"Arrghhhh..."
"A-ada apa Jin?" Ken berlari masuk ke kamar setelah mendengar teriakan Jin. Nafasnya terengah-engah.
"Ken aku rasa aku baru saja mendapat serangan jantung mini."
"Benarkah, apa kau sakit? Aishhh..sudah kubilang jangan menyentuh alkohol. Itu tidak baik untuk kesehatanmu. Sebaiknya kita pergi ke rumah sakit." Ken berkata dengan nada cemas.
Yah, bukan itu maksudku. Aku mendapat serangan jantung karena terkejut saat melihat cermin."
Ken menatap Jin dengan bingung.
"Aku sangat terkejut karena ada bayangan orang yang sangat tampan di cermin." Dia menjelaskan dengan muka tanpa dosa.
Rahang Ken jatuh ke bawah. Dia kehilangan kemampuan untuk berkata-kata. Speechless. Sudah bertahun-tahun bersahabat dengan Jin, seharusnya dia tidak perlu terkejut dengan tingkah usil dan sassy Jin. Kepercayaan dirinya sungguh berada di another level.
Tapi memang tidak bisa dipungkiri, makhluk di depannya memang sangat tampan. Padahal dia hanya memakai pakaian sederhana. Baju dan celana olahraga milik Ken yang sudah sedikit usang. Ya, itu adalah seragam olahraga sekolah Ken. Dia tidak memakainya lagi karena sudah tidak muat. Bulan lalu Eomma-nya membelikannya seragam olahraga yang baru.
"Kau yakin akan memakai itu di sekolah barumu Jin? Ken bertanya dengan ragu-ragu.
"Memangnya kenapa? Ini nyaman. Aku juga belum punya seragam sekolah. Hyung-ku baru akan mengambil seragamku siang ini. Aku rasa pihak sekolah juga tidak akan keberatan."
"Tapi mereka akan membully-mu Jin. Maksudku anak-anak kaya di sekolahmu."
Jin hanya mengedikkan bahunya. Matanya nampak bosan.
"Siapa yang perduli. Aku tidak perlu gucci, channel, ataupun dior untuk mempercantik penampilanku. Mata semua orang hanya akan fokus pada wajah tampanku."
"Kecuali mata mereka minus"
"Berarti yang mereka butuhkan adalah kacamata." Kata Ken sambil tertawa.
Tiba-tiba ekspresi wajah Jin berubah. Sesuatu terlintas di kepalanya.
"Ken aku ingat sekarang" Jin berseru tiba-tiba. Kali ini giliran Ken yang terkena serangan jantung mini.
Sebelum Ken sempat memprotes, Jin menyela. "Apakah sugar mommy yang kau maksud adalah wanita berkaca mata gentle monster dan berpakaian gucci dari atas sampai bawah?"
"Apa maksudmu dengan sugar mommy? Aku tidak mengerti". Butuh beberapa detik bagi Ken untuk mencerna maksud pertanyaan Jin. "Ahhh, sorry, maksudmu wanita yang akan menculikmu semalam? Kau sudah bisa mengingat kejadian semalam?"
"Iya aku bisa mengingatnya sekarang."
Hal seperti ini sangat langka terjadi. Biasanya butuh beberapa hari untuk Jin bisa mengingat semua kejadian saat mabuk. Tapi kali ini dia berhasil mendapatkan ingatannya dalam semalam. Sungguh sebuah prestasi. Mungkin air dingin kamar mandi Ken berhasil melunturkan zat-zat alkohol yang terkutuk itu dari badan Jin.
"Dia bukan sugar mommy Kennie."
"Kau yakin?"
Jin mengangguk dengan penuh semangat.
"Dan dia tidak berniat menculikku."
*******
Flashback
Jin menepikan mobilnya di tepi jalan. Dia melempar ponselnya di kursi penumpang di sampingnya. Dia sedikit kesal, dia baru saja menelepon Ken, mengajaknya untuk makan tteokbokki, tapi Ken tidak bisa karena sedang menghadiri pesta ulang tahun teman sekelasnya. Dia bergegas keluar dari mobil dan menyeberang jalan. Tujuannya adalah kedai tteokbokki di ujung jalan di depannya. Itu adalah sebuah warung tenda sederhana. Dia masuk ke dalam dan melihat aneka jajanan disana. Ada hotteok, pajeon, gimmari,odeng,twigim dan tentu saja pemeran utama malam ini adalah tteokbokki. Dia ngiler. Sudah hampir setahun dia tidak mencicipi jajanan Korea. Tanpa mengulur-ulur waktu dia segera memesan seporsi tteokbokki dan sepiring gimmari. Sambil menunggu pesanan. Dia mencomot satu tusuk odeng di depannya dan segera melahapnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jeon Seokjin
Fanfiction"He is mine." Ucap Jungkook. "W-wait... sejak kapan aku jadi milikmu? Kau pikir aku ini barang?" Jin protes. Namun Jungkook tidak menggubrisnya. "Kau dengar sendiri kan Kook, dia bukan milikmu." Kata Taehyung sambil menarik tangan Jin. Jin memekik k...