"YOONGICHI.... ."
Seolah mendapatkan kekuatannya kembali, Jin segera menginjak kaki Jungkook dan Taehyung dengan sekuat tenaga, membuat mereka berdua terhuyung-huyung kesakitan karena tidak mengira akan mendapat serangan secara tiba-tiba dari Jin. Refleks mereka berdua melepaskan cengkeramannya dari Jin.
Jin tidak menyia-nyiakan kesempatan ini untuk kabur dari mereka. Dia sangat gembira karena merasa seperti sandra yang berhasil lolos dari para penculiknya. Dia segera melompat ke dalam pelukan seorang berwajah pucat yang sedang berlari ke arahnya, membuat si wajah pucat hampir kehilangan keseimbangan, untungnya mereka tidak terjungkal ke belakang.
"Yoongi." Jin memeluknya dengan semangat.
"Jin, kau tidak apa-apa? Apa kau terluka? Apa mereka menyakitimu?" Yoongi balas memeluknya erat, dan mengajukan banyak pertanyaan kepadanya. Nadanya penuh kekhawatiran.
"Ya, aku terluka." Jin mengangguk di bahu Yoongi.
Yoongi segera melepaskan pelukannya. Dia memegangi bahu Jin dan bertanya dengan muka serius." Katakan padaku dimana yang luka? Apa yang mereka lakukan padamu?" Mata Yoongi menjelajah, tangannya membolak - balik lengan Jin, dia juga membuat Jin berbalik untuk memeriksa apakah ada luka disana.
Jin menunjuk dadanya sendiri. "Disini."
Mata Yoongi membola. Sekarang dia terlihat murka.
"Apa mereka berdua melecehkanmu?" Dia terlihat seperti kucing yang mengeluarkan taring dan cakarnya, siap mencabik-cabik dua tikus di depannya. Berani-beraninya mereka menyentuh Jinnie-nya.
"Iya mereka melecehkan dan melukai harga diriku." Jin mengadu dengan cemberut.
"Mereka menggunakanku sebagai tali untuk lomba tarik tambang mereka. Aku merasa lenganku akan copot. Mereka berdua benar-benar psikopat. Terlebih dia." Telunjuknya terulur menunjuk ke arah Taehyung.
Taehyung terkekeh geli, seolah-olah lupa bahwa beberapa menit yang lalu dia akan menghantam wajah seseorang dengan tinjunya, siap membuat kerusakan.
"Sepertinya kau salah menilai niatku sayang."
"Sayang pantatmu." Jin membentaknya.
"Upps..lalu aku harus memanggilmu apa? Oh..kalau tidak salah Jeon tadi menyebutkan sesuatu seperti 'Jenny, Jimmy." Dia menyodok pipi kirinya dengan lidahnya.
"Jin actually."
"Whatever."
"Okay Jin, karena aku bukan tipe orang yang suka basa-basi, sekarang ikut denganku, karena ada hal yang harus kita selesaikan." Perintah Taehyung.
"Dan mengapa aku harus ikut denganmu maniak gila?"
"Dengar Tae, aku tidak peduli kau bertingkah seperti bocah cengeng manja, menebar terror ataupun membuat keributan di sekolah ini. Tapi jika ini menyangkut Jin, maka aku tidak akan tinggal diam. Selesaikan saja urusan rumah tanggamu dengan Jungkook dan tinggalkan Jin sendirian." Yoongi berkata dengan tegas.
"Apakah ini ancaman? Wow, aku takut sekali."katanya dengan muka mengejek dan nada yang sarkas.
"Aku tidak tahu bahwa seorang Min Yoongi yang terkenal dingin dan masa bodoh bisa sangat peduli dengan seseorang." Mulutnya membentuk seringai jelek di wajahnya. "Pertama-tama Jeon, dan sekarang kau. Sekarang aku sangat penasaran, siapa dia sebenarnya. "
"Jaga sopan santunmu Tae. Bagaimanapun aku masih Sunbaemu." Kata Yoongi dengan dingin.
"Upps, sorry." Tae menekan mulutnya dengan satu tangan dengan cara yang sangat dibuat-buat. "Aku sering lupa, karena harusnya kau lulus tahun lalu, tapi karena kecelakaan itu, sekarang kita berada di tingkat yang sama. Sungguh disayangkan padahal kau punya otak yang cemerlang. Aku turut prihatin Sunbae yang terhormat." Nadanya main-main. "Kalau aku jadi kau, aku akan berpikir berulang kali sebelum melemparkan diri ke arah truk itu. Orangtuamu pasti banyak menangis karena tingkah bodoh anaknya yang tidak bertanggung jawab itu. Dasar manusia pathetic.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jeon Seokjin
Fiksi Penggemar"He is mine." Ucap Jungkook. "W-wait... sejak kapan aku jadi milikmu? Kau pikir aku ini barang?" Jin protes. Namun Jungkook tidak menggubrisnya. "Kau dengar sendiri kan Kook, dia bukan milikmu." Kata Taehyung sambil menarik tangan Jin. Jin memekik k...