Flashback
"Cheers...."
Dan mereka berdua pun bersulang entah untuk yang keberapa kalinya. Rencana awal hanya untuk minum satu atau dua gelas saja menguap begitu saja. Mereka asyik minum sambil memainkan permainan halli galli. Jin mengusulkan bermain halli galli setelah melihat satu set kartu milik ahjumma kedai yang ditumpuk di atas meja. Mereka asyik bermain dan tidak sadar telah menghabiskan banyak soju dan camilan."Aisshh...bagaimana bisa aku kalah lagi." Si wanita menjambak rambutnya frustasi. Dia sudah kalah 3 ronde.
Jin terkekeh.
"Sudah kubilang Nyonya, hikk...a-aku ini master halli galli." Dia berkata sambil cegukan.
"Tapi aku ini lulusan jurusan halli galli." Si wanita ini tak mau kalah.
Jin tertawa sekali lagi. "Itu tidak mungkin. Aku yang terbaik." Sambil menepuk dadanya dengan bangga. Wajahnya yang awalnya seputih susu sekarang sudah memerah karena alkohol.
Si wanita tersenyum menanggapi kata-kata Jin. Matanya sarat dengan kekaguman saat memandangi Jin. Bagaimana seseorang yang mabuk bisa terlihat begitu menggemaskan. Dalam jarak sedekat ini wajah tampannya semakin nampak jelas. Wajahnya begitu mungil dan oval sempurna. Wajahnya tak hanya simetris tapi juga memiliki proporsi yang pas antara mulut, mata, dagu, hingga kening. Telinganya tepat berada sepertiga dari wajah dan jarak antar dua matanya sempurna. Dia memiliki wajah cantik yang unik. Dia memiliki fitur wajah campuran antara maskulin dan feminin. Aneh, dia terlihat tampan sekaligus cantik disaat yang bersamaan. Alisnya yang tebal dan tegas sedikit tertupi oleh poni rambut cokelatnya. Mata almond-nya memiliki lebar horizontal yang panjang dengan garis bawah mata yang turun dengan mulus. Kelopak matanya indah memberi kesan maskulin yang bersih. Batang hidungnya tinggi dan mengecil dibagian ujungnya,memberi bentuk hidung yang alami. Tepi hidungnya sejajar dengan sudut mata bagian dalam. Bahkan sisi hidung depan, kiri dan kanan memiliki ukuran yang sama. Ada sebuah filtrum panjang yang menghubungkan hidung dan bibir plumpy merah mudanya. Jin dikarunia dengan bagian sudut mulut yang naik ke atas dan ini sangat cantik karena dia tampak seperti selalu tersenyum. Ya tidak bisa disangkal bahwa pusat utama dari keseluruhan kecantikannya adalah bibir penuhnya yang sangat menawan. Bentuk bibirnya adalah impian semua wanita. Biasanya ketebalan bibir yang ideal itu bibir atas banding bibir bawah adalah 2:3. Sebagai seorang ahli bedah kecantikan terkemuka, si wanita ini tahu bahwa untuk mencapai bentuk seperti ini tidaklah mudah. Sudut dari ujung bibirnya harus seimbang untuk mengimbangi bentuk bibir bagian atas dan bawah. Bibirnya berbentuk 'cupid bow' dengan garis-garis bibir yang tajam, bersih, serta indah. Bagian tengah bibirnya menonjol, para dokter biasa menyebutnya 'tuberkulum' karena bagian itu sedikit tebal. Untuk terlihat cantik, tonjolan tersebut harus punya volume yang cukup, tidak terlalu besar atau kecil. Dengan kata lain bibir Jin adalah sebuah karunia Tuhan yang sulit ditiru atau dibuat dengan prosedur estetika. Si wanita Gucci ini sangat yakin jika dia memotret Jin dan memajang fotonya di klinik kecantikannya, para pasiennya pasti akan menggila dan memintanya untuk melakukan prosedur operasi untuk mendapatkan fitur wajah seperti dia. Tapi mungkin dia akan mengecewakan para pasiennya, karena akan sangat mustahil untuk meniru bentuk wajahnya yang sempurna. Mungkin akan lebih mudah bagi seseorang untuk terlahir kembali daripada mencoba menciptakan kembali fitur-fitur mencolok yang dimiliki Jin.
"Kenapa anda terus memandangi saya?"
"Karena kau sangat tampan sekali anak manis." Katanya sambil mencubit pelan pipi kiri Jin.
Jin segera menarik wajahnya dan menampilkan bibir cemberut. "Yah, berhenti mencubit wajahku Nyonya. Aku tidak suka ada yang menyentuh wajahku. Ini aset paling berharga di hidupku" Protesnya sambil menggelengkan kepala dan jari telunjuknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jeon Seokjin
Hayran Kurgu"He is mine." Ucap Jungkook. "W-wait... sejak kapan aku jadi milikmu? Kau pikir aku ini barang?" Jin protes. Namun Jungkook tidak menggubrisnya. "Kau dengar sendiri kan Kook, dia bukan milikmu." Kata Taehyung sambil menarik tangan Jin. Jin memekik k...