Part 10

641 51 2
                                    

"Mau cici dulu yang mandi atau aku?" tanya Chika pada Gracia yang merupakan teman satu kamarnya.

"Kamu dulu, Chik, aku mau rebahan dulu," sahutnya seraya merebahkan tubuhnya.

"Yaudah aku duluan ya, Ci." Gracia hanya berdehem menjawab pertanyaan Chika.

Setelah itu, Chika bergegas memasuki kamar mandi, ia berendam di bath up dengan menggunakan air hangat. Rasanya pegal sekali tubuhnya dan saat masuk ke dalam air hangat itu Chika merasakan tubuhnya rileks.

Setelah menghabiskan beberapa puluh menit di kamar mandi, akhirnya Chika keluar dengan wajah yang lebih fresh. Ia melihat Gracia yang sedang memejamkan matanya, senyum manis muncul di kedua bibirnya melihat wajah polos dan tenang Cicinya.

"Kalau lagi tidur jadi kelihatan anteng ya, Ci Gre. Padahal kalau gak tidur super aktif sama aja kayak Zee," gumamnya.

Kemudian Chika memutuskan untuk merias dirinya dengan natural, selesai make-up Chika melihat Gracia menggeliatkan badan dan membuka matanya.

"Udah selesai, Chik?"

"Udah, Ci, maaf tadi aku gak bangunin Cici karena takut ganggu. Kelihatannya Cici capek jadi aku mutusin gak bangunin Cici," ungkap Chika.

Gracia tersenyum menanggapi ungkapan Chika. "Makasih, Chik, aku mandi dan siap-siap dulu ya. Kalau Ci Shani telpon, jawab aja ya tolong bilang akunya lagi mandi," pesan Gracia yang diangguki Chika.

***

Setelah tampil dengan beberapa lagu yang dibawakan di Surabaya, merekapun kembali ke kamar masing-masing karena harus istirahat dan besok pagi kembali ke Jakarta. Jadwal kegiatan yang sangat padat membuat mereka harus memanfaatkan waktu istirahat dengan maksimal dan menahan diri untuk berlibur.

"Zee, mau makan gak?" tanya Ashel melihat Zee yang duduk diam bersandar di sofa, kepalanya disandarkan ke sofa dan memejamkan mata.

"Duluan aja, Cel, aku mau merem dulu." Dari suara dan rautnya yang lelah, Ashel tahu bahwa temannya itu sedang merasakan kelelahan dan terlihat memendam sesuatu.

Melihat itu, ia mengurungkan niat membuka nasi kotak yang diberikan oleh management. Memilih untuk menghampiri Zee dan duduk di sampingnya, Ashel menggenggam tangan Zee memberikan kekuatan.

"Aku tahu perasaan kamu sekarang, aku cuma bisa kasih semangat dan do'a buat kamu," katanya saat melihat Zee menatapnya penuh tanya.

Zee menghela napas panjang dan tersenyum manis menanggapi Ashel. "I'm fine, Cel. Aku gak apa-apa kok, kamu tenang aja. Jangan khawatir, karena aku baik-baik saja."

"Mulut memang bisa berkata baik, tapi hati dan pikiran kamu lagi gak baik. Kegiatan yang banyak dan kesehatan ayahmu yang lagi gak baik itu pasti lagi muter di kepala kamu kan? Hey, Zee, gak usah bohong. Aku tahu saat kamu baik-baik aja dan gak baik," ujarnya.

"Iya, Cel, aku memang lagi memikirkan Papa yang di rumah sakit, tapi aku yakin bahwa Allah akan melindungi dan memberikan kesehatan untuk Papa."

"Nah, gini dong ceria dan semangat ini baru Zee yang aku kenal. Zeelalu Zeemangat," ucap Ashel terkekeh diakhir kalimatnya, Zee pun ikut tersenyum mendengar ucapan Ashel.

"Makasih, Cel."

"Sama-sama, ayo sekarang kita makan dulu. Kegiatan masih banyak yang nunggu nih, jadi gak boleh sampai sakit, Zee."

"Iya Ashelina Adzana yang baik hati dan selalu pengertian."

***

"Dek, makan dulu yuk, biar isi tenaga," ajak Shani pada Christy yang merupakan teman satu kamarnya.

PEOPLE COME AND GO (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang