Bab 25

2.8K 171 8
                                    

Novel saya yang Serenada Biru sudah dibaca lebih dari 2 juta kali. Dan Love is Blue 200 ribu lebih. Senang banyak yang suka dan terima kasih untuk cinta kalian semua pada karya-karya saya.

Serenada Biru saya pikir termasuk novel saya yang paling banyak mendapat cacian ( untuk male leadnya, bukan saya). Banyak readers yang membenci Leo di awal tapi kemudian sedih saat Leo terkena penyakit mematikan yang merenggut nyawanya.

Saya pikir agak lucu ya, Leo dibenci sekaligus dicintai ehmm  ... 🤔. Tapi saya senang dengan antusias kalian semua, dan tertawa sendiri bila mendapati comment yang begitu emosi dengan Leo. Harus saya akui, Leo salah satu male lead paling menguras emosi dan menyebalkan yang pernah saya tulis. Dan sanggup membuat kalian semua setengah mati membencinya tapi kemudian menangisi takdir hidupnya yang malang.

Oke, selesai ngomongin Leo. Saya harap di saat cinta harus memilih ini, kalian juga bisa membenci Baskara dan kemudian mencintainya dengan sepenuh hati.

Bikin novel yang bagus itu susah ya ...

Arigato, i love you all.

Jangan lupa kunjungi cerita saya di karyakarsa. Rahasia Ardi sudah masuk bab 3, mungkin sekitar 7 bab lagi tamat. Itu memang cuma cerita pendek saja kok. Tapi saya harap tidak mengecewakan kalian dengan alur ceritanya. Dan 5 bab pertama gratis, 5 bab selanjutnya berbayar. Ciao.

*****

Berikan tubuh dan satu harimu padaku, maka aku akan menyetujui perceraian kita.

Agnia mengatupkan giginya rapat-rapat, agar amarahnya tidak meledak. Sementara Baskara masih duduk di depannya dan memperhatikan dengan tenang reaksi Agnia.

Mungkin itu cuma ilusinya, tapi Agnia seperti melihat kilat gairah dan menggoda di mata Baskara yang tidak lepas memandangnya.

Salam perpisahan? Itu yang dia sebut salam perpisahan?

"Sayang, bagaimana? Kamu setuju?"

Agnia memejamkan matanya dan menarik napas panjang sebelum menghembuskan napasnya perlahan. Tanpa sadar tangannya terkepal erat ketika ia membuka matanya perlahan.

"Oke." Ini cuma melakukan sex untuk terakhir kalinya. Anggap saja seperti tidur dengan guling! Agnia mensugesti dirinya sendiri. Toh bukan berarti dia tidak pernah 'tidur' dengan Baskara sebelumnya. Jika itu syarat yang diajukan Baskara agar menyetujui perceraian itu dan tidak mempersulit, Agnia bersedia.

"Ehm?"

"Aku setuju ... memberikan kamu salam perpisahan ... " suara Agnia makin kecil kedengaran saat ia mengatakan salam perpisahan. Tapi telinga Baskara yang tajam bisa mendengarnya.

Seringai lebar segera tercetak di wajah tampannya.

"Bagus. Kalau begitu aku menginap di sini malam ini."

"Eh?"

Agnia curiga bila sepertinya Baskara memang sudah merencanakan hal ini. Jika tidak bagaimana ia siap membawa piyama dan pakaian ganti di koper kecil yang ia bawa?

"Aku sudah bilang kemarin aku ada urusan bisnis di Singapura dan baru kembali hari ini. Jadi tentu saja aku masih membawa baju ganti di koperku. Aku bahkan belum pulang ke rumah." Baskara menjelaskan dengan tidak berdaya melihat pandangan Agnia yang menuduh.

Agnia tidak berkata apa-apa lagi tapi segera pergi ke kamar mandi untuk mandi. Tubuhnya terasa lengket dan gerah karena keringat, ia ingin mandi untuk membersihkan tubuh.

Ia masuk ke dalam kamar mandi dan menguncinya. Saat ini ada serigala di kamarnya, ia tidak ingin serigala itu masuk dan mengganggu acara mandinya.

Ia melepas pakaiannya dan guyuran air hangat menyegarkan tubuhnya. Agnia sedang asyik mandi di bawah shower, menikmati guyuran air di tubuhnya yang telanjang saat tiba-tiba saja pintu kamar mandi terbuka.

Agnia berbalik kaget dan membeku seperti orang tolol ketika melihat Baskara masuk begitu saja ke dalam kamar mandi.

Baskara melepas pakaiannya dengan santai dan kemudian bergabung dengan Agnia ke bilik shower. Sontak tubuh Agnia mundur ke belakang dan terpojok ke dinding.

Air dari shower mengguyur tubuh telanjang Baskara. Tubuhnya kini juga basah seperti Agnia. Dan tangannya mengurung Agnia yang terkurung tembok dan tubuhnya.

"Bagaimana ... kamu bisa masuk?" Suara Agnia terdengar sedikit gugup dan gemetar. Sekuat tenaga mencoba tidak menatap tubuh telanjang Baskara yang menjulang di hadapannya. Tubuh dan rambut Baskara basah. Dan sialnya ... terlihat seksi? Harus Agnia akui, Baskara memang memiliki tubuh seksi berotot dengan otot perut yang seksi. Dan lebih sialnya kini terlihat jelas terpampang di depannya.

"Pintunya dikunci ... "

"Pintunya gak dikunci," sahut Baskara serak. Ia tidak lagi menyembunyikan gairah di matanya. Ada perempuan cantik dan menarik yang sedang mandi telanjang di dekatnya. Jika hanya pintu kamar mandi yang dikunci itu bukan halangan baginya untuk mendobrak pintunya.

"Musta ... "

Namun belum sempat Agnia mengucapkan kata selanjutnya, bibir Baskara sudah mencium bibirnya. Melumatnya dengan lembut sementara satu tangannya mematikan shower.

"Salam perpisahan ... " bisik Baskara menarik tubuh telanjang Agnia ke dalam pelukannya. Lalu kembali memagut bibir Agnia lembut.

Agnia mengira Baskara akan melakukannya dengan buas dan kasar, tapi ternyata ia salah. Baskara memperlakukannya dengan lembut, ia menyentuh setiap inchi tubuh Agnia dengan kelembutan yang belum pernah ia lakukan sebelumnya.

Dan ini pertama kalinya mereka melakukan hubungan intim dalam keadaan sadar tanpa pengaruh alkohol atau apapun itu.

Bibir Baskara menciumi kulit telanjang Agnia dari ujung kaki sampai ujung kepala. Ada rasa pemujaan dan kelembutan tiada tara disetiap sentuhannya. Sentuhan yang sanggup membuat Agnia melupakan akal sehatnya. Sentuhan yang sanggup membuat tubuh Agnia meleleh dalam gairah.

Reaksi tubuhnya sangat jujur, ia menyukai sentuhan Baskara dan menginginkannya.

Agnia tidak ingat kapan Baskara membawa tubuh telanjangnya ke tempat tidur, tidak ingat kapan Baskara memasuki tubuhnya dan membuatnya melayang ke langit ketujuh.

Yang ia tahu betapa tubuhnya terasa sedang berpesta. Puas dan bergairah. Ia bahkan lupa untuk meminta Baskara memakai pengaman dan membiarkan Baskara memuaskannya sampai pagi ...

Malam itu terasa lebih panjang dari malam-malam sebelumnya ...

Saat Cinta Harus Memilih (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang