Part 8

583 54 1
                                    

Lelah rasanya setelah menjalani aktivitas seharian, akhir-akhir ini kegiatan grup begitu padat dan nyaris tak ada jeda untuk semua member istirahat termasuk diriku. Saat ini aku dan Kak Chika sedang beristirahat di kamar setelah seharian tampil di sebuah event di Jepang. Ya, benar kami saat ini berada di Jepang dan roommateku adalah Kak Chika, senang rasanya bisa satu kamar dengan Kak Chika.

Bila ditanya seberapa besar rasa sayangku pada Kak Chika? Jawabannya adalah sangat-sangat besar, tak ternilai karena aku sangat menyayangi Kak Chika. Perhatian dan kepedulian Kak Chika terhadapku membuat aku menyayangi Kak Chika dan ingin selalu bersama dia. Aku menoleh untuk menatap Kak Chika dan melihat wajahnya yang pucat, kurasa dia kelelahan karena kegiatan pada yang kami jalani.

"Kak Chika mau apa?" tanyaku pada Kak Chika yang tengah berbaring dan menatapku sayu. Terlihat di kedua bola matanya bahwa ia lelah dan sakit.

"Gak ada, Dek, maaf ya karena sakit Kakak gak bisa temani kamu besok buat jalan-jalan," ujarnya dengan suara serak.

Aku menggeleng tak keberatan bila ia harus istirahat di kamar daripada berjalan-jalan besok yang malah menambah drop kondisi tubuhnya. "Gak apa-ap, Kak, aku gak masalah. Kakak harus istirahat dan lekas sembuh, jangan memaksakan diri untuk selalu kuat, Kak."

Kulihat kedua bola matanya yang berkaca-kaca, mungkin Kak Chika sedang dalam masa lelah sehingga perasaannya kerap kali sangat sensitif. "Loh kok malah mau nangis, Kak?" tanyaku heran dan duduk di samping Kak Chika yang berbaring.

"Kakak gak apa-apa, Dek," ujarnya meyakinkanku.

"Kakak lelah kan? Istirahat, Kak, jangan berhenti apalagi sampai grad dari grup ini. Dedek sayang Kakak, jangan tinggalkan Dedek ya," pintaku seraya memeluk Kak Chika.

"Iya, Dek, kamu tenang aja. Kakak gak akan ninggalin kamu."

"Sekarang Kakak tidur dan istirahat, aku mau mandi dulu."

"Mandinya jangan lama-lama, nanti malah sakit."

"Iya, Kak."

Setelah itu, Kak Chika mulai memejamkan mata dan aku bergegas ke kamar mandi untuk membersihkan diri, rasa lelah dan letih yang kurasa membuat tubuhku ingin dimanja. Kuputuskan untuk merendam tubuhku sejenak agar lebih rileks dan rasa pegal itu hilang.

***

Beberapa hari kemudian, selepas kepulangan sepuluh member IND48 ke Jakarta. Beberapa sibuk dengan event-event yang menunggunya, Christy, Chika, Zee, Gracia, dan Shani sibuk dengan event yang berbeda. Shani dan Christy berada di event kemerdekaan on air sebuah tv nasional, sedangkan Zee dan Gracia berada di event kemerdekaan off air sebuah brand ternama. Untuk Chika, ia beristirahat karena masih sakit dan butuh pemulihan.

Keseruan dan antusias penonton serta beberapa member terlihat jelas, canda dan tawa menghiasi kegiatan yang saat ini di jalani oleh Zee dan kawan-kawannya. Dengan kejahilannya Zee menyipratkan air pada teman-temannya, membuat mereka menghindari kejahilan Zee ada pula member yang membalasnya. Zee baru berhenti setelah MC di acara itu akan memulai lombanya.

Setelah beberapa jam mengikuti serangkaian lomba dan bernyanyi, akhirnya acara selesai Zee bergegas mengajak Gracia untuk menuju mobil. Ia tahu bahwa Cicinya yang satu itu sangat takut dengan panas, berbanding dengan dirinya yang selalu aktif dalam keadaan apapun.

"Ci, ayo ke mobil," ajak Zee seraya menutupi kepala Gracia dengan kedua tangannya, ia menghalangi sinar matahari yang menyorot ke arah Gracia.

"Ayo, Zoy," balas Gracia menggandeng tangan adiknya itu.

Saat menuju mobil, mereka menyapa fans yang dilewati dengan senyum tulus dan manis mereka tentunya. Mereka berterima kasih atas dukungan dan ketertiban fans dalam mengikuti serangkaian acara.

PEOPLE COME AND GO (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang