Jinkook or Kookjin?

1.1K 91 25
                                    

"Aku yakin kau pasti sudah menyabotase ini."

"Harus kubilang berapa puluh kali agar kau percaya Jin. Aku tidak melakukan sabotase."

Jungkook kesal sedari tadi Jin terus saja menuduhnya yang iya-iya.

"Lalu mengapa aku bisa satu team denganmu? Maksudku dari puluhan nama siswa yang diundi bagaimana bisa nama kita berdua muncul sebagai team yang sama? Bukankah ini kebetulan yang mencurigakan?"

"Ini tandanya kita berjodoh." Jungkook tersenyum lebar, sedangkan Jin sedikit cemberut, agaknya tidak menyukai gagasan tersebut.

"Yahhh, mengapa kau mengeluarkan ekspresi itu di wajahmu? Apa kau tidak menyukai fakta bahwa kita berjodoh? Bukankah itu yang menjadi doamu tadi malam saat ada bintang jatuh."

"Sembarangan bicara. Siapa juga yang mau berjodoh denganmu. Weeeeeeekkkk... ." Jin menjulurkan lidah untuk mengejeknya.

Jungkook menelan ludah. Dia berdehem.

"Jangan julurkan lidahmu seperti itu. Otakku jadi memikirkan yang aneh-aneh."

"Yahhh Jeon Jungkook. Kendalikan otak kotormu sebelum aku membuka paksa tempurung otakmu dan mencabik-cabik otak mesum'mu dari dalam sana." Jin melotot dengan galak.

"Ya Tuhan Jin kenapa kau sadis sekali. Kau suka sekali melakukan kekerasan fisik dan melontarkan ancaman secara verbal maupun non verbal." Jungkook merengut.

Jin ingin menjawab namun suara guru olahraganya, Song Kang Hoo berbicara menggunakan sebuah toa membuatnya mengurungkan niat.

Guru Kang Hoo segera menyuruh para siswa untuk berkumpul sesuai dengan undian, berkumpul dengan pasangan team masing-masing. Beliau mengumumkan bahwa perlombaan akan segera diadakan. Jadi murid-murid hanya punya waktu sekitar 10 menit untuk bersiap-siap dan memilih nama team mereka.

Mau tidak mau Jin harus berdiskusi dengan pasangannya. Ehh.. maksudnya pasangan satu-satunya..ehm bukan... rekan satu team-nya, yang tak lain dan tak bukan adalah Jeon Jungkook si pemuda bergigi kelinci sekaligus berotak mesum.

"Oke, aku sudah memutuskan nama team kita. Aku akan segera memberitahu panitia." Jungkook bergegas hendak lari ke meja panitia, namun tangannya segera ditarik oleh Jin.

"Ada apa lagi Jin?" Jungkook bertanya dengan tak sabar. Dia ingin cepat-cepat mendaftarkan nama team-nya.

"Bukankah kita harus berdiskusi terlebih dahulu?"

"Tidak perlu pusing-pusing. Aku sudah menemukan nama yang sempurna untuk team kita." Dia memamerkan bunny smilenya.

"Dan bukankah sebagai pasanganmu..hmm..maksudku.. sebagai teman satu teammu, aku juga memiliki hak yang sama untuk ikut menentukan nama team ini." Dia cepat-cepat mengoreksi.

Jungkook menarik nafas panjang.

"Ya Tuhan Jin.. Aku hanya ingin kau bersantai tanpa perlu repot-repot berpikir tentang sebuah nama. Aku sudah menemukan nama yang terbaik untuk kita."

"Dan tidakkah kau merasa perlu memberitahu pilihan nama tersebut kepadaku?" Tuntut Jin.

"JK. Sempurna bukan?"

"JK?" Alis Jin berkerut bingung. Sepertinya dia pernah mendengar inisial ini. Tapi dimana? Otaknya berpikir sejenak. Oh... dia ingat sekarang, itu nama yang sering disebutkan oleh Lisa.

"Jadi kau memilih inisial namamu sendiri untuk team kita?"

Sekarang giliran alis Jungkook yang berkerut. "Maksudnya?"

Jeon SeokjinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang