Saranghamnida

1.1K 124 137
                                    

"Akhirnya, tertangkap juga kamu hamster kecil." Lisa tersenyum senang. "Cepat, seret dia ke gudang!"

Lisa memberi perintah pada teman-temannya.

Rose segera memegangi lengan sahabatnya.

"Kumohon jangan lakukan ini. Jika sampai Jeon tahu, dia akan memutilasi dan merobek-robek daging kita." Rose ketakutan.

Ucapan Rose membuat ciut nyali Haruto dan BamBam.

"Aku tidak peduli. Jika aku tidak bisa memiliki Jungkook, maka siapapun juga tidak bisa memilikinya." Lisa tetap keras kepala.

"Lisa, tolong sadarlah. ini bukan cinta, kamu tidak mencintai Jeon. Kamu hanya terobsesi dengannya."

"Diammmmmm!!!!! Aku mencintai Jungkook. Aku sangat mencintainya. Kamu tidak tahu apa-apa tentang perasaanku." Dia menjerit seperti orang gila.

Rose berusaha memegang tangan Lisa kembali, namun segera ditepisnya.

"Selama bertahun-tahun aku mencintainya, namun dia tidak pernah memandangku sama sekali. Dan sekarang anak baru ini, hanya beberapa hari saja sejak kemunculannya, dia membuat Jungkook tergila-gila kepadanya. Aku tidak bisa membiarkan hal ini terjadi. Aku harus menyingkirkan duri kecil ini dari jalanku."

Rose menggigit bibir dengan cemas.

"Cepat seret dia ke gudang!" Perempuan itu berteriak kembali.

BamBam dan Haruto saling berpandangan nampak ragu sejenak. Namun pada akhirnya dengan sedikit gemetar ketakutan mereka mulai mengangkat tubuh Jin.

"Ikuti aku!"

Lisa memimpin jalan, diikuti oleh BamBam dan Haruto yang menggendong Jin, dan Rose mengekor belakang sambil menggigiti kukunya dengan cemas.

Mereka berjalan tergesa-gesa menembus kegelapan malam menuju gudang yang terletak di belakang gedung sekolah.

Akhirnya setelah beberapa saat berjalan, sampailah mereka di gudang itu.

BamBam dan Haruto menyandarkan Jin dengan hati-hati di dinding. Namun Lisa malah mendorong bahu Jin dengan kakinya, membuat si tampan membentur lantai gudang yang lembab dan dingin.

Jin sedikit mengerang kesakitan.

"Lisa, jangan kasar." Rose memekik kaget. Dia buru-buru berlutut di samping Jin dan menaruh kepala Jin di pangkuannya. "Lisa, kamu benar-benar akan membuat Jeon membunuh kita semua."

"Okey, sekarang mari kita pergi dan tinggalkan saja dia disini. Kita sudah cukup memberinya pelajaran." BamBam menyarankan pada Lisa.

BamBam hendak pergi keluar, namun suara Lisa menghentikannya, "Tunggu, aku belum selesai dengan dia."

"Lisa, jangan keras kepala." Haruto mengingatkan.

"Lucuti pakaiannya!"

Perintahnya tentu membuat ketiga temannya membeku.

"Apa kamu sudah gila?" Ucap BamBam.

"Jangan melewati batas!" Rose menggertakkan gigi.

"Kalau kalian tidak mau membantuku aku akan melakukannya sendiri." Dia melangkah ke arah Jin yang berbaring di pangkuan Rose.

"Minggir Rose!"

Rose hendak membantah, namun Lisa sudah menarik paksa lengan Jin, sehingga kepalanya membentur ubin lantai lagi.

Dia mengerang sakit kembali.

Lisa lalu berusaha melepaskan tuxedo dari badan Jin. "Cih, berapa uang yang digelontorkan Jeon untuk membeli suit mewah seperti ini. Buang-buang uang saja." Dia kesulitan melepaskan tuxedo, dengan posisi tubuh Jin yang berbaring, jadi dengan susah payah dia berusaha menegakkan tubuh Jin. Kepala pria itu terkulai lemas. Lisa berhasil melepaskan tuxedonya. "Tidak tahu malu, itik buruk rupa berharap bisa menjadi angsa cantik. Aku harus meyadarkanmu dimana tempatmu yang sebenarnya." Dia melempar tuxedo tersebut.

Jeon SeokjinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang