkirkan mobilnya, sedangkan Blue yang melihat Alex, lantas dengan sengaja gadis itu menabraknya ketika sedang berpapasan.

"Aw..Sorry! Gue ngga sengaja. Gue buru- buru." Alasan yang terdengar basi dan seperti biasa gadis itu memungut buku-buku Alex yang terjatuh karenanya.

"Lo ngga papa?" Blue kembali bertanya dengan memberikan buku-buku nya. Kemudian dengan nakal tangan gadis itu
menyentuh tangan Alex secara halus, tak lupa juga gadis itu mengibas rambutnya seperti sedang tebar pesona.

"Gue ngga papa. Lo lagi buru-buru, kan? Yau udah sana pergi!" Timpal, Alex, yang memang sudah mengetahui karakter gadis itu dengan sekali melihatnya saja. Karena Blue tidak segera menghindar dari hadapannya, akhirnya Alex yang memilih pergi meninggalkan gadis itu.

Blue melipatkan kedua tangannya. "Jadi itu, cowo yang Amel sukai? Cakep sih tapi sayang," gadis itu tersenyum licik.

Eksha yang melihatnya sedari tadi, ia tertawa dari jarak jauh. Lo mau goda, Alex? tidak segampang itu,tsaaay... Monolognya kemudian kembali tertawa sembari berjalan menuju kelasnya.

***
Karena hari ini pelajaran Olahraga, semua teman Eksha pergi menuju lapangan sekolah. Hanya tertinggal Alex dan Eksha, terlihat Alex yang sedang bersiap-siap menyusul teman-temannya itu.

"Alex," panggil gadis itu dengan pelan. Namun, lelaki itu hanya sedikit menoleh tanpa menjawanya, karena Alex tidak merespon dengan memberanikan diri Ekhsa menghampiri ketempat dimana ia duduki.

"Gue mau nanya sesuatu." katanya dengan ragu.

"Nanya aja!" ucap Alex tanpa memalingkan wajahnya dari tali sepatu yang sedang ia ikat.

"Waktu gue---"  belum sempat melanjutkan, seketika gadis itu terhenti dan mematung dikala Alex menatapnya. Rasanya seperti bleng, semua yang ingin ia tanyakan tiba-tiba hilang dari pikirannya, sebab, Alex yang tak henti menatap kedua netra nya itu.  Sehingga Amel yang melihat dari jendela kelas, terlihat begitu kesal ketika melihat Alex dan Eksha berduaan dengan kedua mata yang saling bersi tatap.

"Alex..." Panggil, Amel. Sehingga suaranya mampu membuat Alex dan Eksha sontak menoleh kearahnya.

"Lo ngga mau turun, Lex? Pak Anton sudah nunggu dilapangan, loh." Amel mencoba meyakinkan. Tak lama Alex menghampirinya, disusul Eksha yang mengikuti dari belakang. Amel berjalan menuju lapangan dengan mengandeng tangan, Alex. Sesekali gadis itu menoleh kebelakang memamerkan arti senyuman kemenangan pada, Eksha.

***
"Bagi siswa laki-laki, mereka sedang bermain basket, sedangkan bagi siswa perempuan mereka sedang diberi arahan dari pak Anton untuk memainkan permainan selanjutnya. Ketika pak Anton sedang menjelaskan, namun hanya Eksha yang tidak memperhatikannya. Gadis itu malah memfokuskan dirinya melihat ke arah Alex yang sedang bermain basket.

Alex masih sama, dia masih saja menyukai basket. Bahkan lebih jago. Batinnya, sembari tersenyum.

"Eksha, hadap kesini!" Panggil pak Anton. Namun, gadis itu tak mendengar. Ia terlalu fokus melihat Alex yang beberapa kali berhasil memasukkan Bola Basketnya pada Ring lawan.

The Queen LosesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang