Part 21

647 51 1
                                    

Seorang yang membencimu itu karena hidupmu lebih baik dari dia. Jangan dengarkan terus saja melangkah.

"Ci Gre, semangat ya. Zoya tahu bahwa Cici lelah dengan semua kegiatan serta isu yang beredar, tapi Zoya tahu bahwa Cici tidak seperti itu," papar Zee saat melihat Cicinya yang bersandar lelah pada tiang yang ada di ruang latihan.

"Sini sandaran di bahu Zoya aja, Ci," tambah Zee membuat Gracia memindahkan kepalanya sehingga bersandar di bahu kanan Zee.

Keduanya terdiam, Zee mengusap tangan Cicinya yang menggenggamnya. Menyalurkan energi positif pada Cicinya yang kali ini terlihat sedih, di depan kamera dan fans Gracia memang terlihat bersemangat dan ceria, tetapi yang berada di hadapan Zee saat ini adalah Cicinya yang berada di titik lelahnya.

"Boleh capek gak, Zoy?" tanya Gracia tiba-tiba.

"Boleh, Ci, tentu saja boleh. Manusia memang bisa merasa lelah kan, tapi jangan berhenti dan kalah karena rasa lelah itu."

"Cici gak akan berhenti, hanya Cici butuh istirahat dan menghilang sejenak dari sosial media yang terkadang toxic. Apalagi tahu bahwa orang yang mendukung kita malah termakan hoax yang beredar," lirih Gracia dengan mata yang hampir berkaca-kaca, Zee jelas sedih melihat Cicinya seperti itu.

"Hey, Ci, gak usah digubris orang-orang seperti itu, mereka caper doang. Bukan fans sebenarnya kalau mereka termakan hoax, buktinya banyak kok yang masih dukung dan bela Cici."

"Iya, Zoy, tapi tetap aja Cici sedih karena makin hari mereka makin parah aja."

"Cici gak cocok buat sedih apalagi nangis, Zoya, gak suka lihatnya. Menurut Zoya, Cici lebih cantik dan bersinar saat tertawa dan tersenyum jadi Zoya lebih suka saat Cici tertawa dan tersenyum."

"Kalau aja gak ada larangan buat bales komentar, pasti Zoya udah bales komentar negatif orang-orang sok tahu itu, Ci. Zoy gak suka kalau Cici jadi overthinking kayak gini," lanjut Zee.

"Iya, Zoy, makasih udah hibur Cici. Kamu mengalirkan energi positif yang buat Cici semangat makasih ya Zoya."

"Iya, Ci,  sekarang Cici tidur sini di paha Zoy mumpung nanti latihannya masih satu jam lagi dan yang lain juga lagi pada keluar." Zee meluruskan kedua kakinya agar Gracia dapat tidur di pahanya. Gracia menurut dan merebahkan kepalanya di paha adiknya. Zee menyampirkan jaketnya yang ada di samping kirinya ke tubuh Gracia yang mulai tertidur.

Sisi dewasa Zee yang seperti inilah yang membuat seseorang nyaman dalam bercerita dan berkeluh kesah pada gadis tomboy yang memiliki banyak energi cadangan itu. Zee mengelus bahu Cicinya agar tertidur nyenyak, rasanya geram saat ternyata komentar-komentar itu sangat mengganggu pikiran Cici tersayangnya.

***

Zee membuat sebuah postingan yang jelas mengundang tanya dan serbuan fans.

Azizi Asadel

Smile when faced with insults. The person who insults a patient person is a truly despicable person.

262k likes 

Sijempol : Wah buat siapa nih? Yang suka nyinyir gak sih?

236aluh : Ah ini psti buat yg suka nyebar hoax.

Emoticon Smile : Tersenyum seperti tidak ada apa-apa, bergerak membuat gebrakan

Netizenjul : Ngeri kali, Zee ini, jadi takut.

13.256 komentar lainnya.

Zee hanya tersenyum membaca komentar yang diberikan oleh pengguna aplikasi itu. Ia menaruh ponselnya dan bergegas untuk membersihkan diri, karena hari sudah semakin malam dan ia baru saja selesai kegiatan.

Selesai membersihkan diri dan memakai pakaian tidur, Zee mengecek ponselnya. Ia mendapati sebuah pesan dari crew film yang baru saja debut satu minggu lalu dan mendapat jumlah penonton yang tak sedikit yaitu 1,7 juta penonton. Bahkan banyak respon bagus yang didapatkan Zee dari akting di film itu.

Zee membuka pesan dari crew itu yang mengatakan bahwa sang Sutradara mengundang seluruh pemain untuk makan bersama dalam rangka syukuran atas pencapaian yang mereka dapat. Zee menjawab bahwa akan dibicarakan dengan management untuk diizinkan menghadiri acara tersebut.

"Oke, Zee, sekarang waktunya istirahat terima kasih untuk kerja kerasnya hari ini. Semangat untuk besok dan harus lebih baik dari hari ini, manfaatkan waktu dan momen yang ada," ujar Zee pada dirinya.

Ritual itu Zee lakukan karena ingin mengapresiasi dirinya yang sudah berjuang, bertahan, dan melewati masa-masa sulit hingga di detik ini. Salah satu cara menghargai dan mengapresiasi diri sendiri.

Menurut psikologi, berterima kasih pada diri sendiri itu perlu, karena sebelum kamu bisa memotivasi dan menghargai orang lain, maka kamu harus bisa memotivasi dan menghargai diri sendiri terlebih dahulu. Jangan terlalu keras pada diri sendiri, berterima kasih pada diri sendiri merupakan bentuk apresiasi atas proses yang dijalani.

***

Shani duduk termenung di kamarnya, rasa khawatir dan gelisah melingkupi dirinya. Pikirannya tertuju pada Gracia, ia merasa ada yang disembunyikan oleh sahabatnya, apalagi ia sempat melihat mata sembab Gracia kemarin setelah latihan, tetapi saat menanyakannya Gracia hanya menjawab karena bangun tidur.

"Gege kenapa ya? Apa ada hal yang mengganggunya?" ucapnya pelan berpikir keras.

Sesaat ia terdiam dan teringat sesuatu yang saat ini sedang ramai diperbincangkan. "Apa jangan-jangan dia kepikiran omongan yang lagi ramai sekarang?"

"Walau udah lama berada di grup ini, pasti Ge akan merasa tertekan dan beban pikiran jika terus-terusan dibiarkan."

"Gak habis pikir aku sama manusia yang suka ikut campur dan nyari-nyari kesalahan seseorang. Heran sama manusia yang gitu, gak ada kerjaan apa."

Shani yang terlihat sabar dan tak pernah marah pun dibuat geram oleh komentar oknum-oknum yang selalu membicarakan hal yang tidak penting bahkan berbanding terbalik dengan fakta. Mereka seakan terus mencari celah agar orang yang dituju hengkang dari grup itu.

"Semoga Allah segera membuka pintu hatinya biar tobat sebelum terlambat," do'a Shani.

Ia kemudian bergegas tidur setelah mengirimkan sebuah pesan semangat pada kedua sahabatnya–Feni dan Gracia yang saat ini memang sedang membutuhkan dukungan.

***

Sedangkan di negara lain, Feni baru saja selesai melakukan latihan sebagai leader sub-unit 48 grup, ia memiliki tanggung jawab yang besar terhadap management, member, dan fans yang harus ia perhatikan. Walau ia menjadi leader di grup yang dibentuk oleh management 48 grup, tetapi ia tidak melepas tanggung jawabnya sebagai member grupnya yang berada di Indonesia.

Ia selalu menanyakan kabar teman-teman, baik itu lewat pesan singkat whatsapp maupun videocall, ia selalu berusaha menjaga komunikasi dan menanyakan bagaimana kegiatan yang dilakukan oleh grupnya.

Feni menghela napas panjang, ia menghempaskan tubuhnya di ranjang dan memejamkan mata sejenak. Hari ini energinya sangat terkuras, karena harus latihan ekstra dan masih banyak yang harus mereka pelajari.

"Cukup melelahkan juga ya dua grup beda negara gini, tapi menyenangkan," gumamnya.

Ia hanya manusia biasa yang dapat merasakan lelah dan jenuh dengan semua kegiatan yang dilakukan, akan tetapi semangatnya tak pernah surut dan selalu ingin melakukan yang lebih baik.

"Oke, Feni ayo semangat, gak apa-apa hari ini capek dan istirahat sejenak. Besok energinya harus lebih banyak dari hari ini dan jangan pernah menyerah, ayo semangat, Fen!"

PEOPLE COME AND GO (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang